Ketika Petir Menyerang Lapangan Sepakbola

Cerita

by redaksi

Ketika Petir Menyerang Lapangan Sepakbola

Rabu, 6 April 2016, dua pemain Malaka United, Martin Stefan Petrovski dan Muhammad Afiq Azuan, tersambar petir saat mengikuti sesi latihan tim Malaka United yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Piala Presiden Malaysia melawan Perak FC. Meski tersambar, beruntung keduanya masih bisa diselamatkan berkat penanganan cepat dari dokter tim Malaka United yang langsung membawa keduanya ke rumah sakit.

Kejadian pemain tersambar petir di lapangan ini memang bukan yang pertama kali ini terjadi. Di negara-negara lain, banyak kasus pemain tersambar petir saat sedang bertanding ataupun berlatih. Ada yang bisa diselamatkan, tapi ada juga yang tidak beruntung sehingga pada akhirnya harus meninggal dunia akibat luka yang cukup parah.

Setidaknya tercatat ada empat kejadian mengenaskan perihal pemain yang tersambar petir. Sebaran daerahnya pun bermacam-macam, ada yang dari Afrika, Eropa, bahkan benua Amerika. Rata-rata, mereka tersambar petir saat sedang bertanding di tengah cuaca hujan ataupun mendung.

Joao Contreras, pemain Sport Aquilla, Copa Peru 2014

Pada Desember 2014 di Peru, berlangsung laga leg kedua babak semifinal Copa Peru yang mempertemukan antara Sport Aquila dan Fuerza Minera. Pada pertandingan tersebut, keadaan cuaca langit Peru saat itu memang sedang mendung.

Joao Contreras, pemain Sport Aqiulla, sedang mempersiapkan diri untuk masuk ke lapangan karena babak kedua akan segera dimulai. Saat menanti di pinggir lapangan, tiba-tiba terdengar suara petir yang keras. Setelah suara petir yang keras itu, Contreras tiba-tiba langsung menggelepar di atas lapangan. Ia tersambar!

Seketika keadaan langsung berubah menjadi penuh dengan kepanikan. Dokter tim Sport Aquila memasuki lapangan dan memberikan pertolongan pertama kepada Joao Contreras. Meski jersey nya sobek dan badannya sempat mengeluarkan asap, berkat tindakan cepat tim medis Sport Aquila yang langsung membawanya ke rumah sakit, nyawa Contreras pun berhasil diselamatkan. Pertandingan sendiri ditunda saat itu dalam kedudukan imbang 1-1.

David Alvarez, November 2015, Villazon

Di Villazon, dekat perbatasan Bolivia dan Argentina, saat itu sedang diadakan pertandingan sepak bola lokal. Di tengah-tengah pertandingan, tetiba saja petir menyambar dan membuat sembilan pemain, termasuk David Alvarez, ambruk di lapangan. Penonton pun langsung turun tangan memberikan pertolongan kepada sembilan pemain yang tersambar petir tersebut.

Ketika delapan orang berhasil diselamatkan, sayang sekali nyawa David Alvarez tidak bisa diselamatkan karena menderita luka yang cukup parah. Akhirnya, David Alvarez dinyatakan meninggal dunia beberapa jam setelah tersambar petir. Sungguh mengenaskan apa yang terjadi pada Alvarez ini.

FC Sillian vs FC Notsch, Liga Amatir Austria, 6 April 2014

Saat pemain FC Sillian tersambar petir
Saat pemain FC Sillian tersambar petir

Di Austria, pada Minggu, 6 April 2014 akan dilaksanakan sebuah pertandingan liga amatir Austria yang mempertemukan antara FC Sillian melawan FC Notsch. Saat itu, kedua tim sedang melakukan pemanasan. Tiba-tiba, badai yang disertai dengan hujan deras seketika mengguyur lapangan. Di tengah amukan badai, terdengar gelegar petir yang pada akhirnya, petir tersebut menyambar delapan orang pemain.

Di antara delapan orang pemain tersebut, ada dua pemain yang menderita luka yang paling parah. Ia adalah Thomas Walder dan Alexander Boehm, dua pemain asal FC Sillian. Kondisi Boehm semakin membaik setelah ia dirawat secara intensif dan sekarang ia sudah sehat seperti sediakala.

Namun, beda dengan Walder, pemain yang saat itu masih berusia 24 tahun ini langsung pingsan dan tak sadarkan diri ketika petir menyambarnya. Karena kondisi yang semakin parah, akhirnya Walder pun dibawa oleh tim medis dengan menggunakan helikopter ke rumah sakit setempat. Ia mengalami koma selama beberapa bulan, sebelum akhirnya sekarang ia sudah sembuh berkat perawatan intensif di rumah sakit.

Moroka Swallows dan Jomo Cosmos, Liga Primer Afrika Selatan, Desember 1998

Moroka Swallows dan Jomo Cosmos sedang bersua dalam laga lanjutan Liga Primer Afrika 1998. Di tengah-tengah pertandingan, saat salah satu tim sedang melakukan serangan, tiba-tiba petir menyambar dengan keras. Setelah itu, setengah dari pemain Moroka Swallows dan Jomo Cosmos langsung menggelepar di atas lapangan dan pertandingan pun terpaksa dihentikan untuk sementara.

Beruntung, berkat aksi yang tanggap dari petugas pertandingan, penonton, dan juga ofisial kedua tim, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Pertandingan pun terpaksa harus ditunda karena kondisi dan cuaca yang tidak memungkinkan saat itu.

***

Dari sekian insiden yang terjadi di atas mengenai petir dan sepakbola, bisa dilihat bahwa alam memang terkadang begitu kejam. Tapi, bukan berarti alam itu memang berniat untuk kejam pada kita. Ia hanya berusaha untuk memberikan pelajaran kepada manusia yang terkadang terlalu memaksa untuk mengubah alam dan tidak bisa menyesuaikan diri untuk hidup selaras dengan alam.

Oleh karenanya, ada baiknya untuk tidak memaksakan menyelenggarakan pertandingan ketika cuaca buruk dan tidak mendukung. Karena, mungkin saja taruhannya adalah nyawa manusia.

Dikutip dari berbagai sumber

(sf)

foto: sports.yahoo.com, siberiantimes.com

Komentar