AC Milan dan Predikat Klub Penghasil Pelatih di Eropa

Cerita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

AC Milan dan Predikat Klub Penghasil Pelatih di Eropa

Associazione Calcio Milan merupakan salah satu klub yang memiliki nilai sejarah besar di Italia. Banyak pemain besar bahkan lahir di kesebelasan yang didirikan oleh Herbert Kilpin dan Alfred Edwards ini, dua di antaranya adalah Franco Baresi dan Paolo Maldini.

Potensi melahirkan pemain-pemain bintang a la Milan membuat salah satu potensi Milan lainnya tereduksi, yakni menelurkan pelatih berbakat. Ya, Milan juga harusnya dikenal karena ini. Daily Star bahkan sempat mengungkapkan bahwa Milan memiliki potensi untuk menjadi kawah candradimuka bagi para calon pelatih.

Bagaimana tidak, beberapa eks pemain Milan kini sukses menjadi beberapa pelatih dengan segudang prestasi. Selain Carlo Ancelotti, masih ada nama Frank Rijkaard, Roberto Donadoni, dan Marco van Basten.  Belum lagi, Andriy Shevchenko yang beberapa hari lalu baru saja dilantik menjadi asisten pelatih Timnas Ukraina.

“Saya banyak belajar di Milan, karena Carlo Ancelotti banyak mengajari kami. Saya pun mendapatkan banyak hal darinya, terutama soal pengalaman,” ujarnya kepada Daily Star Selasa (16/1) lalu.

Banyaknya eks pemain AC Milan yang menjadi pemain dan pelatih, membuat kami berinisiatif membuat daftar 11 pemain AC Milan, yang aktif maupun sudah tidak aktif dalam dunia kepelatihan. Berikut daftar tersebut.

Penjaga gawang

Dari beberapa generasi emas AC Milan, tak banyak eks kiper yang meneruskan menjadi pelatih maupun asistennya. Kiper legendaris AC Milan, Giovanni Galli bahkan lebih memilih menjadi politisi ketimbang pelatih. Nama Sebastiano Rossi kami pilih, karena ia kini menjadi staf kepelatihan tim junior AC Milan.

Sebastiano Rossi yang bermain di Milan pada musim 1990-2002 menjadi salah satu kiper dengan caps terbanyak di Milan, yakni 240 caps. Ia pun merupakan bagian dari 11 pemain inti Milan kala menjuarai Liga Champions 1993/94.

Bek kanan

Di posisi bek kanan ada nama Christian Panucci. Panucci sendiri dikenal sebagai bek kanan terbaik di medio 1990-2000-an. Meskipun demikian, karier sepakbolanya lebih dikenal kala ia bermain bersama AS Roma. Panucci kini tengah menjabat sebagai pelatih kepala tim Serie B, AS Livorno.

Prestasi Panucci bersama AC Milan memang cukup banyak. Tak hanya memberikan gelar Serie A musim 1993/94 dan 1995/96, ia juga berkontribusi atas gelar Liga Champions 1993/94.

Bek tengah

Dari beberapa nama eks pemain Milan yang menjadi pelatih, posisi bek tengah menjadi posisi yang paling menghasilkan pelatih. Mulai dari Cesare Maldini, Roque Junior, hingga Alessandro Nesta yang kini jadi pelatih tim North American Soccer League (NASL), Miami FC.

Dua nama yang kami pilih adalah Alessandro Costacurta dan Filippo Galli, yang mana keduanya beberapa musim bersama sebagai pelatih dan pemain. Permainan apik keduanya membuat Milan menjadi salah satu tim yang paling ditakuti di Eropa pada akhir 80-an hingga awal 90-an.

Costacurta memang sedang tak menjadi juru taktik manapun, tapi ia juga memiliki pengalaman di dunia kepelatihan saat menjadi asisten teknik Carlo Ancelotti pada musim 2007/08 dan pelatih kepala Mantova.

Sementara Galli lebih dikenal sebagai salah satu staf kepelatihan AC Milan. Berbeda dengan saudaranya, Giovanni, Filippo tetap menjadikan sepakbola sebagai sumber penghasilannya. Meski sempat melatih di Pro Sesto, karier kepelatihan Galli lebih dikenal saat ia melatih tim junior AC Milan.

Bek kiri

Nama Gianluca Zambrotta menjadi pilihan di posisi bek kiri. Kepiawainnya dalam bermain di posisi bek kiri maupun kanan menjadi alasan menjadikannya salah satu pemain di daftar ini. Karier kepelatihan Zambrotta dimulai kala ia menjadi asisten pelatih kesebelasan divisi dua liga Swiss, FC Chiasso pada 2013 lalu. Belum ada semusim di Chiasso, Zambrotta menjadi pelatih kepala kesebelasan ini hingga musim 2015.

Prestasi Zambrotta di Milan memang tak sebanyak di Juventus. Di Milan ia hanya mendapatkan dua gelar, yakni Serie A 2010/11 dan Super Coppa Italia 2011.

Gelandang sayap kanan

Roberto Donadoni dipilih menjadi gelandang sayap kanan dalam skema ini. Meski tak memiliki prestasi menonjol sebagai pelatih, namun dari beberapa eks pemain Milan, Donadoni menjadi salah satu nama yang pernah menahkodai tim besar. Yang paling fenomenal tentu saat ia ditunjuk menjadi pelatih Timnas Italia usai Marcello Lippi mengundurkan diri per Juli 2006 lalu.

Soal prestasi saat menjadi pemain, jangan ditanya apa saja gelar yang sudah diberikan Donadoni untuk Milan. Enam gelar Serie A Italia dan tiga gelar Liga Champions jadi bukti bahwa Donadoni layak mengisi daftar Hall of Fame Milan.

Gelandang tengah

Fabio Capello, Frank Rijkaard, dan Carlo Ancelotti jelas merupakan deretan pemain yang bisa disebut sukses. Prestasi ketiga saat menjadi pemain dan pelatih bisa dikatakan lengkap. Bahkan jika jumlah gelar liga ketiganya dijumlahkan, mereka berhasil mengoleksi 13 piala. Persaingan mereka saat menjadi pelatih, bahkan sempat membuat ketiganya berada dalam level yang sama di kompetisi Eropa.

Soal gelar saat menjadi pemain ketiganya juga bisa dibilang cukup sukses. Capello yang bermain di Milan pada musim 1976 hingga 1980, hanya memiliki 65 caps. Meskipun demikian, ia mampu memberikan gelar, yakni Serie A di musim 1978/79.

Sementara Ancelotti dan Rijkaard, sempat berada di musim yang sama. Yang mana, keduanya mampu memberikan dua gelar Liga Champions dan satu gelar Serie A serta beberapa gelar minor lainnya.

Gelandang sayap kiri

Clarence Seedorf memang bukan seorang gelandang sayap kanan murni. Tapi dalam beberapa kesempatan, gelandang asal Belanda ini dipasang di beberapa posisi berbeda. Karier kepelatihan Seedorf paling diketahui kala ia menangani Milan di awal 2014, meskipun ia harus mengakhiri karier lebih cepat lantaran performa Milan tak memuaskan. Total, ia hanya melatih Milan selama empat bulan.

Perjalanan karier Seedorf tak sepenuhnya di Milan. Tapi, bersama kesebelasan berjuluk Rossoneri tersebut, Seedorf mendapati puncak karirnya. Ia bahkan hanya gagal menjuarai Europa League kala bermain bersama Milan.

Penyerang

Nama Marco van Basten menjadi eks pemain AC Milan yang pantas mengisi daftar ini. Bagaimana tidak, meski Van Basten belum membuat curriculum vitae-nya terisi dengan daftar kesebelasan besar Eropa, tapi dia sudah melatih AFC Ajax dan AZ Alkmaar, dua kesebelasan yang memiliki nama besar di Belanda.

Prestasi Van Basten di Milan sendiri tak usah ditanya. Pasalnya, empat gelar Serie A dan dua gelar Liga Champions sudah dikoleksi pria kelahiran Utrecht ini.

Selain nama-nama di atas, masih ada eks pemain Milan yang memilih karir sebagai pelatih. Di antaranya adalah Zeljko Kalac (pelatih kiper Western Sydney), Giuseppe Sabadini, Thomas Helveg (eks asisten pelatih OB), Ray Wilkins (asisten pelatih Aston Villa), dan Filippo Inzaghi (eks pelatih Milan).

Sebenarnya masih banyak kesebelasan yang juga pantas disebut menghasilkan pelatih hebat, namun dengan prestasi Andriy Shevchenko, Milan seakan membuktikan diri menjadi klub yang memiliki sejarah dalam menghasilkan pelatih hebat.

Susunan 11 pemain Milan yang aktif maupun sudah tidak aktif jadi pelatih
Susunan 11 pemain Milan yang aktif maupun sudah tidak aktif jadi pelatih

Komentar