Arsenal Tidak Bermain Buruk, Tapi...

Analisis

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Arsenal Tidak Bermain Buruk, Tapi...

Arsenal sudah mengejutkan sejak susunan pemain didaftarkan. Dalam pertandingan, permainan mereka pun mengejutkan. Sayangnya itu semua tidak cukup untuk membuat banyak orang terkejut lewat hasil akhir pertandingan. Padahal itu yang paling penting.

Mematikan Messi dengan Iwobi 

Sementara Luis Enrique menurunkan susunan pemain terbaiknya (hanya Jérémy Mathieu yang bukan pemain utama), Arsène Wenger menerapkan beberapa penyesuaian di sana-sini. Yang paling mengejutkan adalah bermainnya Alex Iwobi sebagai starter, mendahului Theo Walcott dan Joel Campbell.

Keputusan Wenger untuk lebih mempercayai Iwobi, toh, tidak menjadi bumerang untuknya. Penampilan Iwobi terhitung baik. Sang penyerang sayap kiri pun tak hanya berguna ketika menyerang, namun juga saat bertahan. Keterlibatan Iwobi yang lebih banyak dari Alexis Sánchez dalam bertahan membuat Barcelona lebih sering menyerang lewat sayap kiri; Arsenal pun jauh dari ancaman Lionel Messi.

(Cukup) Sesuai Rencana 

Munculnya nama Laurent Koscielny dan Gabriel Paulista secara bersamaan dalam daftar starting eleven Arsenal dengan sendirinya menjadi indikasi bahwa Arsenal tidak akan bertahan di kedalaman. Dalam pertandingan, terbukti demikian.

Arsenal membatasi kebebasan Barcelona menguasai bola dengan bermain menekan dan menerapkan garis pertahanan tinggi. Karenanya mereka membutuhkan duet bek tengah yang cepat. Secara keseluruhan, rencana Arsenal berjalan lancar. Hanya saja lini depan Barcelona terlalu bagus sehingga ketika satu kesalahan terjadi, mereka langsung bisa memanfaatkannya dengan maksimal. Gol Neymar adalah salah satu buktinya.

Suárez sang Protagonis 

Luis Suárez melakukan segalanya. Ia menjadi pemain terdepan dalam permainan Barcelona yang menekan. Ia turun untuk membantu pertahanan. Ia menyuplai bola untuk Messi dan Neymar (salah satu umpannya kepada Neymar menjadi assist). Lebih baik dari itu, Suárez melakukan semua pekerjaan tambahan tanpa meninggalkan tugas utamanya: mencetak gol. Dalam pertandingan ini, Suárez protagonisnya.

Arsenal Bukan Tanpa Peluang

Arsenal kalah 3-1 namun mereka bukannya tanpa peluang. Di babak pertama saja Arsenal melepas delapan tembakan. Barcelona memiliki jumlah yang sama. Perbedaannya, empat dari delapan tembakan Barcelona tepat mengarah ke sasaran sementara dari delapan tendangan Arsenal, tidak satu pun yang mengarah ke gawang. Karenanya Barcelona mencetak satu gol sementara Arsenal tidak.

Permasalahan Arsenal hanya penyelesaian akhir. Di babak kedua, dari tembakan tepat sasaran mereka yang pertama, Arsenal mencetak gol. Sial bagi Arsenal: di babak yang sama, dua dari tembakan tepat sasaran Barcelona ternyata cukup baik untuk menjadi gol. Secara keseluruhan, kuantitas tembakan Arsenal lebih banyak dari Barcelona. Namun kuantitas tidak menjamin kualitas, ternyata.

Komentar