Rahasia Kesuksesan Schalke 04 dalam Pembinaan Pemain Muda

Cerita

by redaksi

Rahasia Kesuksesan Schalke 04 dalam Pembinaan Pemain Muda

Saat ini, penampilan pemain muda Manchester United memang tengah menarik perhatian publik. Salah satunya adalah Marcus Rashford yang kerap mencetak gol-gol penting. Bicara soal pemain muda, Schalke 04 adalah kesebelasan yang berpengalaman dalam mendidik para talenta mudanya.

Dalam satu dekade terakhir mereka telah mengorbitkan sejumlah pemain muda. Mesut Ozil, Manuel Neuer, Julian Draxler, dan Benedikt Howedes, merupakan didikan Schalke. Lebih dari 100 juta poundsterling didapat dari tim yang bermarkas di Veltins-Arena atas hasil penjualan talenta-talenta mudanya. Akan tetapi membina pemain muda bukanlah hal yang mudah, semakin dini usia pemain tersebut mencuat semakin besar juga resiko yang datang.

Seperti yang dilansir BBC, pelatih U-19 Schalke, Norbert Elgert, mengatakan, “Bahaya terbesar adalah ketika pemain yang masih muda mendapatkan tekanan yang besar, akan tetapi kami berhati-hati karena para pemain masih bersekolah dan harus memenuhi syarat setiap tahun untuk melangkah ke jenjang berikutnya.”

Pemain muda harus bisa membagi waktu antara sepakbola dan pendidikan. “Saya selalu mengatakan bakat akan selalu membawa ke pintu kesuksesan, akan tetapi yang paling penting adalah sikap, kepribadian dan pendidikan yang sama pentingnya dengan bakat,” ujar pelatih berusia 59 tahun tersebut.

Hingga sekarang, Schalke masih terus menelurkan bakat-bakat cemerlang seperti Joel Matip, Leroy Sané, dan Max Meyer. Matip merupakan figur penting di Schalke. Ia menjadi nyawa di sektor pertahanan tim. Terbukti musim ini ia selalu bermain di setiap pertandingan Schalke di Bundesliga dan musim depan ia akan bergabung dengan Liverpool.

“Matip sangat baik dalam pendidikan, tapi tidak banyak yang yakin tentang bakatnya. Akan tetapi ia selalu berusaha keras dan meningkatkan performanya dari tahun ke tahun hingga ia mendapatkan kesempatan oleh pelatih senior Felix Magath," kata Elgert.

Sementara itu Sané yang bermain apik pada musim ini menarik perhatian berbagai klub besar seperti Chelsea serta duo Manchester. Sané sukses menyumbangkan lima gol dan lima assist dan membawa tim berjuluk Die Knappen bertengger di posisi keempat klasemen Bundesliga sementara. Pemain yang merupakan anak dari mantan striker Senegal Souleymane Sane tersebut juga sudah pernah bermain bagi Der Panzer di usianya yang baru 20 tahun.

Selain kedua nama di atas masih ada Max Meyer yang merupakan pemain masa depan Jerman. Pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut berhasil mengantongi lima gol dan memprakarsai 37 peluang bagi timnya. Ia telah berkostum Jerman sejak U-15 dan telah melakukan debutnya pada 2014 lalu ketika Jerman menghadapi Polandia pada laga persahabatan.

Hal tersebut membuktikan bahwa didikan akademi Schalke menghasilkan bakat yang matang di usia dini dan tetap konsisten dalam jangka waktu yang lama. Seperti yang ditunjukan oleh Neuer, Ozil, dan Howedes, yang kini berusia 27-29 tahun dan sukses membawa Jerman meraih trofi Piala Dunia dua tahun lalu.

Elgert juga menambahkan bahwa seorang pemain sepakbola yang baik harus menjadi pembelajar seumur hidup. Ia tak hanya memprioritaskan bakat pada pemain mudanya, akan tetapi juga sikap dan kepribadian yang baik. Karena hal tersebut akan mempengaruhi karir mereka di masa mendatang. Hal yang sangat disayangkan seperti yang dialami Mario Balotelli, seorang pemain muda berbakat yang karirnya kini semakin terbenam merupakan bukti bahwa bakat juga harus diiringi dengan sikap dan kepribadian yang baik juga.

Foto: pantip

ed: fva

Komentar