Pratinjau PS TNI vs Pusamania Borneo FC: Poin Pertama untuk PBFC

Analisis

by redaksi

Pratinjau PS TNI vs Pusamania Borneo FC: Poin Pertama untuk PBFC

Setelah dikalahkan oleh Sriwijaya FC di pertandingan pertama dan ditaklukkan oleh Persib Bandung di pertandingan kedua, Pusamania Borneo FC (PBFC) akan melanjutkan petualangan mereka di Piala Bhayangkara, Selasa (22/3) sore. Pada pukul 14.30 di Stadion Si Jalak Harupat, PBFC akan bertanding melawan PS TNI, tim yang pernah mengalahkan mereka di Piala Jenderal Sudirman lalu.

PBFC sama sekali belum mendapatkan poin dalam keikutsertaannya dalam Piala Bhayangkara ini. Hasil dua kali kalah melawan Sriwijaya FC dan Persib membuat mereka akan berusaha keras di pertandingan kali ini. Kemenangan setidaknya akan membuat asa mereka untuk lolos semifinal tetap terjaga.

Namun, PS TNI juga tidak akan dengan begitu saja memberikan poin untuk PBFC. Kekalahan yang mereka alami atas SFC 1-2 di pertandingan pertama membuat mereka akan mengincar kemenangan di pertandingan kali ini, dengan tujuan agar kesempatan mereka menuju semifinal juga tetap terjaga.

Andalkan Kembali Serangan dari Sayap

PBFC memiliki serangan dari sisi sayap yang kuat, yang sering dilakukan oleh Terens Owang Puhiri, Rizky Pora, dan juga Yus Arpani. Kekuatan dari sayap ini jugalah yang menjadi salah satu tumpuan serangan PBFC saat menjuarai Piala Gubernur Kaltim lalu, yang menghasilkan Terens Puhiri sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.

Terens dan Rizky Pora dapat mengacak-ngacak sayap dari PS TNI yang sering maju dalam membantu serangan. Sayap PS TNI memang sedikit lemah dalam menghalau serangan lawan, dan hal ini terbukti dari dua gol yang disarangkan oleh Sriwijaya FC oleh Anis Nabar dan Beto Goncalves dalam pertandingan SFC melawan PS TNI yang semuanya berawal dari cut inside pemain dari sayap ke tengah.

PBFC dapat memanfaatkan ini. Terens dan Rizky Pora adalah pemain sayap cepat dengan kemampuan mengacak-ngacak lini pertahanan yang baik. Mereka bisa mengancam lini pertahanan PS TNI lewat sayap, dan sebenarnya hal ini sudah berhasil mereka lakukan saat di Piala Jenderal Sudirman lalu, saat PBFC memborong dua gol lewat serangan dari sayap.

Jika dilakukan dengan bervariasi (lewat crossing dan juga cut inside), PBFC akan memiliki kesempatan lebih banyak dalam mencetak gol. Tentunya serangan ini juga harus didukung oleh permainan dari second line Sultan Samma dan juga Brima Pepito Sanusi ataupun Lerby Eliandri yang berperan sebagai tembok ataupun pembuka ruang di lini pertahanan PS TNI.

Permainan dari sayap ini, bisa dilakukan untuk mengacak-ngacak konsentrasi dari Manahati Lestusen dan Legimin Raharjo yang bermain cukup baik ketika melawan SFC dengan memberikan perlindungan kepada empat bek PS TNI yang dihuni oleh Wiganda P, Abduh Lestaluhu, Hardiantono, dan Wanda Syahputra.

Waspadai Kekuatan Stamina PS TNI

Saat di Piala Jenderal Sudirman, dan juga dalam beberapa pertandingan di Piala Gubernur Kaltim, PS TNI beberapa kali berhasil menciptakan gol saat babak kedua. Babak kedua adalah saat stamina para pemain mulai sedikit mengendur. Kalau PS TNI berhasil menciptakan gol cukup banyak di babak kedua, berarti ada satu hal yang harus diwaspadai: stamina pemain PS TNI.

Untuk mewaspadai hal ini, PBFC bisa meniru apa yang dilakukan oleh para pemain SFC. Mencetak gol cepat di babak pertama, lalu bertahan dengan sistematis menggunakan zonal marking selama babak kedua dengan mencegah serangan PS TNI yang dominan dilakukan dari sayap. Dengan permainan ini, SFC berhasil mengalahkan PS TNI di Piala Gubernur Kaltim dengan skor 1-0.

Apalagi, PS TNI gagal memanfaatkan kekuatan stamina mereka ini saat menghadapi SFC di pertandingan pertama. Dua gol yang bersarang di gawang PS TNI merupakan buah dari ketidaksabaran mereka dalam menyerang, sehingga SFC mampu mencetak gol.

Tapi tetap, kekuatan stamina PS TNI ini harus diwaspadai. PBFC punya pengalaman buruk akan hal ini di Piala Jenderal Sudirman saat dua gol yang mereka cetak di babak pertama tersusul di babak kedua, dan berakhir menjadi kekalahan lewat drama adu penalti. Tentunya PBFC tidak ingin mengulang pengalaman tersebut di Piala Bhayangkara ini.

Selain itu, dikartu merahnya sang kapten, Leonard Tupamahu, dan cederanya Tarik Boshcetti membuat PBFC harus memutar otak. Selain itu, bertanding tiga kali berturut-turut selama enam hari membuat para pemain PBFC alami kelelahan. Ini harus diwaspadai oleh Basri Badrussalam.

Kesimpulan

PBFC bisa menang kalau mereka bisa memaksimalkan kemampuan yang mereka miliki, yaitu pemain sayap cepat dan kemampuan cut inside dari para pemain sayap. Asal mereka tetap mewaspadai serangan dari PS TNI yang spartan, utamanya di babak kedua di saat stamina pemain menurun, mereka bisa mengamankan kemenangan.

Prediksi Line-up

Capture (1)

(sf)

ed: fva

Komentar