Harry Kane, Mesin Gol yang Terinspirasi Alan Shearer

Cerita

by redaksi

Harry Kane, Mesin Gol yang Terinspirasi Alan Shearer

Menjadi pesepakbola dan mencetak gol di tiap laga merupakan impian bagi sebagian anak-anak. Namun ternyata, apa yang terjadi jika suatu hari impian tersebut menjadi kenyataan, bahkan prestasi yang diraihnya menyamai pemain idola. Hal itu yang dialami oleh penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane.

Harry Kane masuk ke dalam lima nama penyerang Inggris yang berhasil mencetak lebih dari 20 gol di ajang Liga Inggris. Ia bergabung dengan nama-nama penyerang top Inggris yang terlebih dahulu mencapai raihan ini, yaitu Alan Shearer, Les Ferdinand, Andy Cole, dan Robbie Fowler.

Di laga Spurs kontra Bournemouth yang berlangsung akhir pekan lalu (20/3), Kane berhasil mencetak dua gol. Ini membuat pemain kelahiran London tersebut mencatatkan raihan golnya di Liga Primer musim ini menjadi 21 gol.

Ia menjadi pemain The Lilywhites pertama dalam 44 tahun yang behasil mencetak lebih dari 20 gol lebih dari satu musim beruntun. Martin Chivers, menjadi pemain terakhir Tottenham Hotspur yang berhasil mencacatkan raihan itu sebelumnya. Legenda Spurs tersebut mencetak 21 gol pada musim 1970/1971 serta mencetak 25 gol pada musim berikutnya.

Musim ini menjadi pembuktian bagi Kane, terutama untuk membuktikan bahwa dia bukan pemain one-season wonder, sebutan bagi pemain yang hanya tampil baik di satu musim saja. Di musim lalu ia mampu mengejutkan publik sepakbla Inggris dengan mampu mencetak 21 gol di Liga Primer Inggris.

Sebelumnya, Kane adalah pemain muda biasa yang minim jam terbang. Bergabung dengan Tottenham Hotspur sejak akademi pada tahun 2004, ia memulai debutnya di Liga Primer ketika memperkuat Norwich dalam status pinjaman di musim 2012/2013.

Ia baru dipercaya menjalani debut di Liga Primer untuk Tottenham Hotspur menjelang musim 2013/2014. Pada musim selanjutnya,  2014/2015, peruntungan seorang Harry Kane berubah.

Mandulnya penyerang Spurs saat tu, Emmanuel Adebayor dan Roberto Soldado membuatnya mendapat kesempatan di tim inti. Masuk sebagai pemain pengganti, Kane mencetak gol kemenangan atas Aston Villa di laga Liga Primer pekan ke-10 (2 November 2014) pada menit-menit akhir. Semenjak itu, pelatih Spurs, Mauricio Pocchettino, mulai mempercayakan posisi penyerang inti kepada pemain bernama lengkap Harry Edward Kane.

Kini Harry Kane mampu menjadi pemain Inggris pertama sejak Alan Shearer pada musim 1996/1997 dengan raihan 25 golnya.

Kane yang mengidolakan sosok Alan Shearer sejak kecil kini mengejar impiannya yang lain: menyamai catatan gol yang dibuat sang idola, Alan Shearer.

Shearer sampai saat ini merupakan pemain depan Inggris yang paling produktif. Ia mencetak total 260 gol di Liga Primer Inggris, termasuk catatan 11 hattrick-nya. Raihan tersebut juga yang menurut Kane menginspirasinya. “Golnya sangat banyak dan saya masih jauh (dari jumlah itu) tapi Shearer adalah idola saya ketika tumbuh besar, melihat berapa banyak gol yang ia ciptakan adalah luar biasa,” ujar Kane kepada Guardian.

Ia menambahkan, “(Jumlah) gol tersebut diraih dari musim demi musim. Saya tidak suka untuk membayangkan jauh kedepan karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi.”

Penampilan Shearer yang selalu mencetak gol menjadi inspirasi Kane
Penampilan Shearer yang selalu mencetak gol menjadi inspirasi Kane

Tapi Kane mengakui, bahwa jumlah gol yang diraih Shearer dijadikan motivasi dan ia bermimpi suatu saat bisa melampaui rekor tersebut.

“Tapi apakah itu baik untuk diraih? Jelas, itulah tujuan yang kamu impikan. Ketika kamu menjadi pemain muda, kamu melihat mereka mencetak gol dari minggu ke minggu, sehingga untuk melakukan itu (mencetak gol) adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar pemain bernomor punggung 10 tersebut.

Memang benar apa yang dikatakan Kane, bahwa perjalanannya untuk mencapai rekor seorang Alan Shearer masih perlu waktu yang panjang. Yang perlu dicatat adalah perlu waktu selama 5 musim bagi Shearer untuk mencetak banyak gol di Liga Primer. Saat memperkuat Southampton, catatan golnya bisa dibilang tidak sebanyak yang dibuatnya saat pindah ke Blackburnn Rovers pada musim 1992/1993.

Berbeda dengan Harry Kane yang langsung nyetel dengan permainan Spurs dan meraih gelar top scorer di musim perdananya mendapat kesempatan bermain di tim inti. Musim ini yang sempat menumbuhkan keraguan karena tidak mencetak gol di beberapa laga, namun Kane bisa membuktikan bahwa dirinya patut diperhitungkan sebagai (setidaknya) calon legenda di Liga Primer Inggris.

Penampilan apik Spurs di musim ini juga membuat peluangnya bermain di kompetisi Liga Champions musim depan sangat besar. Yang terpenting, Kane perlu bekerja keras agar impiannya menyamai rekor sang idola bisa tercapai di beberapa musim kedepan.

Foto: 365dm, realsport101

[tr]

ed: fva

Komentar