Iwan Setiawan: "Wasit Kita, Kan, Bodoh-Bodoh"

Berita

by redaksi

Iwan Setiawan:

Pertemuan  antara Sriwijaya FC dengan Pusamania Borneo FC di laga penyisihan grup Piala Bhayangkara menghasilkan 3-1 untuk tim berjuluk Lakar Wong Kito. Gol Sriwijaya dicetak Hilton Moreira di menit ke-12, gol Beto Goncalves  pada menit ke-23 , serta Bayu Gatra di menit ke-59 . Sementara itu, gol semata wayang PBFC dicetak oleh Brima Pepito.

Laga sempat terhenti akibat kendala cuaca dan diwarnai beberapa insiden yang sempat mengganggu jalannya pertandingan. Bahkan Pelatih Pusamania Borneo, Iwan Setiawan diusir wasit menjelang akhir babak pertama sempat menolak untuk menonton dari tribun penonton. Namun setelah ada perdebatan panjang, akhirnya Iwan mau untuk keluar dari lapangan sebelum laga babak kedua dilangsungkan.

Mengenai hasil pertandingan dan kejadian yang menimpa dirinya di laga tersebut, Iwan Setiawan mengungkapkan kekecewaannya pada kinerja wasit yang merugikan timnya.

“Menurut saya pertandingan hari ini unfair. Tidak fair. Spesifikasinya adalah bagaimana kepemimpinan wasit yang kali ini menurut saya sangat jelek,” ujar Iwan pada konferensi usai laga. “Pertama, momen saat Sultan Samma dilanggar babak pertama, yang selanjutnya menjadi counter-attack pada Sriwijaya sehingga terjadi gol. Yang kedua, Hisyam diganggu sedikit di luar kotak (dilanggar namun tidak dianggap pelanggaran).”

“Awal babak kedua, kalian boleh lihat, Sultan Samma harusnya penalti, namun akhirnya tidak penalti. Bukan mencari kambing hitam, namun menurut saya ini tidak fair,” ujar eks-pelatih Persija ini.

Pelatih Iwan mengaku kejadian dirinya diusir wasit merupakan yang pertama sepanjang dirinya berkarier sebagai pelatih.

“Mohon maaf, mas. Saya juga tahu peraturan. Kepada pelatih-pelatih muda di Indonesia, saya adalah instructor. Saya paham betul yang namanya Law of the Game. Mengenai kejadian tadi saya mohon maaf, menurut saya kejadian tersebut unfair,” ucapnya kepada wartawan.

Ia menambahkan, kalau buruknya kepemimpinan wasit pada laga ini akan menambah buruk citra sepakbola Indonesia yang sedang memperbaiki citranya di mata masyarakat luas.

“Kalau misalnya sekarang adalah momen yang paling baik kepada masyarakat. Ya bagaimana kita ini mempunyai niat yg baik untuk memperbaiki sepakbola ke masyarakat indonesia, tapi kalau yg terlihat yang seperti malam ini, ini malah menambah buruk catatan buruk sepakbola Indonesia,” ujarnya.

"Jujur aja, saya tadi mancing-mancing aja. Saya pengen tau gimana kualitas wasit di Indonesia. Saat beliau suruh saya ke atas, memang betul begitu peraturannya, cuma saya bikin-bikin begitu aja. Karena wasit kita kan bodo-bodo, jadi enak ledek-ledeknya," ujar saat mengomentari kejadian dirinya yang sempat menolak diusir wasit.



Pelatih Iwan juga tidak lupa mengekuarkan psy-war yang menjadi ciri khasnya jelang laga kontra Persib di hari Minggu (20/3).

“Menurut saya, Persib tim yang bisa kita kalahkan. Persib bukan tim yang bagus kalau melihat pertandingan kemarin, saya rasa kita bisa mengalahkan Persib,” jawabnya.

Sementara itu, kubu Sriwijaya yang diwakili oleh asisten pelatihnya, Hartono Ruslan, mengungkapkan kalau kedua tim sama-sama bermain baik, hanya saja timnya pandai memanfaatkan peluang.

“Saya kira pertandingan tadi merupakan pertandingan yang menarik. Borneo tim yang bagus, Sriwijaya juga bagus. Hanya saja, Borneo tidak beruntung, dan kami Sriwijaya pandai memanfaatkan peluang," jawabnya saat ditanya mengenai laga tersebut.

Ditanya mengenai kepimpinan wasit, sang asisten pelatih Benny Dollo tersebut menolak untuk berkomentar.

“Bagi saya mengomentari wasit sangat saya hindari, biar kawan-kawan wartawan saja yang menilai,” ujarnya.

Dirinya juga berharap bahwa kemenangan di laga awal ini mampu enjadi modal baik untuk menghadapi lawan di laga selanjutnya yakni PS TNI.

"Mudah-mudahan penampilan tadi menjadi modal. Mudah-mudahan lawan PS TNI nanti menghasilkan permainan yang terbaik,” pungkasnya.

Hasil ini menempatkan Sriwijaya sebagai pemuncak klasemen Grup A dengan poin tiga, unggul dua poin atas Mitra Kukar dan Persib Bandung yang bermain imbang kemarin malam. Sedangkan tim lainnya, PS TNI berada di posisi juru kunci karena belum bermain.

****

Terkait komentar pedas Iwan Setiawan ke wasit seusai pertandingan, sejauh ini belum ada tanggapan dari panitia penyelenggara Piala Bhayangkara. Komentar-komentar Iwan di atas bisa dibilang terhitung agresif, bukan sekadar pernyataan tidak puas.

Sebagai perbandingan, jika merujuk di negara lain, misalnya Inggris, komentar pedas seperti ini biasanya akan memicu datangnya skorsing. Contohnya Jose Mourinho ketika masih menjadi manajer Chelsea, komentarnya soal wasit mendapat hukuman keras dari FA (Asosiasi Sepakbola Inggris).

Pada 3 Oktober tahun lalu, manajer asal Portugal tersebut tak terima dengan keputusan wasit, saat timnya dikalahkan Southampton 1-3. Akibatnya ia diganjar hukuman percobaan 12 bulan berupa denda 50 ribu poundsterling atau sekitar Rp 1 miliar. Serta larangan berkunjung ke stadion mendampingi timnya selama 1 pertandingan.

"Saat kedudukan 1-1 harusnya ada penalti dan sekali lagi kami tidak mendapatkannya. Jika FA ingin menghukum saya, mereka bisa melakukannya, mereka tidak menghukum manajer lainnya, mereka menghukum saya," ujar Mourinho seusai pertandingan dalam sesi konferensi pers.

Saat itu ia merasa tak puas karena merasa kiper Southampton melakukan pelanggaran terhadap Falcao di kotak penalti.

Namun belum habis masa percobaan hukuman di atas, Mou kembali berulah. Ia lagi-lagi melakukan perlawanan terhadap wasit saat timnya kalah dari West Ham pada 24 Oktober 2015.

Bahkan kala itu ia sampai dilarang kembali ke lapangan pasca jeda karena mendatangi ruang ganti wasit dan berkata kasar.  FA pun langsung menjatuhkan denda serta larangan mendampingi tim di laga selanjutnya melawan Stoke City.

Komentar