Banyak Pihak Belum Sejalan Mengenai Keamanan Piala Eropa

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Banyak Pihak Belum Sejalan Mengenai Keamanan Piala Eropa

Serangan teroris di Belgia terhadap sepakbola memberi dampak beragam. Dari batalnya latihan Tim Nasional Belgia dan batalnya pertandingan persahabatan antara Tim Nasional Belgia dan Tim Nasional Portugal hingga kemungkinan digelarnya pertandingan tertutup di ajang Piala Eropa 2016 yang akan diselenggarakan di Prancis. Mengenai hal ini, beberapa pihak yang terlibat langsung masih belum sejalan.

Pada November 2015, pertandingan antara Tim Nasional Belgia dan Tim Nasional Spanyol yang menurut jadwal akan diselenggarakan di Brussels dibatalkan karena alasan keamanan setelah terjadi serangan teroris di ibu kota Prancis, Paris. Asosiasi Sepakbola Belgia mengambil keputusan untuk membatalkan pertandingan melawan Spanyol atas anjuran dari Kementrian Dalam Negeri Belgia. Anjuran dikeluarkan karena beberapa tersangka dalam serangan Paris berkewarganegaraan Belgia. Walau keputusan di ambil untuk alasan keamanan, Vicente Del Bosque (pelatih kepala Tim Nasional Spanyol) tetap ingin pertandingan berlangsung.

Pada akhirnya, walau demikian, Del Bosque menerima keputusan yang diambil. “Kami ingin menjalani pertandingan ini,” ujar Del Bosque per Guardian sebelum Tim Nasional Spanyol pulang dari Belgia karena batalnya pertandingan. “Namun ini masalah keamanan. Para pemain tenang, mereka ingin bermain, namun untuk saat ini semakin cepat kami kembali ke Madrid, semakin baik.”

Hal yang sama terjadi lagi kali ini, setelah pertandingan antara Tim Nasional Belgia dan Tim Nasional Portugal dibatalkan. Marc Wilmots, pelatih kepala Tim Nasional Belgia, ingin pertandingan tetap berlangsung di Brussels pada 29 Maret, bukan dibatalkan atau dipindahkan. Level ancaman di Belgia berada di titik tertinggi, level empat. Pada akhirnya, pertandingan digelar di Leiria, Portugal.

“Mengingat kejadian dramatis yang terjadi kemarin, dalam masa-masa sulit untuk menyelenggarakan event massa secara aman dalam level empat ancaman di tingkat nasional, pertandingan melawan Portugal tidak akan berlangsung di Brussels Selasa depan,” ujar Asosiasi sepakbola Belgia dalam pernyataan mereka. “Keputusan ini diambil hari ini lewat koordinasi dengan pihak berwenang dan Federasi Sepakbola Portugal (FPF).”

“Dewan direksi Asosiasi Sepakbola Belgia telah, berdasar kesepakatan dengan pelatih tim nasional dan staff-nya, memutuskan untuk menerima tawaran Federasi Sepakbola Portugal untuk memainkan pertandingan ini di Leiria, di hari yang sama pada waktu yang sama.”

Atas terjadinya serangan di Brussels, Giancarlo Abete selaku Wakil Presiden Komite Eksekutif UEFA berujar bahwa pertandingan Piala Eropa 2016 mungkin berlangsung secara tertutup. Menariknya, pernyataan Abete dibantah oleh UEFA sendiri (per Guardian). Solusi untuk ancaman menurut UEFA bukan pertandingan tertutup, melainkan peningkatan keamanan: “Kami yakin semua tindakan keamanan akan berjalan sesuai rencana untuk Euro yang aman dan meriah dan karenanya tidak ada rencana untuk memainkan pertandingan tertutup. Walau demikian kami juga menyusun rencana cadangan dan beberapa skenario seputar situasi kritis mengingat kami menganggap keamanan seluruh peserta sebagai sesuatu yang sangat serius.”

Chris Coleman (pelatih kepala Tim Nasional Wales) sepakat dengan UEFA. “Ini kabar baik menurut hemat saya,” ujarnya sebagaimana diwartakan Guardian. “Kami menyambut turnamen yang berjalan normal. Kami ke sana, memeriksa stadion-stadion, ruang ganti, dan hotel tempat kami menginap. Bahkan di stadion yang tidak penuh, kami tidak sabar merasakan atmosfer Piala Eropa dan sangat bersemangat. Membayangkan stadion penuh dan bermain di atmosfer yang seperti itu adalah kabar bagus bagi saya.” Sebagai catatan, Wales belum pernah lolos ke Piala Eropa.

Berbeda dengan Coleman, Martin O’Neill setuju jika pertandingan Piala Eropa dijalankan secara tertutup. “Jika ada serangan yang seperti kemarin, akan sangat sulit untuk menanganinya,” ujar pelatih kepala Tim Nasional Republik Irlandia tersebut. “Namun secara keseluruhan keamanan yang diberikan kepada kami sangat baik dan seperti yang lainnya, saya akan menuruti ketentuan yang ada. Ada pembicaraan mengenai kemungkinan berjalannya pertandingan tertutup, namun keamanan orang-orang adalah yang paling penting dan apa pun keputusannya, kami akan mengikuti ketentuan yang ada. Jika itu adalah satu-satunya alternatif, dan jika kita ingin kejuaraan tetap berlangsung, kita mungkin harus mengikuti ketentuan yang ada.”

Lebih jauh O’Neill berujar bahwa jika memang itu keputusan yang diambil, harus ada penyesuaian dalam perencanaan. “Jika keamanan diperketat, dan kemungkinan demikian, maka mungkin para pemain harus lebih banyak menghabiskan waktu di hotel. Kami bukannya tidak ingin menemui para pendukung, namun di saat yang bersamaan kami harus memikirkan keamanan.”

Komentar