Sepakbola dan (Kerasnya) Hubungan Kakak-Adik di dalam Lapangan

Cerita

by redaksi

Sepakbola dan (Kerasnya) Hubungan Kakak-Adik di dalam Lapangan

Bagi seorang pesepakbola, memiliki kakak ataupun adik yang juga sama-sama berprofesi sebagai seorang pesepakbola adalah hal yang lumrah. Saling mendoakan, saling tukar pendapat, dan saling mendukung dalam hal yang biasanya dilakukan. Tapi, tidak bisa dipungkiri, bahwa akan ada sebuah perasaan minder jika kakak dan adik berada dalam satu tim, seperti yang dialami tokoh anime sepakbola, Aizawa Kakeru, dalam anime sepakola berjudul Area no Kishi.

Di dunia nyata, ada nama Gary Neville dan Phil Neville saat keduanya membela Manchester United. Namun, seringkali kedua saudara ini terpisah kesebelasan seperti Kolo dan Yaya Toure. Tentu menarik melihat bagaimana keduanya menjadi rival di atas lapangan.

“Saya akan menghentikan Yaya Toure jika diperlukan. Ia adalah pemain yang berbahaya di tim Manchester City. Saya tidak akan ragu untuk menekelnya sekalipun demi kemenangan tim,” ujar Kolo Toure yang diwawancarai sebelum final Capital One Cup seperti yang dilansir oleh The Guardian.

Benar-benar sebuah pernyataan yang menarik. Seperti yang bisa kita lihat, bahwa ketika sudah berada di dalam lapangan sepakbola, hubungan apapun, entah itu pertemanan, kerabat, atau bahkan hubungan keluarga seperti adik dan kakak dapat hilang dengan begitu cepatnya. Kolo Toure menegaskan di atas bahwa profesionalisme dalam bekerja menghilangkan segala-galanya, bahkan jika itu adalah sebuah ikatan keluarga yang sedarah.

Ini sama dengan yang terjadi di Ekuador sana. Saat itu ada pertandingan antara Emelec melawan Barcelona SC dalam penentuan juara Liga Primer Ekuador. Pertandingan sendiri dilakukan dalam dua leg dengan sistem play-off, untuk menentukan juara Liga Primer Ekuador.

Emelec dan Barcelona SC bermain seimbang dalam pertandingan leg pertama yang berkesudahan 1-1 di kandang Emelec. Lalu, cerita pun berlanjut ke leg kedua di kandang Barcelona SC. Namanya juga pertandingan penentuan, wajar saja jika pertandingan berjalan dengan seru dan menegangkan. Singkat cerita, saat pertandingan berjalan, tiba-tiba ada seorang pemain yang jatuh terkapar karena terkena tekel keras. Sang pemain yang menekel tentu saja langsung protes, sedangkan yang ditekel mengaduh kesakitan.

Alhasil, kartu kuning kedua, yang diiringi dengan kartu merah keluar dari saku wasit karena yang bersangkutan sebelumnya sudah mendapatkan kartu kuning pertama sebelumnya. Pemain Barcelona SC, atas nama Alex Bolanos keluar lapangan karena melanggar pemain Emelec, Miller Bolanos. Tunggu, tunggu, loh? Ternyata kedua pemain itu adalah adik-kakak!

Ya, kejadian yang unik ini terjadi dalam laga yang penting dengan tensi tinggi. Beruntung, Miller yang ditekel oleh sang kakak itu bisa melanjutkan pertandingan dan menjadi bintang kemenangan Emelec dengan mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 Emelec atas Barcelona SC.

https://youtu.be/nOSlzCHnC4c

“Saya memang terbawa emosi. Di pertandingan tersebut, saya hanya bernafsu mengejar kemenangan sehingga saya sampai menekel adik saya sendiri. Itu di luar kesadaran saya sebagai kakaknya,” ujar Alex Bolanos. Memang, tensi tinggi dalam sebuah pertandingan kadang membuat seseorang lupa dan menjadi fokus, hanya fokus untuk meraih kemenangan saja.

Namun, hal ini diwajarkan oleh Miller, adik Alex. Ia berujar bahwa sesuatu seperti ini wajar terjadi. “Di dalam lapangan, tidak ada yang namanya hubungan keluarga, karena fokus mengejar kemenanganlah yang penting. Tapi, di luar lapangan, ia (Alex) adalah kakak saya dan saya akan selalu mendukungnya. Saya ditekel? Itu wajar-wajar saja,” ujar Miller Bolanos.

Sebuah pernyataan yang mungkin cukup diplomatis, mengingat lapangan sepakbola memang tak ubahnya seperti medan perang ketika di dalamnya berlangsung sebuah pertandingan. Tekel keras, permainan penuh determinasi, dan keinginan yang kuat untuk menang bersatu padu di dalamnya.

Tapi, bisa dilihat disini bahwa ternyata, lapangan dapat menghilangkan sisi humanitas dari manusia itu sendiri, namun di waktu yang bersamaan semakin mempererat hubungan antar satu manusia dengan manusia yang lainnya. Mungkin saja, hubungan adik-kakak yang retak, bisa bersatu kembali dalam sebuah tempat bernama, lapangan sepakbola.

(sf)

foto: guardian.co.uk

ed: fva

Komentar