Suporter Lyon dan Mereka yang Meninggal karena Tegangnya Pertandingan

Cerita

by redaksi

Suporter Lyon dan Mereka yang Meninggal karena Tegangnya Pertandingan

Sepakbola memang olahraga yang menegangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Saat sebuah pertandingan sepakbola berlangsung, apalagi jika pertandingan itu adalah pertandingan yang cukup penting seperti pertandingan final sebuah turnamen ataupun pertandingan penting dalam sebuah kompetisi, semua pihak yang terlibat, seperti manajer, pemain, dan tentunya suporter, merasakan sebuah ketegangan yang begitu membuncah di dada. Ketegangan ini kadang dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan oleh sebagian orang. Tapi, kadang, ketegangan ini juga menjadi salah satu penyebab meninggalnya seseorang.

Hal inilah yang dialami oleh Lyon, klub asal Prancis yang berkompetisi di Ligue 1. Seperti yang dilansir oleh Goal, Lyon memberikan konfirmasi bahwa ada salah seorang suporternya yang meninggal saat menyaksikan pertandingan Lyon vs PSG di Parc Olympique Lyonnais. Pertandingan itu sendiri menghasilkan kemenangan bagi Lyon dengan skor 2-1 sekaligus memupus catatan 36 pertandingan tidak kalah PSG.

Suporter itu meninggal tepat saat pendukung Lyon merayakan kemenangan atas PSG di Parc Olympique Lyonnais. Suasana stadion yang awalnya menyenangkan berubah menjadi haru biru akibat meninggalnya suporter ini. Pihak Lyon mengatakan bahwa suporter ini meninggal karena menderita gagal jantung usai menyaksikan pertandingan menegangkan antara Lyon dan PSG. Pihak Lyon juga sudah mengucapkan belasungkawa kepada keluarga si suporter.

Kejadian meninggalnya suporter di stadion bukanlah hal yang baru di dunia sepakbola. Seperti yang akan disebutkan di bawah ini, ada beberapa suporter yang pernah meregang nyawa di stadion, utamanya ketika di stadion sedang diselenggarakan pertandingan penting

Meninggalnya suporter Brasil di Stadion Mineirao, Brasil vs Cile, PD 2014

Saat itu, di dalam Stadion Mineirao, sedang berlangsung pertandingan yang menegangkan antara Brasil dan Cile dalam gelaran babak 16 besar Piala Dunia 2014. Seorang pria berusia 69 tahun menyaksikan pertandingan ini di stadion. Ternyata, siapa yang tahu, bahwa itu adalah saat terakhir dia untuk menonton di stadion untuk terakhir kalinya.

Kepada orang yang berada di sampingnya, dia berkata bahwa dia tidak enak badan, namun dia ingin menyaksikan pertandingan yang menentukan itu. Tak disangka, pertandingan berjalan begitu menegangkan dan masuk ke babak adu penalti. Saat babak adu penalti inilah, dia tiba-tiba mengalami pingsan dan kejang-kejang. Tim medis yang saat itu berada di dalam stadion langsung membawa pria berusia 69 tahun ini ke rumah sakit.

Namun, itu terlambat. Tak berapa lama setelah dia dibawa ke rumah sakit, dia langsung meninggal dunia karena serangan jantung. Pertandingan menegangkan itu ternyata adalah pertandingan terakhir yang dia saksikan. Ketegangan telah membuatnya terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Beruntung, Brasil saat itu lolos ke delapan besar dan maju sampai semifinal, sebelum dikalahkan Jerman dengan skor 1-7.

Meninggalnya suporter Newcastle di Stadion St. James Park, Newcastle vs MU, Premier League

Dead-football-fan-cliffy-ahmed

Cliffy Ahmed, 50 tahun, meninggal saat pertandingan Newcastle vs MU pada 12 Januari 2016

Cliffy Ahmed adalah suporter Newcastle yang sangat loyal dan berdedikasi. Ia selalu mengikuti Newcastle kemanapun Newcastle bertanding, baik itu kandang maupun tandang. Pria yang berusia sekitar 50 tahun-an dan tinggal di wilayah South Shields ini juga menjadi wajah yang sering ditemui oleh suporter Newcastle yang lain di daerah St, James Park, utamanya ketika Newcastle sedang bertanding di kandang.

Namun, siapa sangka, pertandingan antara Newcastle melawan Manchester United pada tanggal 12 Januari 2016 kemarin adalah pertandingan Newcastle terakhir yang dia saksikan. Pertandingan sendiri memang berlangsung dengan menegangkan. Skor saat itu 2-3 dengan keadaan tuan rumah tertinggal setelah Wayne Rooney mencetak gol di menit-menit akhir. Tapi, tuan rumah dapat memaksakan hasil imbang setelah Paul Dummett mencetak gol tepat sebelum pertandingan terakhir.

Saat itu seisi stadion bergemuruh menyambut gol Dummett. Tapi tidak untuk Ahmed. Ahmed justru malah tergeletak pingsan dan tak sadarkan diri. Ahmed pun lalu dibawa ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tak tertolong. Pihak rumah sakit menyebutkan bahwa Ahmed terkena gagal jantung. Mungkin saja, gagal jantung itu diakibatkan oleh ketegangan yang dia rasakan saat menonton pertandingan Newcastle melawan MU itu.

Suporter Chelsea yang meninggal di Uganda, Manchester City vs Chelsea, Premier League

Kecintaan kepada klub memang tidak mengenal batas benua atau negara. Di Uganda, ada seorang suporter fanatik Chelsea bernama Fahad Musana. Ia masih berusia 24 tahun dan juga merupakan pemain sepakbola profesional. Musana tercatat sebagai pemain Simba FC, klub yang berkompetisi di Liga Premier Uganda.

Saat itu, ia sedang menonton pertandingan antara Manchester City vs Chelsea dalam lanjutan Premier League yang berlangsung pada tanggal 21 September 2014. Seperti yang kita ketahui, pertandingan berlangsung dengan cukup menegangkan. Skor saat itu masih 1-0 untuk keunggulan Chelsea via gol yang dicetak oleh Andre Schuerrle di menit ke-71. Memasuki menit ke-85, petaka datang untuk Chelsea setelah mantan pemain mereka sendiri, Frank Lampard, mencetak gol penyama kedudukan untuk City. Skor 1-1 pun menutup pertandingan tersebut.

Namun, bagi Fahad Musana, itu menjadi hal yang berbeda. Ketegangan yang timbul karena Lampard yang berhasil mencetak gol membuat dirinya ambruk dan tak sadarkan diri. Dia pun dibawa ke rumah sakit. Sayang, dalam perjalanan menuju rumah sakit ia sudah meninggal. Ia meninggal karena gagal jantung, tapi orang Uganda saat itu menyebutnya sebagai "the death by Lampard".

***

Ketegangan saat menonton sebuah pertandingan sepakbola memang dapat menuntun kita kepada berbagai hal, dan salah satunya adalah kematian. Oleh karenanya, menjaga kesehatan tubuh sangatlah penting agar kita masih bisa merasakan ketegangan pertandingan sepakbola, kini dan nanti.

(sf)

foto: goal.com, mirror.co.uk

<fva>

Komentar