Cetak Gol, Icardi Masih Merasa Terbebani di Inter Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Cetak Gol, Icardi Masih Merasa Terbebani di Inter Milan

Mauro Icardi punya sifat keayahan di balik cap negatifnya. Tidak cuma kisah cinta kontroversialnya dengan Wanda Nara, Icardi juga akrab dengan konflik di Internazionale Milan. Pemain asal Argentina ini sempat berselisih dengan berbagai pihak di Inter. Icardi pernah konflik dengan para suporternya, rekannya (Dani Osvaldo), sampai pelatihnya (Roberto Mancini).

Torehan golnya saat ini juga berbeda dengan catatannya musim lalu. Sejauh ini, Icardi baru mencetak 11 gol dari 28 laga Serie-A 2015/2016. Sedangkan musim lalu, mantan penyerang Sampdoria ini sudah mencetak 15 gol dari 28 pertandingan. Icardi pun mengakhiri Serie-A 2014/2015 sebagai top skor dengan koleksi 22 gol. Padahal, ia punya kesepakatan kontrak khusus dengan Inter, yaitu berhak mendapat bonus jika mencetak lebih dari 15 gol pada musim ini.

Kendati demikian, hal-hal itu tidak menyurutkan Atletico Madrid, Chelsea, dan Manchester United, untuk merekrutnya pada bursa transfer musim panas nanti. Jose Mourinho yang digadang-gadang menjadi Manajer Manchester United, sangat menginginkan Icardi dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Sementara itu, pihak Inter sendiri  bakal melepas Icardi jika ada tawaran lebih dari 40 juta euro.

Baca juga: Mauro Icardi Masih Setajam Musim Lalu.

Media Italia, Calcio Mercato, melakukan rincian jika kemungkinan Inter menang tanpa Icardi adalah 75 persen. Sementara kemungkinan Inter menang dengan menurunkannya adalah 47,8 persen saja. Tapi Icardi bisa membuktikan jika anggapan media dari Italia itu salah. Penyerang 23 tahun tersebut diturunkan melawan Palermo sejak awal laga.

Inter berhasil menang dengan skor 3-1 dan ia sendiri mencetak satu gol dan satu assist. Icardi menunjukan jika ia layak berada di lapangan sejak awal laga. Pasalnya, Icardi sempat dicadangkan pada empat laga Serie-A 2015/2016 dan itulah yang memicu konfliknya dengan klub. Icardi juga kecewa karena tidak diturunkan ketika mengalahkan Juventus di semifinal Coppa Italia, Kamis (3/3) lalu. Kendati demikian, ia tetap hadir di ruang ganti untuk menjadi contoh sebagai pemimpin di dalam skuatnya.

"Tidak pernah mudah untuk menjadi kapten, terutama di sebuah klub besar seperti ini. Untuk menjadi pemimpin tim ini membutuhkan sesuatu yang banyak," ujar Mancini tentang Icardi, seperti dikutip Gazzetta World.

Icardi sendiri wajib membawa kesebelasannya mengakhiri musim di tiga besar klasemen akhir Serie-A 2015/2016. Usai mengalahkan Palermo, Inter berada di peringkat kelima klasemen dengan raihan 51 poin. Mereka memiliki perbedaan lima poin dengan AS Roma di peringkat ketiga. Selanjutnya, Inter akan menghadapi Bologna di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (13/3) nanti.

Sumber lain: Mirror, SB Nation.

<fva>

Komentar