Kenangan dalam Kemenangan Pertama Zidane di Champions League

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kenangan dalam Kemenangan Pertama Zidane di Champions League

Zinédine Zidane menjuarai Champions League 2000/01 bersama Real Madrid sebagai pemain. Namun terlalu dini membicarakan kemungkinan Zidane menjuarai Champions League 2015/16 bersama Real Madrid sebagai manajer. Pertandingan Champions League pertama Zidane sebagai manajer, walau demikian, mengangkat kembali banyak kenangan lama ke permukaan.

Zidane menjalani pertandingan pertamanya di kejuaraan ini pada 11 September 1996, melawan Manchester United. Kesebelasan Zidane saat itu, Juventus, memenangi pertandingan dengan kedudukan akhir 1-0. Dalam empat pertandingan setelahnya Zidane selalu keluar sebagai pemenang dan Juventus tak sekali pun kebobolan.

Dari Juventus, Zidane pindah ke Real Madrid. Kesebelasan pertama yang ia hadapi di Champions League bersama kesebelasan barunya adalah kesebelasan yang ia hadapi ketika menjalani pertandingan Champions League pertamanya sebagai manajer: AS Roma. Kala itu, 24 Oktober 2001, Madrid hanya mampu bermain imbang 1-1 setelah tertinggal terlebih dahulu.

Walau memulai kejuaraan dengan hasil imbang, Zidane langsung mencapai final Champions League di musim pertamanya bersama Real Madrid, sama seperti ketika ia menjalani musim pertamanya bersama Juventus. Zidane di Juventus dan di Madrid sama: sama-sama berhasil mencapai final Champions League di musim pertama.

Bedanya, bersama Juventus Zidane kalah sedangkan bersama Madrid ia menjadi juara. Juventus kalah dari Borussia Dortmund 1-3 di final 1997 sedangkan pada final 2002 Zidane berada di sisi pemenang karena Madrid mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor akhir 2-1; Zidane mencetak salah satu dari dua gol kemenangan Madrid saat itu.

Fakta bahwa Zidane berhadapan dengan AS Roma pada debut Champions Leaguenya sebagai pemain Madrid lalu mengakhiri kompetisi sebagai juara meninggikan harap karena Zidane, dalam pertandingan pertamanya sebagai manajer Madrid, juga berhadapan dengan AS Roma. Bisa jadi sejarah terulang dan Zidane langsung menjadi juara Champions League di musim pertamanya sebagai manajer Real Madrid.

Untuk hal itu, waktu akan menjawabnya. Tapi yang pasti saat ini, Zidane menikmati kemenangan pertamanya di Champions League sebagai manajer Real Madrid.

“Kami puas atas penampilan dan hasil akhir. Kami tahu pertandingan ini akan sulit namun kami berjuang hingga akhir dan kami meraih kemenangan. Pada babak pertama mereka menekan kami namun itu wajar terjadi dalam pertandingan Champions League,” ujar Zidane dalam jumpa pers pasca pertandingan.

Zidane memuji pencetak gol pembuka dan pemain terbaik Madrid, Cristiano Ronaldo. Namun di saat yang bersamaan juga menegaskan arti penting setiap pemain.

“Cristiano tampil sangat baik namun begitu juga semua pemain lain. Bahkan mereka yang tidak bermain penting untuk moral kesebelasan. Saya puas terhadap gol Jesé – gol itu membantu kesebelasan dan menjadi ganjaran untuk kerja kerasnya,” ujar pria berkebangsaan Prancis tersebut. “Ini pengalaman baru bagi saya, saya puas dan akan berusaha untuk memastikan kesebelasan ini terus berkembang.”

“Kami bermain jauh lebih baik dari yang sudah pernah kami tunjukkan dalam pertandingan-pertandingan tandang lain,” lanjut Zidane. “Penting untuk mencetak gol dan clean sheet dalam pertandingan Champions League dan kami melakukan keduanya. Ini pertandingan yang sulit melawan kesebelasan yang bagus. Babak pertama menyulitkan namun kami bermain jauh lebih baik setelah turun minum.”

Luciano Spalletti, pelatih kepala Roma, mengamini pernyataan Zidane. Ia mengakui bahwa Madrid memang pantas menang. Walau begitu ia juga cukup puas atas permainan anak asuhnya.

“Kami senang para pendukung menghargai penampilan kami,” ujar Spalletti dalam juma pers pasca pertandingan. “Mereka sadar para pemain mengerahkan kemampuan terbaik mereka dan kami hari ini hanya tidak beruntung. Kami memulai pertandingan dengan baik namun tidak mampu mencetak gol; sebaliknya, Madrid sangat klinis. Melawan mereka, melakukan kesalahan kecil pun tidak boleh.”

“Ketika kami kebobolan gol pertama kami jadi bermain hati-hati dan karenanya kami kebobolan gol kedua,” lanjut Spalletti. “Kami kehilangan keseimbangan beberapa kali namun saya puas dengan penampilan kami secara keseluruhan. Kami bermain baik di babak kedua. Saya puas dengan cara bermain namun kecewa dengan hasil akhir – pertandingan semacam ini seharusnya bisa memberi kami momentum di masa depan. [Hasil pertandingan] ini lebih mengecewakan lagi mengingat kami mungkin memiliki lebih banyak peluang dari mereka.”

Komentar