Sebut Blanc sebagai "Homo", Karier Serge Aurier di PSG Tak Jelas

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Sebut Blanc sebagai

Permainan baik Serge Aurier saat bersama Toulouse pada musim 2013/2014, menjadikannya sebagai buruan banyak klub besar yang di antaranya adalah Paris Saint-Germain dan Arsenal. Tak mengherankan kedua klub besar tersebut memilih Aurier di sisi kanan, sebab ia tangguh dalam melakukan dribble dan duel udara. Pada 23 Juli 2014, Aurier resmi berseragam PSG. Meski demikian, ia juga memiliki kekurangan: mudah melepas kritik dan hinaan.

Kritikan dan hinaan itulah yang membuat nasib Aurier kini digantung klubnya. Kejadian tersebut  terjadi sebelum laga besar PSG melawan Chelsea pekan lalu. Aurier dikabarkan menyebut pelatihnya, Laurent Blanc, sebagai seorang homo. Tak hanya Blanc, nama dua rekan setimnya, Zlatan Ibrahimovic dan Angel Di Maria, juga disebut-sebut berada dalam olokan yang dilakukannya di Periscope tersebut.

Melihat pernyataan anak asuhnya, Blanc tak tinggal diam. Ia bahkan mengecam tindakan Aurier dan mengatakan  bahwa seharusnya Aurier lebih fokus pada pertandingan. “Saya tidak tahu harus berkata apa, karena kami rasa ini saatnya berkonsentrasi pada pertandingan melawan Chelsea. Saya pikir hal yang dilakukannya tersebut adalah sesuatu yang sangat bodoh,” jelasnya kepada Daily Mail.

“Jika dia (Aurier) merasa memiliki masalah dengan saya, rasanya tak perlu ada campur tangan wartawan untuk menyelesaikannya,” ungkapnya.

Kekecewaan Blanc memang cukup beralasan, mengingat apa yang dilakukan oleh Aurier dapat mengganggu persiapan timnya.  Beberapa petinggi klub pun memutuskan untuk mengadakan pertemuan tertutup untuk membahas sanksi yang akan diberikan kepada Aurier.

“Klub tengah melakukan pembahasan mengenai apa yang dilakukan Aurier dan ada beberapa sanksi yang akan kami jatuhkan kepadanya, karena ini bukan hal yang pertama,” ujar Blanc kepada Get French Football kamis (25/2) lalu.

Bermain di klub besar dan dipenuhi banyak bintang, Aurier harusnya dapat mengontrol pernyataannya. Sebab, bukan sekali dua kali pemain kelahiran Ouragahio, Pantai Gading ini melakukan hal yang mengundang kontroversi.

Sebelumnya, ia membuat status Facebook yang berkaitan dengan makian, usai laga melawan Chelsea di pertemuan kedua Liga Champions 2014/2015. Saat itu, Aurier mengkritik keputusan wasit Bjorn Kuipers dan mengatakan bahwa Kuipers adalah “anak seorang pel***r”. Hal ini pun memicu reaksi UEFA dan Aurier langsung dijatuhi sanksi larangan bermain dalam tiga pertandingan.

Permintaan maaf memang sudah dilakukan Aurier. Tapi, bos PSG, Nasser Al-Khelaifi menolak untuk menerima permintaan maaf dari pemain 23 tahun ini. “Saya tak menyukai apa yang dilakukannya. Dia merusak rasa kepercayaan diri tim yang tengah tinggi,” ujar pria 42 tahun ini kepada Get French Football.

Kemarahan sang pemilik klub, tampaknya membuat masa depan Aurier di Parc des Princess menjadi tak jelas. Bahkan menurut Matt Spiro, jurnalis BeiN Sports, peluang Aurier untuk bermain bersama PSG sudah hangus. Ia pun harus menunggu akhir musim untuk pindah ke klub lain.  Jadi, sepertinya Aurier harus mengucapkan sayonara lebih cepat untuk musim ini ketimbang rekan setimnya.

Komentar