Keputusan Klopp yang Membuat Liverpool Telan Kekalahan Setelah Sempat Unggul Dua Gol

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Keputusan Klopp yang Membuat Liverpool Telan Kekalahan Setelah Sempat Unggul Dua Gol

Bermain buruk pada babak pertama, bahkan gagal mencetak gol melalui tendangan penalti padahal sedang tertinggal 0-2, seolah menjadi pertanda bahwa Southampton akan kalah saat menjamu Liverpool pada lanjutan Liga Primer yang digelar Minggu (20/3). Namun ternyata, mentalitas para pemain Southampton tak seburuk itu.

Southampton justru balikan keadaan menjadi 3-2. Dan uniknya, ada 'peran' Martin Skrtel, bek Liverpool, di setiap gol yang dilesakkan Southampton tersebut.

Setelah Liverpool unggul 0-2 pada babak pertama melalui gol Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge, Manajer Southampton, Ronald Koeman, langsung memasukkan Sadio Mane dan Victor Wanyama usai turun minum. Pemain yang digantikan adalah Dusan Tadic dan Jordy Clasie.

Pergantian juga dilakukan oleh kubu Liverpool usai turun minum. Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menarik keluar Dejan Lovren untuk digantikan Skrtel. Klopp sendiri beralasan bahwa pergantian ini dilakukan karena Lovren mendapatkan kartu kuning pada babak pertama.

"Ini karena kartu kuning," ujar Klopp seperti yang ditulis Mirror. "Saya pikir kami perlu melakukan perubahan karena sudah jelas mereka ingin memainkan umpan-umpan panjang pada Pelle dan hal itu tak mudah bagi duet bek tengah untuk menandinginya tanpa mendapatkan kartu kuning, khususnya ketika wasit mengubah mood mereka."

Hanya saja pergantian Lovren dengan Skrtel tak lebih baik. Bahkan pergantian ini cenderung lebih buruk karena Skrtel menyebabkan masalah-masalah bagi lini pertahanan Liverpool. Apa yang dikatakan Klopp mengenai strategi Southampton benar, hanya saja Skrtel tak sedang dalam performa terbaiknya.

Southampton mendapatkan penalti pada menit ke-48. Graziano Pelle dilanggar oleh Martin Skrtel saat berusaha mengejar umpan daerah. Hanya saja Mane yang mengeksekusinya gagal menaklukkan kiper Liverpool, Simon Mignolet.

Meskipun begitu, permainan Southampton cenderung lebih baik. Mentalitas Mane pun tak terganggu. Bahkan perlahan-lahan penampilannya membuat lini serang Southampton semakin membahayakan lini pertahanan Liverpool.

Hingga akhirnya Mane mampu memperkecil kedudukan pada menit ke-68. Memanfaatkan assist Pelle yang memberikan umpan daerah setelah memenangi duel udara dengan Skrtel, tendangan kaki kiri gelandang asal Senegal ini tak mampu dibendung Mignolet.

Semuanya tampak lebih baik setelah gol pertama. Koeman sendiri menambah daya serang dengan memasukkan James Ward-Prowse menggantikan Oriol Romeu. Di kubu Liverpool, Christian Benteke yang masuk gantikan Sturridge pada menit ke-70 diharapkan bisa menambah keunggulan Liverpool.

Namun ternyata Southampton justru mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-83. Kali ini giliran tendangan kaki kiri Pelle yang mengoyak jala Liverpool. Tendangannya dari kotak penalti ini setelah menerima umpan pendek dari tandemnya, Shane Long. Sebelum umpan-satu dua dengan Long, Pelle berhasil mengalahkan Skrtel dalam duel udara untuk kesekian kalinya.

Tak berhenti sampai di situ, Southampton ternyata mampu membalik keadaan. Mane yang awalnya membuat putus asa skuat Southampton karena penalti gagalnya, berhasil menjadi pahlawan. Skema yang hampir serupa dengan gol pertama, gelandang berusia 23 tahun ini mendapatkan umpan terobosan dari Pelle (setelah memanfaatkan kesalahan Skrtel) untuk kemudian melepaskan tendangan kaki kiri yang sangat keras.

Jika diperhatikan, ada 'kontribusi' dari Skrtel di tiga gol yang bersarang ke gawang Liverpool. Pada ketiga gol tersebut, Skrtel selalu kalah duel dengan Pelle. Bahkan penalti yang berhasil digagalkan Mignolet pun terjadi karena pelanggaran yang dilakukan Skrtel.

Atas hasil ini, Southampton berhasil naik ke peringkat tujuh klasemen . Meskipun begitu, posisinya masih bisa tergeser oleh Liverpool yang berada di peringkat sembilan. Skuat besutan Juergen Klopp ini masih memiliki dua pertandingan yang belum dijalani.

Namun tetap saja, dengan kekalahan ini, perjuangan Liverpool untuk mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa menjadi lebih berat. Terlebih di tempat lain Manchester United dan West Ham United mampu terhindar dari kekalahan. Kini Liverpool terpaut enam poin dengan selisih satu pertandingan dengan keduanya.

Mengenai kalah setelah unggul dua gol, menurut Infostrada, ini adalah kali ketiga dalam sejarah Liverpool terjungkal setelah unggul dua gol. Dua laga sebelumnya adalah ketika Liverpool takluk dari Leeds United dengan skor 3-4 pada 2000 dan kalah 2-3 dari Queen Park Rangers pada 2012 lalu.

Liverpool sendiri sebenarnya sempat mencetak gol ketiga pada babak pertama melalui Joe Allen. Namun gol tersebut dianulir karena posisi Mamadou Sakho yang menghalangi kiper Southampton, Fraser Forster, sehingga gol tersebut dianggap offside.

foto: Twitter @squawka

Komentar