Perbedaan Tim yang Diunggulkan dan Tidak dalam Menyongsong Liga Champions

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Perbedaan Tim yang Diunggulkan dan Tidak dalam Menyongsong Liga Champions

Wolfsburg mejadi salah satu kesebelasan yang tidak diunggulkan. Tidak sedikit penggemar kesebelasan besar yang “memilih” Wolfsburg untuk menjadi lawan tanding, ketimbang harus menghadapi kesebelasan besar lainnya.

Namun, hal ini justru menjadi tantangan buat bek Wolfsburg, Dante. Diwawancarai oleh situs UEFA, Dante bilang begini, “Sangat hebat kalau kita bertemu Real Madrid atau Barcelona. Menikmati Liga Champions adalah hal yang paling utama.”

Kepercayaan diri Wolfsburg bukannya tanpa alasan. General Manager Wolfsburg, Klaus Allofs, mengutarakan kalau timnya memang sering kehilangan konsistensi di Bundesliga. Namun, di Liga Champions, mereka menang enam kali dari delapan pertandingan.

“Hasil tersebut sangat impresif buat kami. Kami terus berkembang, mungkin kami masih dalam awal perkembangan itu. Tapi akan sangat bagus kalau kami menemukan konsistensi hingga akhir musim,” tutur Allofs.

Sementara itu, gelandang Wolfsburg, Julian Draxler, merasa kalau perjalanan Wolfsburg sejauh ini sudah sangat baik. “Telah berjalan sejauh ini di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya, adalah cahaya baru buat klub,” tutur Draxler.

Hal senada juga diungkapkan bek Atletico Madrid, Jose Maria Gimenez. Ia menganggap kalau tingkat kesulitan di tiap babak kian bertambah. “Kalau Anda ingin memenangi sesuatu, Anda mesti mengalahkan semua orang. Siapapun yang menjadi lawan kami, akan kami hadapi dan kami siap buat mereka,” tutur Gimenez.

Tim Besar yang Tampil Lepas

Di sisi lain, penyerang Manchester City, Sergio Aguero, merasa tertantang. Menurutnya, untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions, ia mesti menghadapi kesebelasan terbaik. “Secara jelas, Barcelona dan Bayern selalu ada di sana, tim terbaik saat ini, jadi jika kami bisa menghindari mereka, itu akan bagus, tapi, kami tetap harus menghadapi mereka suatu saat nanti,” ucap Aguero.

Sejak era Liga Champions, belum ada kesebelasan yang mampu menjuarai kompetisi tersebut dua kali berturut-turut. Hal ini tentu menjadi perhatian buat pelatih Barcelona, Luis Enrique. Menurut Enrique, keberhasilan Barca mencapai babak perempat final selama sembilan tahun beruntun adalah statistik yang bagus.

“Saya tidak tahu apakah tim lain bisa melakukan hal yang sama. Saya akan tetap senang menghadapi siapapun di perempat final, satu-satunya tim yang tak ingin saya hadapi adalah Barca, dan kami tak mungkin bisa bertemu mereka,” tutur Enrique dengan percaya diri.

Penyerang Barcelona, Lionel Messi, menyatakan kalau statistik bukanlah tujuan utamanya selama ini. Yang ia inginkan adalah gelar juara. “Itulah yang mereka hitung. Kalau kami bisa mengalahkan rekor, itu lebih baik, tapi mereka tetap tak akan menghitung apapun kalau Anda tidak memenangi trofi!” kata Messi.

foto: espnfc.com

Komentar