Chelsea Disingkirkan Everton dari Piala FA

Analisis

by redaksi

Chelsea Disingkirkan Everton dari Piala FA

Everton mampu mengatasi perlawanan Chelsea pada laga Piala FA, Minggu (13/3) dini hari WIB. Skuat asuhan Roberto Martinez tersebut mampu memenangkan pertandingan dengan skor 2-0. Gol-gol yang dicetak oleh The Toffes diborong oleh mantan pemain The Blues, Romelu Lukaku pada menit ke-77 dan juga 82.

Dengan hasil ini, skuat asuhan Guus Hiddink dapat dipastikan nihil gelar pada musim ini dan tentunya akan semakin sulit untuk menembus kompetisi Eropa pada musim depan. Seperti diketahui bahwa pemenang Piala FA mendapatkan kesempatan untuk bermain di Liga Eropa, dan sebenarnya hal tersebut yang menjadi satu-satunya harapan bagi Chelsea untuk menembus kompetiisi Eropa pada musim depan karena belum lama ini mereka harus tersingkir dari Liga Champions.

Dengan performa yang ditunjukan oleh The Blues pada musim ini, tergambar sulitnya mereka menembus enam besar klasemen Liga Inggris. Kini Chelsea berada di peringkat ke-10 tertinggal tujuh angka dari peringkat keenam, Manchester United.

Sebenarnya dalam pertandingan ini Chelsea mampu menunjukan dominasinya. Tak ingin mengulangi kesalahan seperti yang terjadi ketika dikalahkan PSG pertengahan minggu lalu, Chelsea mendominasi pertandingan dengan catatan penguasaan bola 55% berbanding dengan 45%.

Selain itu juga Hiddink kembali memasangkan Nemanja Matic dan Obi Mikel sebagai double pivot di tengah menopang pergerakan Cesc Fabregas yang ditempatkan di posisi No. 10 pada pertandingan tersebut. Posisi Hazard yang pada saat itu tidak dimainkan karena mengalami masalah dengan panggulnya diisi oleh Pedro dan Willian yang bergantian di flank kanan dan kiri.

Namun dengan keunggulan penguasaan bola tak serta merta membuat Chelsea leluasa untuk melakukan serangan. Penyerang andalan mereka, Diego Costa, jarang sekali mendapatkan kesempatan. Bahkan Ia hanya mampu melesakan satu tendangan namun tendangan tersebut tak menemui sasaran.

Sulitnya Costa untuk melakukan pergerakan dan mencari celah diakibatkan oleh ketatnya penjagaan yang dilakukan oleh pemain Everton. Gareth Barry yang bertugas sebagai half back tidak hanya melakukan penjagaan kepada Fabregas, namun juga kepada Costa.

Ini dapat dilihat dari berapa kali duel yang melibatkan mantan pemain Manchester City tersebut dengan Costa ataupun Fabregas. Bahkan uniknya dalam pertandingan tersebut keluar dua kartu merah yang terjadi karena gesekan pemain-pemain tersebut.

Yang pertama adalah ketika Diego Costa harus menerima kartu merah pada menit ke-84 karena tak terima dengan tackle yang dilakukan Gareth Barry. Konfrontasi tersebut mengakibatkan Costa harus menerima kartu kuning kedua. Sebelumnya Costa sudah mendapatkan kartu kuning pada babak pertama di menit ke-10 dengan melanggar pemain yang sama, Gareth Barry.

Sama dengan Costa, Barry pun harus keluar lapangan terlebih dahulu dibandingkan rekan setimnya karena mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-87 setelah melanggar Cecs Fabregas. Fabregas pun mendapatkan kartu kuning setelah melakukan tackle telat kepada Barry.

Dalam laga tersebut, lini tengah menjadi arena pertarungan kedua tim. Silih berganti kedua tim yang menerapkan formasi yang sama, 4-2-3-1, saling beralih penguasaan bola. Ketatnya pertandingan membuat pertandingan agak monoton setidaknya hingga 15 menit terakhir pertandingan.

Terlalu bernafsu menyerang, Chelsea akhirnya kecolongan juga. Mantan pemainnya, Romelu Lukaku mampu memanfaatkan serangan balik yang dirancang oleh Ross Barkley. Melalui umpan terobosan pemain berkebangsaan Inggris tersebut, Lukaku menemukan celah kosong di sebelah kanan pertahanan Chelsea yang kepalang sudah ditinggalkan oleh Azpilicueta dan Ivanovic.

Sempat mengejar, keduanya tetap tak bisa menandingi kekuatan badan dari Lukaku. Dengan sebuah pergerakan, pemain Timnas Belgia tersebut mampu melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti Chelsea dan menendang bola ke arah sudut kiri gawang Chelsea yang dikawal oleh Thibault Courtouis.

Selepas gol tersebut, pemain Everton lebih santai dalam memainkan pertandingan. Namun tidak untuk para pemain Chelsea yang kerap kesulitan untuk menembus pertahanan Everton yang dikomandoi oleh Phil Jagielka.

Buntunya serangan yang dilakukan Chelsea membuat Hiddink bereaksi dengan memasukan Loic Remy untuk menggantikan Nemanja Matic pada menit ke-82. Ditambahnya seorang penyerang diharapkan akan memberikan alternatif penyerangan Chelsea yang selalu terpusat kepada Diego Costa yang sepanjang pertandingan selalu dijaga dengan ketat.

Alih-alih mampu menyamakan kedudukan, Chelsea kembali harus menerima kenyataan gawangnya bobol kembali. Tak lama setelah Remy masuk, kembali Romelu Lukaku mencatatkan namanya di papan skor.

Gol bermula ketika Gareth Barry mampu mencuri bola hasil lemparan ke dalam yang dilakukan oleh Kenedy. Setelah itu mantan pemain Aston Villa tersebut memberikan bola kepada Ross Barkley yang tanpa penjagaan.

Dengan sekali sentuhan, Barkley kemudian langsung memberikan through pass kepada Lukaku. Kalah langkah, Bramislav Ivanovic dan Gary Cahill tidak mampu mengejar Lukaku yang kemudian melakukan tendangan mendatar yang meluncur mulus melalui sela-sela paha Courtouis. Skor 2-0 bertahan hingga akhir laga.

Gol-gol yang dicetak oleh Lukaku sendiri merupakan gol pertamanya ke gawang Chelsea semenjak Ia meninggalkan The Blues pada tahun 2014. Pemain berusia 22 tahun tersebut kini sudah mencetak 199 gol sepanjang karirnya.

Sementara itu, Guus Hiddink berbicara kepada pers setelah pertandingan bahwa faktor kelelahan menjadi salah satu akibat timnya tidak mampu bermain maksimal dalam pertandingan tersebut. Chelsea sendiri sebelumnya bermain pada Kamis (10/3) dini hari WIB ketika menjamu PSG di Stamford Bridge.

Dengan kekalahan ini membuat Hiddink tak mampu mengulangi catatan manisnya ketika menjadi caretaker Chelsea pada musim 2008-2009 dengan meraih Piala FA. Selain itu juga ini menjadi kekalahan pertama bagi Chelsea asuhan Hiddink dari kesebelasan Inggris pada musim ini.

Dan tentunya dengan kekalahan ini membuat langkah Chelsea untuk menuju kompetisi Eropa pada musim depan semakin sulit. Bahkan bisa saja Chelsea hanya akan menjadi penonton ketika Liga Europa dan Liga Champions digelar pada musim depan.

foto : skysport

Komentar