Vitalnya Peran Karim Benzema di Real Madrid

Taktik

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Vitalnya Peran Karim Benzema di Real Madrid

Kehidupan Karim Benzema, Penyerang Real Madrid, memang penuh dengan parodi di luar lapangan. Tentu khayalak masih ingat dengan kasus pemerasan yang melibatkan dirinya dengan Matthew Valbuena, rekannya di Kesebelasan Negara Prancis. Tapi, akan begitu disadari jika Benzema selalu memiliki musim terbaik dalam setiap kariernya, jika kita mengabaikan kehidupannya di luar sepakbolanya.

Butuh kesabaran bagi para pendukung Real Madrid kepada pemain kelahiran 19 Desember 1987 itu. Mereka menunggu buah dari kedatangan pemain yang didatangkan pada bursa transfer musim panas 2009 ini. Awalnya, Benzema bukanlah penyerang incaran utama Florentino Perez, Presiden Madrid. Benzema direkrut karena Perez gagal merayu David Villa yang saat itu membela Valencia. Perez langsung mendekati Benzema setelah ditolak Villa. Tapi sekarang, Benzema justru seperti sosok anak di mata Perez.

Biasanya, Perez yang menonton pertandingan di tribun, jarang merayakan gol Madrid. Tapi ia merayakannya dalam satu atau dua kesempatan saat Benzema mencetak gol. Apalagi Perez sangat senang jika gol mantan pemain Olympique Lyonnais itu menjadi penentu sebuah laga.

Dari waktu ke waktu, para pendukung Madrid menikmati versi terbaik Benzema sebagai pesepakbola yang pernah mereka lihat. Bahkan untuk mengatakan bahwa ia bukanlah orang yang baik sekalipun. Tapi jelas bahwa kedatangannya telah menjadi investasi jangka panjang Madrid. Sudah tujuh tahun ia menghuni Santiago Bernabeu, dibandingkan dengan Villa yang cuma bertahan tiga musim bersama Bacelona.

Perselisihannya Dengan Jose Mourinho

Sayangnya, Benzema merupakan pemain yang belum kebal terhadap kritik. Ia sempat mengalami situasi panas di Madrid saat masih dilatih Jose Mourinho. Saat itu Benzema menghadapi persaingan sengit dengan Gonzalo Higuain. Kemampuan Benzema tidak mampu menahan Higuain yang merajalela mencetak gol.

Bahkan ketika Higuain cedera, Mourinho lebih memilih menempatkan Cristiano Ronaldo sebagai penyerang utama. Maka dari itulah Mourinho sempat melontarkan kritik kepadanya, "Jika saya berburu dengan anjing, saya akan berburu dengan kucing." Kucing yang dimaksudkan Mourinho adalah Benzema.  Higuain sempat cedera dan tidak mampu mencetak gol di beberapa partai besar. Ronaldo yang menjadi penyerang utama pun tidak menjalankan tugasnya dengan sempurna. Ia dianggap gagal memerankan nomor 9 di kesebelasan berjuluk Los Blancos itu.

Alhasil, Benzema mulai dipercaya kembali menjadi penyerang utama Madrid. Ia pun mulai membuktikan dengan gol-golnya, terutama ketika menghadapi kesebelasan-kesebelasan besar. Tidak cuma mencetak gol, Benzema juga tampak lapar di lapangan. Selain menyerang, Benzema juga rajin melakukan aksi-aksi bertahan, tipe penyerang yang disukai oleh Mourinho.

Maka, Benzema kembali menjadi kepercayaan penyerang utama, walau Madrid sempat mendatangkan Emmanuel Adebayor. Bahkan Benzema dianggap mampu berbuat lebih banyak daripada Ricardo Kaka. Benzema telah berkembang setiap tahunnya sebagai pesepakbola. Kemudian, Benzema pun memproklamator diri bukan sebagai kucing atau anjing, namun seekor singa.

Mencari Solusi Absennya Benzema

Dalam pertandingan pertamanya di bawah Zinedine Zidane, Benzema langsung mencetak dua gol ke gawang Deportivo La Coruna. Raihan golnya itu membuat rasio golnya naik menjadi satu gol tiap laga. Tentu statistik itu lebih baik daripada Neymar, Ronaldo, Gareth Bale, dan Lionel Messi. Benzema hanya kalah dari Luis Suarez yang memiliki rasio 1,04 gol per laga.

Kemampuan Benzema yang paling mengesankan adalah efisiensinya di lapangan, walau tidak diimbangi dengan kemampuannya memberikan assist. Hal inilah yang menjadi kritik kepadanya sebagai penyerang. Hanya dua assist yang disumbangkannya selama La Liga 2015/2016.



via GIPHY

Tapi bukan berarti penyerang asal Prancis itu malas. Benzema bersedia bermain agak ke bawah untuk menciptakan ruang bagi rekan-rekannya di dalam kotak penalti lawan. Setidaknya, ada indikasi bahwa tidak ada penyerang Madrid yang lebih baik daripada Benzema.

Thiago Silva, bek Paris Saint-Germain, menganggap Benzema tidak bisa dicoret dari skuat Prancis untuk Piala Eropa 2016. Thiago merasa pemain 28 tahun itu sangat diperlukan Prancis. Seperti yang diketahui jika Benzema diskors oleh Prancis akibat kasus dengan Valbuena. Dampaknya, Benzema tetap dicoret meskipun sedang tampil gemilang bersama Madrid.

"Kami tahu kualitas Benzema sangat baik. Saya pikir pemain seperti itu sangat diperlukan untuk setiap tim nasional. Saya berpikir bahwa Brasil pun membutuhkan striker sepertinya, yang secara teknis baik dan memosisikan dengan baik di lapangan," ujar Thiago.

"Saya pikir dia pemain yang luar biasa untuk setiap tim. Di luar itu, saa tidak tahu apa yang Deschamps pikirkan tentan situasi ini. Tapi saya pikir dia sangat diperlukan untuk tim Prancis," lanjut Thiago seperti dikutip dari ESPN FC.

Benzema pun sempat dicoret dari skuat menghadapi Malaga, Minggu (21/2). Tapi ia dicoret bukan karena skandal, melainkan gara-gara cedera pinggul. Tanpa Benzema, Madrid hanya bermain imbang 1-1 pada pertandingan pekan ke-25 La Liga 2015/2016 tersebut. Absennya Benzema, membuat Zidane memasang Jese Rodriguez, Isco dan Ronaldo, sebagai trio di lini depan.

Antara ketiganya, tidak ada yang bisa menggantikan Benzema dengan sempurna. Jese tidak sebaik Benzema ketika mengonversi setiap peluang. Begitu pun Isco yang jarang terlihat di garis pertahanan lawan. Isco lebih bermanfaat di area tengah dan menghabiskan banyak waktu di sektor sayap Madrid. Paling kentara adalah tidak ada pemain yang bisa menandingi duel udara di kotak penalti Malaga saat itu.

Benzema sudah bisa bermain ketika menghadapi Atletico Madrid di Stadion Bernabeu, Sabtu (27/2). Tapi ia ditarik keluar pada menit ke-46 karena cedera. Madrid pun mengakhiri laga dengan kekalahan 0-1. Ateltico telah menjadi kesebelasan pertama yang menang tiga kali berturut-turut di Bernabeu dalam kompetisi La Liga. Bahkan catatan itu belum pernah diukir pada laga El Classico melawan Barca. Alhasil, para suporter pun menunggu di pintu keluar Santiago Bernabeu untuk menghina para pemain.

Sementara itu, Benzema didiagnosis mendapatkan cedera hamstring. Ia diperkirakan bisa absen sampai satu bulan. Apalagi dokter Madrid masih disibukan dengan daftar cederanya Marcelo, Bale dan Pepe. "Setelah tes di Rumah Sakit Sanitas La Moraleja, Karim Benzema telah didiagnosis cedera otot hamstring kanan," demikian pernyataan yang dirilis di situs resmi Madrid.

Benzema pun dipastikan absen menghadapi Levante, Celta Vigo, dan AS Roma. Benzema dituntut wajib sembuh sebelum menghadapi Barca pada 2 April nanti.

Madrid Wajib Lepas Ketergantungan Dari Karim Benzema

Pada bursa transfer musim panas 2015 lalu, rumor seputar kepindahan Benzema ke Arsenal begitu ramai. Tapi ia tidak meninggalkan Bernabeu, setelah ia memastikan keputusan itu melalui akun Twitternya. Tentu pilihannya itu menghancurkan hati para pendukung Arsenal. Keputusannya itu seolah kepindahannya ke Arsenal tidak akan pernah terwujud, walau orang-orang beranggapan Benzema akan cocok bermain untuk Arsenal.

Tapi, Benzema sudah sangat cocok untuk klubnya saat ini. Madrid adalah rumah bagi pemain bernomor punggung sembilan itu. Luka Modric juga bagian penting Madrid, tapi Benzema bisa dibilang lebih penting daripada siapapun. Ketika tidak bisa berlaga, ia akan dirindukan dengan alasan apapun. Mengingat pilihan penyerang utama di Madrid cukup tipis. Maka, cedera Benzema sekarang bisa menghancurkan Madrid musim ini. Zidane tidak punya penyerang yang tepat untuk menggantikannya. Tidak ada yang sanggup melakukan hal yang biasa Benzema lakukan setiap pekannya.

Pertanyaannya cukup sederhana, bagaimana Madrid bisa sembuh dari ketergantungan kepada Benzema? Serangan mereka seolah runtuh ketika ia absen. Zidane pun akan berada di tempat yang sulit ketika Benzema cedera, apalagi di Liga Champions, satu-satunya trofi yang masih realistis didapatkan Madrid musim ini. Maka, Perez wajib mengatasi masalah di lini depan Madrid.

Sumber lain: Bleacher Reports, FourFourTwo, RTL, SB Nation, Sky Sport, The Guardian

<fva>

Komentar