Wenger Bukan Pochettino

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Wenger Bukan Pochettino

“Yang paling membuat saya merasa sakit adalah bahwa pada momen penting dalam semusim, kami bermain dalam lingkungan yang skeptis,” ujar manajer Arsenal, Arsène Wenger, selepas pertandingan melawan Everton (19/3). “Setelah pertandingan melawan Tottenham, di mana kami bermain sangat baik dalam situasi 10 melawan 11 dan mengejar ketinggalan dan mengakhiri pertandingan dengan kedudukan 2-2, saya tidak dapat mengerti – di momen saat kami membutuhkan dukungan penuh – kami harus mengalami situasi tidak menyenangkan seperti ini. Jika datangnya dari media, OK. Dari fans kami sendiri? Itu sedikit lebih sulit diterima.”

“Saya tidak pernah mengeluh tentang orang-orang yang mengkritik, terutama ketika mereka menentang saya,” lanjut Wenger. “Namun kami harus mendapatkan dukungan para fans dengan sikap kami, dan memastikan mereka mendukung tim hingga akhir musim.”

Berikut situasi terkini Arsenal: peringkat ketiga di tabel klasemen sementara dengan raihan 55 poin; tertinggal enam poin dari Tottenham Hotspur di peringkat kedua dan sebelas poin dari Leicester City di peringkat pertama. Dengan kata lain, tak ada pilihan bagi Arsenal, dalam delapan pertandingan tersisa (Arsenal baru menjalani 30 pertandingan sementara Tottenham dan Leicester telah menjalani 31 pertandingan), selain menang.

Memang menang saja tidak cukup; tim-tim di atas mereka pun harus berkali-kali kehilangan angka. Namun jika menang saja tak menjamin nasib baik, bagaimana jika tidak menang? Arsenal hanya boleh menang dan menang saja.

Mampu atau tidaknya Arsenal memenangi delapan pertandingan tersisa, entahlah. Yang pasti mereka untuk saat ini sudah kembali ke jalur kemenangan setelah menang tandang dua gol tanpa balas melawan Everton. Dan mereka melakukannya dengan penampilan yang meyakinkan. Arsenal memiliki apa yang mereka butuhkan saat ini, namun untuk terus memiliki itu, Arsenal membutuhkan lingkungan yang mendukung. Dan untuk memiliki lingkungan yang mendukung, Arsenal membutuhkan dukungan penuh para pendukungnya.

Sayangnya dukungan penuh dari para pendukung yangtak Arsenal miliki saat ini. Perjalanan mereka ke depannya tidak akan mudah karena lingkungan mereka tidak mendukung. Lebih buruk dari itu, Tottenham memiliki lingkungan yang lebih baik dari Arsenal. Rival lokal, memiliki lingkungan yang lebih mendukung untuk sukses, dan berada di posisi yang lebih baik di tabel klasemen sementara. Apa yang bisa lebih buruk bagi Arsenal selain itu?

“Hari ini sempurna,” ujar Mauricio Pochettino, manajer Tottenham, selepas timnya menang tiga gol tanpa balas melawan AFC Bournemouth (20/3). “Mencetak gol di awal pertandingan membantu kami dan kami mengontrol permainan dan menangani pertandingan dengan baik setelahnya. Namun kami akan menjalani periode yang berbeda dari sekarang. Setelah jeda internasional kami akan menjalani satu pertandingan per pekan dan kami memiliki waktu untuk mempersiapkan diri dengan cara yang berbeda dari sebelumnya, untuk berlatih, untuk meningkatkan performa, dan untuk melakukan banyak hal yang mustahil sebelumnya. Kami dalam momen di mana kami harus melihat masa depan kami dengan cara yang baik. Penting untuk terus bekerja keras dan berjuang dalam setiap pertandingan.”

Pochettino optimis mengenai masa depan, namun itu tak berarti ia tak sadar bahwa timnya dalam tekanan. Ia tahu itu dan ia tahu apa yang harus dilakukan. Ia juga tahu apa yang harus dihindari. Ia bahkan tahu bahwa nasib baik saja tidak cukup, nasib buruk juga harus terlibat ... dalam perjalanan tim-tim pesaing, tentu saja.

“Karena Leicester dan Arsenal sama-sama menang, banyak pembicaraan mengenai kami harus menang namun kami sangat tenang,” ujar Pochettino. “Kami bermain dengan baik dan terlihat nyaman dan mencetak gol di awal pertandingan selalu membuat tenang. Kami ingin meraih hasil terbaik dan mencetak gol di awal pertandingan, dan kami menguasai pertandingan setelahnya. Yang dapat kami lakukan hanya terus memenangi pertandingan dan kita lihat saja bagaimana hasilnya. Tidak panik, tidak buru-buru. Mudah-mudahan Leicester kehilangan angka, namun kami hanya bisa terus melakukan apa yang kami lakukan.

“Kita lihat saja di mana kami berada menjelang dua pertandingan terakhir musim ini, namun tentu saja kami yakin kami bisa menjuarai liga,” ujar Pochettino. “Mengapa tidak? Kami bermain baik dan sangat percaya diri. Kami haya perlu fokus dan kita lihat saja bagaimana hasilnya.” Hal yang sama tak bisa begitu saja keluar dari mulut Wenger; lingkungan yang ia miliki tak sama dengan Pochettino.

ed: fva

Komentar