Antonio Nocerino yang Diperlakukan Berbeda di Orlando

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Antonio Nocerino yang Diperlakukan Berbeda di Orlando

Antonio Nocerino baru bergabung dengan Orlando City beberapa hari lalu. Dirinya berharap karirnya kembali gemilang, seperti yang dialami Sebastian Giovinco bersama FC Toronto di Major League Soccer (MLS), Liga Amerika Serikat. Kedatangan Nocerino membuat bahagia Adrian Heath, Pelatih Orlando.

Bergabungnya Nocerino membuat Adrian senang karena sang pemain mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah. Seperti yang diketahui jika Nocerino mampu bermain sebagai gelandang bertahan, gelandang serang, berperan sebagai gelandang box-to-box, hingga menjadi winger sekalipun. Selain itu, Heath juga senang karena Nocerino juga bisa menggunakan kaki kiri, maupun kaki kanannya. Fleksibilitas pemain 30 tahun itu diharapkan bisa membuat skuatnya lebih solid. Nocerino diperkirakan bakal menyempurnakan lini tengah Orlando yang memainkan formasi 4-2-3-1.

"Saya pikir kita mungkin sedikit lemah pada musim lalu, tapi kami pikir sekarang telah menambahkan sesuatu yang penting. Apakah kita akan bermain tiga atau dua (pemain) di tengah, itu masih harus dilihat. Namun dalam hal yang kita dapatkan sebenarnya, senang untuk mendapatkan sesorang yang bermain pada tingkat yang benar-benar baik, bermain di liga yang sangat baik, adalah taktik yang sangat cerdik dan lebih penting bagi saya adalah seseorang yang kita kenal mampu bermain untuk level ini," jelas Heath seperti dikutip Orlando Sentinel.

Baca juga: Tugas Berat Nocerino, Selamatkan Parma.

Namun, mantan pemain AC Milan itu dituntut agar segera memulihkan kondisi fisiknya, sehingga ia siap menjalani debutnya melawan Real Salt Lake pada 3 Maret nanti. Nocerino sendiri mengaku tidak sabar merumuput bersama Orlando. Dirinya ingin bertemu dengan kenalan-kenalannya sewaktu di Serie-A seperti Giovinco, Andrea Pirlo, Nigel De Jong. Bahkan, Nocerino ingin segera membela Orlando bersama-sama dengan Ricardo Kaka.

Nocerino merasa jika MLS sedang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itulah yang membuatnya memilih berkarir di MLS, ketimbang menerima tawaran-tawaran kesebelasan Italia lainnya.

Nocerino sendiri memilih meninggalkan Milan karena tidak mendapatkan tempat di sana. Dirinya cuma diberi kesempatan tampil selama 65 menit di sepanjang Serie-A 2015/2016. Kendati menjadi sosok yang terbuang, ia mengatakan tidak dendam kepada Sinisa Mihajlovic, Pelatih Milan. Tapi yang jelas, Nocerino berterima kasih kepada Massimiliano Allegri, Pelatih Juventus. Pasalnya, Allegri adalah orang yang membawa Nocerino ke Milan pada awal musim 2011/2012. Pelatih yang membuatnya merasa tidak terkalahkan ketika berseragam Milan, kesebelasan yang paling dibanggakan selama karirnya.

"Dia (Allegri) mencari kesepakatan dengan saya di Milan dan dia mentransformasi saya menuju pemain kelas dunia. Pada kedatangan saya, saya didampingi oleh banyak harapan. Allegri memberikan saya kepercayaan diri dan membuat saya merasa penting, meskipun saya tiba di ruang ganti yang penuh dengan juara. Berkat dia, saya tumbu besar secara baik," ungkap Nocerino seperti dikutip dari Gazzetta World.

Komentar