Lawan Fiorentina, Spalletti Konflik dengan Ultras Roma

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Lawan Fiorentina, Spalletti Konflik dengan Ultras Roma

AS Roma akan menjamu Fiorentina di Stadion Olimpico, Sabtu (5/3) dini hari nanti. Mereka siap bertempur untuk memperebutkan peringkat tiga Serie-A 2015/2016, agar bisa lolos ke kualifikasi Liga Champions musim depan. keduanya sama-sama belum terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir. Tapi Roma berhasil mengakhiri semuanya dengan kemenangan, sementara Fiorentina sempat dua kali ditahan imbang.

Sementara itu, Fiorentina ingin mengurangi catatan buruk dalam pertemuannya dengan Roma. Fiorentina cuma mampu mengalahkan Roma satu kali dalam 20 pertemuan di Serie-A. Satu-satunya kemenangan Fiorentina diraih pada Maret 2012 dengan skor 2-1. "Kami adalah penyusup di enam besar sementara. Diharapkan saat melawan Roma, kami bisa menang. Ini adalah kesempatan untuk bisa mengeksploitasi," ucap Paulo Sousa, Pelatih Fiorentina, dengan merendah seperti dikutip dari Gazzetta World.

Tapi Fiorentina tidak bisa diperkuat Mauro Zárate dan Yohan Benalouane. Zarate mendapat kartu merah ketika mengalahkan Internazionale Milan pada 15 Februari lalu. Sementara itu, Benalouane masih terbelit dengan cedera. Soal cedera, Roma juga tidak bisa menurunkan Norbert Gyomber dan Daniele De Rossi. Namun Radja Nainggolan sudah sembuh dari cedera otot.

Maka dari itu, Luciano Spalletti, Pelatih Roma, mendorong agar para pemainnya mempertahankan bentuk permainan terbaiknya, seperti ketika mengalahkan Empoli 3-1 pada laga sebelumnya. "Saya yakin dan jika mereka siap untuk menciptakan sebuah karya seni, maka saya akan memberi tahu pemain saya bahwa mereka harus menghasilkan sebuah karya," ujar Spalletti.

Ia juga mengungkapkan jika permainan kesebelasannya dengan Fiorentina sedikit mirip. Salah satu faktornya adalah memiliki banyak gelandang berkualitas yang pintar membaca situasi pertandingan. "Di lapangan tengah, kami berdua mencoba untuk mendapatkan bola dan menguasai wilayah lawan. Namun, mereka (Fiorentin) sangat baik dalam hal fleksibilitas dan memiliki kemampuan untuk menjadi alternatif di pertahanan mereka," sambung Spalletti.

Ultras Roma Balas Kritik Luciano Spalletti

Komentar Spalletti menjelang menghadapi Fiorentina, mendapat kritik dari Ultras Roma. Kritik itu muncul karena Spalletti berkomentar tentang sepinya dukungan di Stadion Olimpico. Ia mempertanyakan komitmen Ultras Roma dalam memberikan dukungan untuk klub.

Spalletti menuding jika Ultras Roma tidak peduli kepada klub saat ini, sehingga ia mulai ragu kalau mereka akan memberi sesuatu yang lebih untuk Roma. Spalletti pun meminta pembuktian Ultras Roma yang selalu menganggap kesebelasannya sangat penting seperti keluarga.

Tapi Ultras Roma membalasnya dengan membuat spanduk yang dipasang di Coliseum dan bertulis: "Enam kemenangan tidak mengubah apapun tentang perasaan kami. Spalletti lebih baik hanya fokus menjadi pelatih".

">#CurvaSud, "Sei vittorie non ci fanno cambiare. Spalletti lei pensi ad allenare" - FOTO https://t.co/VyZV79vuhV


— Forzaroma.info (@forzaroma) https://twitter.com/forzaroma/status/705346941987786752">March 3, 2016

Kekosongan penonton di Stadion Olimpico selama ini dampak dari aksi boikot Ultras Roma. Mereka keberatan dengan aturan di tribun Stadion yang mulai berlaku musim ini. Tidak hanya Ultras Roma, aksi boikot Stadion juga dilakukan rivalnya, Ultras Lazio.

<fva>

Komentar