Calon Pemain Profesional Pertama Mongolia Berusia 15 Tahun

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Calon Pemain Profesional Pertama Mongolia Berusia 15 Tahun

Mongolia bukan negara yang memiliki sejarah panjang di persepakbolaan Asia. Sepakbola di negara tetangga Tiongkok tersebut bahkan kalah tenar ketimbang berkuda, gulat, dan olahraga tradisional seperti Shagaa. Tak heran, Mongolia menempat urutan 202 dalam peringkat terbaru yang dirilis oleh FIFA per 3 Maret 2016.

Meski demikian, bukan berarti bakat-bakat sepakbola di Mongolia tak ada yang istimewa. Beberapa waktu lalu, pemain muda berusia 15 tahun asal Mongolia bernama Ganbold Ganbayar tengah melakukan trial bersama sebuah kesebelasan League Two Inggris, Barnet FC.

Ganbayar tak hanya datang sendirian ke Barnet, kedatangannya diikuti pemain asal Mongolia lainnya yang bernama Soyol-Erdene Gal-Erdene. Tapi, melihat beberapa berita yang dibuat oleh media-media Inggris, tampaknya hanya Ganbayar yang akan mendapatkan kontrak.

Bakat istimewa Ganbayar bukan suatu hal baru di Mongolia. Potensi Ganbayar mulai dikenal dunia saat ia bermain untuk Timnas Mongolia U14 melawan Macau U14 2013 lalu. Lima gol yang dicetaknya di laga tersebut membuat namanya menarik perhatian kesebelasan Portugal, Academica.

Namun, ketertarikan tersebut akhirnya menguap. Ganbayar pun lebih memilih klub lokal Mongolia, sembari menunggu tawaran dari klub Eropa lainnya.

Lama-kelamaan, Ganbayar mulai mencuri perhatian di Liga Primer Mongolia, dengan bermain di tim utama Khoromkhon FC kendati ia masih berumur 15 tahun. Tak hanya itu, Ganbayar juga menjadi pemain termuda yang bermain di babak kualifikasi AFC Cup 2016.

Potensi Ganbayar pun dilihat oleh Henry Newman, manajer tim junior Barnet. Ia pun memberikan tawaran kepada pemain 15 tahun tersebut untuk menjalani trial bersama Barnet. Ganbayar pun setuju dan resmi bergabung bekas tim Yannick Bolasie tersebut dengan status trial.

“Bergabung dengan Barnet adalah suatu kehormatan, sebab mereka adalah salah satu klub yang memiliki nilai sejarah tinggi dalam sepakbola Inggris. Ini akan menjadi suatu pengalaman yang luar biasa,” ujar Ganbayar mengenai kesannya berada di Barnet dua minggu ini, kepada Daily Mail, Jum’at (12/3). “Saya akan memberikan 100 persen kemampuan saya selama di sini.”

Apa yang ingin ditunjukkan oleh Ganbayar memang bukan omong kosong. Dua minggu lalu ia menjalani debutnya bersama The Bees saat beruji coba dengan Stabaek, klub Norwegia. Ia pun memberikan kesan manis, dengan menciptakan sebuah assist meski hanya bermain selama beberapa menit jelang pertandingan usai.

Beberapa hari kemudian, ia meneruskan capaian positifnya dengan mencetak gol ke gawang Fulham U16 yang dijaga oleh anak eks pelatih Chelsea, Jose Mourinho Jr. Di laga tersebut, ia tak hanya menunjukkan kemampuan olah bola yang apik, tapi juga berkontribusi lewat dua gol dan satu assist.

“Saya tidak datang ke sini untuk bermain-main, saya datang ke sini untuk menjadi pemain sepakbola profesional pertama asal Mongolia,” tukas Ganbayar.

Sukses menjalani dua pertandingan pertamanya di Barnet, Ganbayar tak merasa puas. Ia mengaku bahwa gaya bermain sepakbola Mongolia dan Inggris begitu jauh. Ia pun mengaku masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan gaya bermain timnya.

“Sepakbola di Mongolia lebih santai. Sedangkan di sini, saya harus memerhatikan cara lawan melakukan penguasaan bola. Tidak hanya sekadar melakukan pressing kepada lawan, saat mereka membawa bola,” jelasnya.

“Cara bertahan di sini lebih sulit. Lebih banyak kontak ketika berada di area bertahan lawan maupun kita. Hal ini tentu berbeda dibandingkan tim saya sebelumnya. Dalam karier saya sebelumnya, para pemain belakang sebisa mungkin menghindari kontak dengan kami pemain depan,” tambahnya.

Apiknya permainan Ganbayar pun direspon positif oleh beberapa pihak. Tak hanya di Mongolia, nama Ganbayar bahkan mulai didengar di Inggris. Tak terkecuali oleh Jonny Singer, koresponden Sunday Times Sport dan The Blizzard. Ia bahkan merasa bahwa tak butuh waktu lama bagi Ganbayar untuk menjadi pemain di klub besar.

Pujian yang diberikan oleh beberapa pihak pun direspon dengan baik oleh Ganbayar, tetapi ia merasa bahwa masih ada beberapa hari lagi baginya untuk terus membuktikan kemampuan terbaiknya.

“Tujuan utama saya di sini adalah menjadi pemain profesional. Tapi, untuk sekarang tugas saya adalah terus berlatih dan menunjukkan kemampuan terbaik. Saya percaya bahwa mimpi yang besar akan segera terwujud,” tutupnya.

Komentar