Tottenham Hotspur Kembali ke Jalur Kemenangan

Analisis

by redaksi

Tottenham Hotspur Kembali ke Jalur Kemenangan

Spurs sempat didera penurunan performa setelah ditahan imbang Arsenal di liga, dan dijungkalkan 0-3 oleh Borussia Dortmund di Liga Champions. Pada Minggu (14/3) malam kemarain, Spurs kembali ke jalur kemenangan setelah menang atas Aston Villa 2-0 di Villa Park. Dua gol kemenangan Spurs dicetak oleh Harry kane pada menit ke-45 dan ke-48. Dengan hasil ini, Spurs tetap memelihara peluang mereka untuk meraih gelar juara Liga Primer Inggris musim ini dengan menipiskan selisih poin dengan pemuncak klasemen sementara Leicester City dengan beda dua poin saja.

Pada pertandingan kali ini, permainan Spurs terbilang dominan. Menurut Whoscored, Spurs mencatatkan aksi menyerang lebih banyak dibandingkan Aston Villa. Spurs mencatatkan rataan keberhasilan umpan 83%, dengan total attemps sebanyak 19 kali, yang delapan di antaranya mengarah ke gawang. Spurs pun mendominasi penguasaan bola dengan 59%. Ada tiga faktor yang membuat Spurs memenangi pertandingan.

Faktor Dele Alli dan Harry Kane

Kembalinya beberapa pemain inti setelah diistirahatkan pada laga melawan Borussia Dortmund di ajang Europa League membuat Spurs mendapat tambahan kekuatan yang cukup banyak. Dele Alli dan Harry Kane memang bisa disebut sebagai man of the match dalam pertandingan melawan Aston Villa. Dua pemain ini mengolaborasikan masing-masing dua assist (bagi Dele Alli) dan dua gol (bagi Harry Kane) yang membantu Spurs dalam meraih kemenangan atas Aston Villa.

Hal ini juga membuat Delle Alli menjadi pencetak assist terbanyak di Spurs untuk saat ini dengan total 10 assist, sementara Kane menjadi kandidat top scorer Liga Primer Inggris musim ini dengan total 19 gol. Untuk dua pemain ini, Whoscored memberikan nilai yang cukup tinggi, yaitu 7,9 (Dele Alli) dan 8,8 (Harry Kane). Dua pemain inilah yang berjasa memberikan teror bagi lini pertahanan Aston Villa di Villa Park.

Banyaknya ruang kosong di lini pertahanan Aston Villa

Aston Villa sebenarnya tidak bermain buruk. Mereka beberapa kali mampu menciptakan peluang lewat pemain-pemain depan macam Rudy Gestede, atau juga lewat Jordan Ayew. Namun, ternyata serangan yang mereka bangun malah membuat banyak sekali ruang kosong tercipta dalam lini pertahanan mereka sendiri, dan ini terlihat dari gol pertama dan gol kedua Tottenham yang kedua-duanya diciptakan oleh pemain yang sama: Harry Kane.

Ruang kosong ini juga tak lepas dari formasi yang digunakan oleh Aston Villa sendiri. Dengan menggunakan formasi 4-3-3, sayap-sayap Villa yang dihuni oleh Alan Hutton dan Aly Cissokho dengan mudahnya diserang bertubi-tubi oleh Erik Lamela maupun Dele Alli yang didukung oleh Danny Rose dan Kyle Walker karena tidak adanya back up yang baik dari gelandang sayap Villa. Utamanya di sisi kiri, di wilayah Alan Hutton, di mana dari sisi itulah gol-gol Spurs terjadi.

Perbaikan Aston Villa telat

Remi Garde bukannya tidak mengetahui akan hal ini. Setelah terjadinya gol Spurs yang waktunya tidak terlalu berjauhan (menit ke-45 dan ke-48), sekitar pertengahan babak kedua Garde melakukan sebuah pergantian pemain yang mengubah sistem bermain Villa, yaitu mengganti Jordan Veretout dengan Andre Green pada menit ke-62 dan Carles Gil dengan Scott Sinclair pada menit ke-69. Dengan pergantian pemain ini, formasi Villa pun berubah menjadi 4-4-2, di mana Jordan Ayew dan Rudy Gestede menjadi dua penyerang depan, Scott Sinclair dan Andre Green masing-masing menjadi gelandang sayap kanan dan kiri, dan Idrissa Gueye dan Ashley Westwood menjadi double pivot.

Justru, dengan formasi 4-4-2 ini, permainan Villa menjadi lebih hidup dan kesempatan menyerang mulai datang bagi Aston Villa, salah satunya adalah peluang yang dilahirkan lewat Joleon Lescott. Hanya saja, saat Villa memakai sistem ini, Spurs sudah mengantisipasinya dan bertahan dengan cukup baik sehingga membuat Villa sulit untuk menembus pertahanan Spurs. Andai saja perubahan ini dilakukan tepat saat babak kedua dimulai, mungkin Villa bisa sedikitnya memberikan perlawanan untuk Spurs.

Kesimpulan

Kemenangan yang cukup berarti bagi Tottenham Hotspurs ini membuat peringkat mereka sementara terdongkrak ke peringkat kedua. Harry Kane dan Dele Alli pun bermain dengan cukup baik di lini serang Spurs, ditopang oleh sayap-sayap Spurs yang agresif dan berdeterminasi tinggi. Sekarang, jika memang Spurs menginginkan gelar juara Liga Primer Inggris tahun ini mendarat di White Hart Lane, mereka harus menunjukkan konsistensi permainan agar mereka bisa menyalip Leicester City di saat-saat terakhir.

(sf)

foto: @SpursOfficial

ed: fva

Komentar