Tempo Tinggi di Parc des Princes yang Menghasilkan Skor Imbang 2-2

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Tempo Tinggi di Parc des Princes yang Menghasilkan Skor Imbang 2-2

Pertandingan leg pertama Liga Champions antara tuan rumah Paris Saint-Germain menghadapi Manchester City berakhir imbang. Pada laga yang digelar di Stadio Parc des Princes ini kedua kesebelasan harus puas dengan skor 2-2.

Man City sempat unggul lebih dulu melalui sepakan Kevin De Bruyne pada menit ke-38. Kemudian dibalas PSG melalui gol Zlatan Ibrahimovic dan Adrien Rabiot pada menit 41 dan 59. City terhindar dari kekalahan berkat tendangan jarak dekat Fernandinho.

Meski tuan rumah mendominasi laga, laga ini berjalan ketat dan dimainkan dengan tempo tinggi. Hal ini terbukti dengan satu gol PSG dan satu gol Man City yang tercipta dari blunder yang dilakukan masing-masing pemain dari kedua tim.

Lini Tengah PSG Kesulitan Membangun Serangan

PSG turun masih tanpa Marco Verratti di lini tengah yang sedang berkutat dengan cedera. Adrien Rabiot praktis menemani Thiago Motta dan Blaise Matuidi di lini tengah. Hal ini membuat lini tengah PSG kesulitan dalam memasuki sepertiga akhir.

Kubu tuan rumah memang menguasai 65% penguasaan bola pada laga ini. Namun mereka lebih sering menggulirkan bola di area middle third. Faktor yang menyebabkan PSG seperti ini adalah karena garis pertahanan rendah Manchester City yang bermain disiplin dengan tidak mudah terpancing keluar dari sarangnya dan tetap menempati posisinya masing-masing.

Man City bermain sabar dan menumpukkan para pemainnya di kotak penalti sendiri. PSG pun meski berhasil melepaskan 16 tembakan, hanya lima tembakan yang on target.

Cara yang kemudian dilakukan PSG untuk mencetak peluang adalah dengan melancarkan serangan sayap. Skuat berjuluk Les Parisiens ini kemudian mencatatkan 22 umpan silang. Meski tak ada satupun yang kemudian menjadi gol, skema umpan silang ini melahirkan sepak pojok yang kemudian menjadi gol yang dicetak Rabiot. Gelandang asal Prancis tersebut memanfaatkan bola muntah sundulan Edinson Cavani yang ditepis Joe Hart.

Dari skema umpan silang (yang berawal dari sepak pojok) pula PSG mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol lebih dulu. Rabiot yang menerima umpan silang Angel Di Maria dilanggar oleh Bacary Sagna. Namun tendangan penalti Ibrahimovic berhasil digagalkan Joe Hart.

Pressing PSG Membuahkan Hasil

Ketika skema open play yang dilakukan PSG tak berjalan dengan efektif, PSG mendapatkan durian runtuh kala melakukan pressing hingga lini pertahanan Man City. Para pemain terdepan PSG tak mundur ketika kehilangan bola atau ketika Man City menguasai bola dan masih berada di kaki Joe Hart.

Pada gol penyama kedudukan Man City, Ibrahimovic berhasil memanfaatkan kesalahan Fernando. Fernando yang menerima bola sepakan goal kick dari Joe Hart di depan kotak penalti Man City langsung mendapatkan tekanan dari Ibrahimovic. Terlambat, gelandang asal Brasil yang hendak memberikan bola ke samping ini operannya terblok oleh Ibrahimovic. Blok operan tersebut meluncur deras ke gawang Man City yang mana Joe Hart belum kembali pada posisinya di tengah usai melakukan tendangan goal kick.

Pressing PSG memang membuat Man City tak mudah membangun serangan. Jika PSG kesulitan mengalirkan bola serangan sedari tengah lapangan, Man City kesulitan mengalirkan bola sejak area pertahanannya sendiri.

Akhirnya jalan yang dipilih Man City pun adalah dengan sesegera mungkin mengirimkan bola ke kedua sayap. Para pemain tengah Man City yang dihuni Kevin De Bruyne, Fernando dan Fernandinho mendapatkan sedikit kesempatan untuk berkreasi dan melancarkan skema serangan.

passingmancity

Bagaimana Man City Mencetak Gol?

Mencetak gol di kandang lawan bukanlah hal yang mudah. Apalagi bagi Man City yang sebenarnya tampil dengan tanpa kekuatan penuh atas absennya Raheem Sterling, Yaya Toure, dan Vincent Kompany. Meskipun begitu, Man City berhasil mencetak dua gol pada laga ini.

Gol pertama merupakan keberhasilan Man City dalam melancarkan serangan balik. Serangan balik Man City ini bermula dari keberhasilan Fernando mengintersep bola serangan PSG dari tengah. Bola kemudian digiring oleh Fernandinho hingga mendekati area depan kotak penalti. Ketika para pemain bertahan PSG panik dan terpancing untuk bergerak ke tengah menghalau Fernandinho, De Bruyne bergerak ke sisi kiri pertahanan PSG yang kemudian mendapat operan dari Fernandinho. De Bruyne pun lantas tanpa pengalawan menaklukkan Kevin Trapp dengan tendangan kerasnya.

Sementara itu untuk gol kedua merupakan keberhasilan dari serangan sayap Man City. Skuat asuhan Manuel Pellegrini ini mencetak gol penyama kedudukan melalui umpan silang ke-11 yang mereka lepaskan, total 15 umpan silang.

Pada gol kedua Man City ini memang tak bisa dilepaskan dari kegagalan bek kanan PSG, Serger Aurier, dalam mengantisipasi darangnya bola. Sapuannya tak sempurna sehingga membentur Thiago Silva. Saat itulah Fernandinho memanfaatkan kemelut dan mengelabui Trapp.

foto: squawka.com

Komentar