Yaya Toure, Sang Mr. Wembley

Cerita

by redaksi

Yaya Toure, Sang Mr. Wembley

Capital One Cup untuk musim 2015/2016 telah berakhir. Manchester City keluar sebagai juara setelah mengalahkan Liverpool di pertandingan final dalam drama adu penalti dengan skor 3-1 pada pertandingan di Stadion Wembley, Minggu (29/2) malam. Dengan ini, setidaknya City menambahkan lagi satu gelar di lemari piala mereka sebelum kepergian Manuel Pellegrini yang akan digantikan oleh Josep “Pep” Guardiola musim depan.

Dalam pertandingan itu, orang-orang menganggap Willy Caballero sebagai pahlawan bagi Manchester City dengan penyelamatan tiga kali yang dia lakukan dalam adu penalti dengan menahan tendangan dari Lucas Leiva, Adam Lallana, dan tendangan penalti ragu-ragu dari Phillipe Coutinho. Caballero juga melakukan beberapa penyelamatan penting selama pertandingan. Oleh karenanya, wajar jika orang menganggap Caballero sebagai man of the match dalam pertandingan itu.

Namun, jika ditelisik lebih jauh, ada satu sosok yang sebenarnya menjadi kartu selamat bagi City, utamanya ketika City bermain di Stadion Wembley. Ia menjadi penentu kemenangan bagi The Citizens, dalam laga-laga final yang digelar di Stadion Wembley. Siapakah sosok itu? Dialah Yaya Toure, gelandang asal Pantai Gading yang juga saudara kandung dari bek Liverpool, Kolo Toure.

Selain tentunya mengalahkan saudaranya itu dalam laga final Capital One Cup dengan menjadi eksekutor penentu dalam drama adu penalti, Yaya Toure, yang juga dikenal sebagai salah satu gelandang box-to-box terbaik di dunia, semakin mempertegas dirinya yang memang berjodoh dengan Stadion Wembley. Berikut adalah beberapa kenangan indah Yaya Toure yang dia sematkan di Stadion Wembley bersama Manchester City.

Semifinal Piala FA 2010/2011 vs Manchester United

Saat itu, Yaya dan timnya, Manchester City bersua dengan Manchester United dalam laga semifinal Piala FA musim 2010/2011. Pertandingan berjalan dengan seru, namun skor masih 0-0 di babak pertama. Masuk babak kedua, tepat di menit ke-52, ada seorang pemain, gelandang Manchester City, yang dengan gagahnya memotong umpan tanggung Michael Carrick, lalu dengan cepat melewati hadangan dari bek United asal Serbia, Nemanja Vidic, dan menceploskan bola melalui selangkangan van der Sar.

Dialah Yaya Toure, yang menunjukkan kekuatannya yang luar biasa dan juga kejeniusannya dalam menempatkan bola di selangkangan Van der Sar. Gol yang dia cetak ini, menjadi gol penentu kemenangan City atas MU di Wembley. Wembley menjadi biru muda saat itu.

Final Piala FA 2010/2011 vs Stoke City

Sihir Yaya di Wembley terus berlanjut. Setelah menjadi aktor dalam kekalahan MU di semifinal, Yaya Toure juga menjadi pembeda saat Manchester City bersua Stoke City di babak final Piala FA musim 2010/2011. Sampai menit ke-70, skor masih 0-0. Pertahanan Stoke ketat dan sulit untuk ditembus. Namun, tepat di menit ke-74, sebuah kemelut terjadi di gawang Stoke City setelah bola tendangan Mario Balotelli membentur salah satu bek Stoke City. Bola yang bergulir ke area kosong di dalam kotak penalti City langsung dihajar oleh salah satu pemain City. Siapakah dia?

Dialah Yaya Toure. Yaya yang berlari merangsek masuk ke dalam kotak penalti tanpa ragu langsung menghujamkan bola ke gawang Asmir Begovic. Skor pun berubah menjadi 1-0 dan lagi, golnya ini menjadi penentu kemenangan City di Piala FA musim 2010/2011 sekaligus menasbihkan City sebagai juara Piala FA musim 2010/2011.

Final Capital One Cup 2013/2014 vs Sunderland

Yaya memang berjodoh dengan Wembley dan dalam selang waktu yang tidak terlalu lama, dia kembali lagi ke sana dalam laga final Capital One Cup 2013/2014 melawan Sunderland. Dalam laga itu, The Black Cats unggul cepat 1-0 lewat gol yang dilesakkan oleh Fabio Borini, dan keunggulan Sunderland ini bertahan sampai babak pertama usai. City pun kesulitan untuk menembus rapatnya pertahanan Sunderland saat itu.

Tapi, lagi-lagi Yaya tidak berhenti mengeluarkan sihirnya. Sadar bahwa kebuntuan datang menghampiri timnya, Yaya tidak habis akal. Saat itu menit ke-55, Yaya sedang berdiri bebas di luar kotak penalti Sunderland dan siap untuk menerima umpan dari Pablo Zabaleta di sebelah kanan. Alih-alih ditahan terlebih dahulu, umpan dari Zabaleta langsung ia tendang menuju gawang Sunderland. Hasilnya?

Spekulasi dari Yaya tersebut berbuah menjadi gol indah. Melihat Vito Mannone yang sedikit keluar dari gawangnya, Yaya melakukan sebuah tendangan placing ke sisi kanan atas gawang Sunderland, dan menghasilkan gol penyama kedudukan bagi City. Namun, ini tidak hanya sekedar menjadi gol penyama. Gol ini membangkitkan semangat City untuk meraih gol selanjutnya, yang dicetak oleh Samir Nasri dan Jesus Navas.

***

Jika melihat apa yang dia lakukan di Wembley dengan seragam Manchester City nya, maka, sebutan bahwa Toure adalah Mr. Wembley adalah sebuah sebutan yang cocok untuknya. Dengan segala kenangan indah yang dia simpan di sana, maka bukan tidak mungkin, Wembley akan merindukannya dan ia akan kembali bermain di sana dalam waktu yang dekat.

(sf)

foto: espnfc.com

<fva>

Komentar