Cara Stoke City Menahan Imbang Chelsea

Analisis

by redaksi

Cara Stoke City Menahan Imbang Chelsea

Chelsea harus puas bermain imbang 1-1 saat menghadapi Stoke City pada lanjutan Liga Primer Inggris yang digelar Sabtu (5/3) di Stadion Stamford Bridge. Chelsea membuka keunggulan pada babak pertama oleh sepakan dari luar kotak penalti yang dilakukan oleh Bertrand Traore pada menit ke-39. Namun serangan gencar Stoke membuahkan hasil ketika Mame Biram Diouf mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-85 melalui sundulannya.

Hasil ini membuat Chelsea tertahan di peringkat ke-10 dengan raihan poin 40 dari 29 laga yang telah dijalaninya. Sedangkan Stoke City berada di strip ke-7 dengan raihan 43 poin. Chelsea pun sebenarnya berhasil mempertahankan rekor tidak pernah kalah di Liga Inggris semenjak ditangani oleh Guus Hiddink.

Dalam pertandingan tersebut Chelsea masih kehilangan John Terry, Kurt Zouma dan juga Pedro karena cedera. Penyerang andalan Chelsea, Diego Costa juga absen dalam pertandingan tersebut akibat cedera tendon minor. Namun ada beberapa catatan lainnya yang mengakibatkan gagalnya Chelsea meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.

Ketatnya Pressing dan Naiknya Garis Pertahanan Stoke City

Setelah harus ketinggalan di babak pertama, Stoke City kemudian langsung memberikan tekanan ke pertahanan Chelsea ketika babak kedua dimulai. Dengan menaikan garis pertahanan, kesebelasan berjuluk The Potters tersebut membuat para penyerang yang dimiliki Chelsea kesulitan untuk membangun serangan dan lebih banyak bertahan dalam babak kedua.

Tingginya garis pertahanan dan pressing yang diterapkan membuat berulang kali serangan Chelsea mentah bahkan di area 2/3 lapangan. Berulang kali Willian Borges ataupun Eden Hazard gagal mengirimkan umpan ke depan dan juga harus kehilangan bola akibat tekanan yang dilakukan oleh para pemain Stoke City.

Gol yang penyama kedudukan Stoke pun tercipta berkat permainan pressing mereka. Pada saat itu Willian yang berniat untuk membangun serangan ditekan oleh Giannelli Imbula dan juga Bojan Krkic. Setelah Willian kehilangan bola, Bojan kemudian mengirimkan umpan ke pada Xherdan Shaqiri yang sudah berdiri bebas di sebelah kiri pertahanan Chelsea. Mantan pemain Bayern Munchen tersebut kemudian memberikan umpan tarik ke jantung pertahanan Chelsea. Bola hasil sepakan Shaqiri sebenarnya masih mampu ditepis oleh Courtois, namun pada saat itu Diouf yang tanpa penjagaan langsung menyundul bola liat tersebut dan menjadikan skor imbang 1-1.

Pergantian Pemain dan Perubahan Formasi Chelsea

Dalam pertandingan ini Hiddink menerapkan formasi 4-2-3-1. Double Pivot ditempati oleh Nemanja Matic dan John Obi Mikel yang selalu dipercaya Hiddink dalam beberapa laga terakhir Chelsea. Dua pemain bahkan mampu menjadi pelapis area pertahanan Chelsea yang kerap dicecar di kedua sayap oleh lini penyerangan Stoke.

Namun akhirnya semuanya berubah setelah Fabregas masuk menggantikan Matic. Entah apa yang ada di dalam pikiran Guus Hiddink dengan menempatkan gelandang yang lebih menyerang dalam kondisi tim sedang diserang terus-menerus.

Mungkin bisa saja faktor stamina menjadi salah satu penyebabnya. Namun dengan hal tersebut membuat pertahanan Chelsea perlahan semakin keropos ketika ditinggalkan Matic dalam laga tersebut. Empat menit setelah Fabregas masuk, malapetaka itu terjadi.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa gol terjadi akibat tekanan langsung yang diberikan oleh dua orang pemain Stoke City terhadap pergerakan Willian. Setelah bola lepas, tidak ada cover yang diberikan sehingga bola langsung dapat diberikan ke sisi kiri pertahanan Chelsea yang sudah terbuka.

Praktis dengan perubahan tersebut membuat keunggulan yang sebelumnya telah diciptakan oleh Chelsea buyar di lima menit terakhir pertandingan. Hasil ini membuat Chelsea masih sulit untuk memperbaiki peringkat mereka di Liga Inggris. Walaupun memiliki catatan mentereng dengan 13 pertandingan tanpa kekalahan di Liga Inggris, namun skuat asuhan Guus Hiddink ini masih kesulitan untuk menembus zona Eropa.

foto : independent.co.uk

Komentar