FIFA Baru Bersama Gianni Infantino

Berita

by redaksi

FIFA Baru Bersama Gianni Infantino

Gianni Infantino resmi menjadi presiden baru FIFA setelah digelarnya kongres di Zurich pada hari Jumat (27/02). Ia dipastikan menggantikan Sepp Blater setelah pada putaran kedua mengumpulkan 115 suara, sedangkan saingannya Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa hanya mengumpulkan 88 suara.

Nama Infantino memang terdengar sedikit asing di telinga kita. Tapi sebenarnya, ia bukanlah orang asing dalam organisasi sepakbola. Pria berusia 46 tahun itu telah menjabat sebagai Sekretaris Jendral UEFA sejak 2009.

Dalam badan yang mengurusi sepakbola Benua Biru tersebut ia telah melakukan beberapa perombakan, yakni seperti penambahan jumlah peserta pada Piala Eropa 2016. Seperti yang diketahui bahwa turnamen sepakbola negara-negara Eropa tersebut sebelumnya hanya memiliki 16 partisipan, namun pada Piala Eropa 2016 nanti, yang akan berlangsung di Prancis, akan diikuti oleh 24 negara.

Tak hanya itu, ia juga pernah mengemukakan ide untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia menjadi 40 negara. Di satu sisi itu merupakan peraturan yang cukup bagus karena akan membuka kesempatan bagi negara-negara yang bukan langganan Piala Dunia untuk ikut berpartisipasi. Namun di sisi lain, hal tersebut diprotes oleh negara-negara besar, pasalnya regulasi tersebut akan berpengaruh pada stamina, selain itu juga semakin memperkecil kemungkinan mereka untuk juara.

Terlepas dari semua itu, Infantino dianggap merupakan sosok yang cerdas dan visioner. Selain memiliki pengalaman yang cukup dalam organisasi persepakbolaan, pria keturunan Italia dan Swiss itu fasih berbicara dalam lima bahasa.

Akan tetapi tugasnya sebagai presiden FIFA yang baru tak akan mudah. FIFA sempat tercemar akibat kasus korupsi dan suap, kini ia harus membalikan kembali nama baik FIFA sebagai badan sepakbola tertinggi di dunia. Beberapa tindakan nyata harus dicanangkan demi memperbaiki citra tersebut.

Namun dengan beberapa ide dan perombakan yang telah dilakukannya semasa masih menjabat di UEFA, bukan tak mungkin sepakbola akan menjadi semakin dinamis dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih karena akhirnya FIFA memiliki pemimpin yang baru setelah dipimpin Blatter selama 18 tahun.

Foto : uefa.org

Komentar