Perkelahian Suporter Arsenal Representasikan Kebingungan Arsene Wenger

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Perkelahian Suporter Arsenal Representasikan Kebingungan Arsene Wenger

Pendukung Arsenal selalu diselimuti kemarahan. Pendukung Arsenal kecewaa karena keenganan klub untuk mendatangkan pemain berkualitas, dan hanya mendatangkan Peter Cech. Para pendukung Arsenal Kesal dan lelah karena klubnya terus berada di empat besar. Mereka ingin Arsenal berada di tempat terbaik.

Tapi pelampiasan dalam beberapa waktu terakhir ini begitu meyakitkan. Seperti yang diketahui Arsenal belum menjuarai Liga Primer Inggris sejak 2004 silam.Tingkat toleransi pendukung mereka kepada Arsene Wenger pun telah mencapai puncaknya. Bahkan gelandangnya, Aaron Ramsey, terus dibuat kaget dengan berbagai kampanye anti Wenger di setiap pertandingan Arsenal beberapa waktu terakhir ini.

32018F9900000578-3482958-image-a-65_1457474789364

Sebagian pendukung Arsenal menganggap Wenger salalu menjalani musim dengan teka-teki di setiap musimnya. Meskipun argumennya ia adalah manajer terbaik dan sudah identik dengan Arsenal. Wenger selalu membawa kesebelasannya tampil di Liga Champions sejak era milenium, menciptakan dan mendatangkan pemain hebat, membantu keberhasilan transformasi klub dan memenangkan dua Piala FA. Tapi sekali lagi, itu belumlah cukup bagi para suporter Arsenal.

"Apakah memenangkan piala cukup? Lihat, itu tidak pernah cukup. Orang-orang selalu ingin lebih, yang normal dan itu adalah sesuatu yang kita inginkan juga," imbuh Wenger seperti dikutip The Telegraph.

Ketika para suporter Arsenal tahu Wenger telah menjadi identitas klubnya yang luar biasa, mereka justru mendorongnya keluar, meremehkan kontribusinya. Dibandingkan dengan kesebelasan lain, Arsenal masih mengesankan sejauh ini. Wenger tahu itu dan bukan orang yang bodoh. Ia bukanlah Steve McClaren yang dipecat Newcastle baru-baru ini. Walau McClaren sempat seperti Wenger, memberikan kejutan dengan berbicara,"Saya masih orang yang tepat untuk pekerjaan ini," ujar McClaren seperti dikutip The Guardian.

McClaren dan Wenger seperti memiliki kesamaan. Yakni punya kemampuan terdengar seperti orang yang tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Tapi setidaknya, Wenger tahu itu dan ia tidak bodoh. Argumennya adalah Arsenal masih berada di Piala FA saat itu.

Tapi gol Odion Ighalo dan Adl�ne Guedioura mengutuk Arsenal pada perempat final Piala FA di Stadion Emirates, Minggu (13/3). Arsenal pun tersingkir dan gagal menjuarai Piala FA tiga kali berturut-turut. Sehingga argumen Wenger tentang Piala FA dipastikan roboh. Kalo di film layar lebar, ini bernama London was Fallen, atau bisa menjadi Arsenal was Fallen.

Kejatuhan Arsenal di Piala FA membuat para suporternya semakin menyalahkan satu sama lain. Mereka berselisih di tribun. Ratusan lainnya menyuarakan ketidakpuasannya kepada Wenger melalui media sosial, terutama Twitter. Keributan di luar stadion pun terjadi. Arsenal Fan TV menangkap gambar perkelahian antara suporter Arsenal.

Adegan itu memperlihatkan seorang suporter Arsenal bernama Kenny Ken, sedang ditahan orang-orang sekitarannya karena emosional. Kabarnya, Ken ingin mengeluarkan ekspresi ketidakpuasannya kepada Wenger kepada Arsenal Fan TV, namun terjadi kesalah pahaman dengan suporter lain.

Wenger masih menyisakan kontraknya di Arsenal sampai 2017 nanti. Tapi para suporternya tidak sabar agar Wenger segera diganti manajer yang lebih muda dengan ide-ide segar. Wenger sendiri telah kehabisan waktu dan alasan lagi bersama Arsenal. Di sisi lain, kubu anti Wenger terus bersiap-siap menjadi raja tega mempermalukan legendanya itu layaknya McClaren.






Sumber lain: Daily Mail, Metro, Mirror.



ed : ARN

Komentar