Standing Ovation untuk Cheryshev

Cerita

by redaksi

Standing Ovation untuk Cheryshev

Mendapatkan sebuah standing ovation dalam sebuah pertandingan bisa disebut sebagai hal yang membanggakan bagi seorang pemain. Perasaan merinding saat seluruh penonton berdiri dan bertepuk tangan atas apa yang kita lakukan di lapangan merupakan buah atas apa yang telah kita tanam selama menjalankan sebuah pertandingan.

Beberapa standing ovation yang pernah terjadi pun merupakan bagian dari sejarah sepakbola yang tak terlupakan. Ambil contoh saja standing ovation yang dilakukan oleh para pendukung Real Madrid untuk pemain Barcelona yang bermain sangat apik dalam pertandingan El Clasico, yaitu Ronaldinho di tahun 2005 dan Andres Iniesta di tahun 2015, yang mungkin akan dikenang sebagai sebuah standing ovation atas pengakuan superioritas sebuah tim atas tim lainnya.

Bukan itu saja, para pemain-pemain yang mendapatkan standing ovation biasanya adalah pemain-pemain yang sudah melakukan hal yang sangat luar biasa di lapangan sehingga orang-orang di seantero stadion memberikan standing ovation padanya, seperti yang dialami oleh Ronaldo Lima di Old Trafford dan Alessandro del Piero di Bernabeu yang mencetak gol indah saat bertanding di lapangan.

Namun, beda halnya dengan standing ovation yang dialami oleh Denis Cherysev, seorang pemuda dari Rusia yang sempat bermain di tim muda Real Madrid dan menjadi bagian dari Real Madrid Castilla. Baginya, mungkin standing ovation adalah hal yang paling tidak diinginkan, karena Cherysev memang memiliki kenangan buruk dengan sesuatu yang bernama standing ovation.

Saat itu adalah pertandingan semifinal Copa Del Rey yang mempertemukan Barcelona dan Valencia. Cherysev sedang dalam masa peminjaman di Valencia dari Real Madrid. Awalnya, para pendukung Barcelona memberikan dukungan seperti biasa kepada tim andalannya. Namun, seiring berjalannya pertandingan, alih-alih memberikan dukungan kepada timnya, mereka malah meminta Cherysev untuk segera dimasukkan ke lapangan.

Cherysev sendiri saat itu masih duduk di bench. Teriakkan “Masukkan Cherysev”, “Kami mencintaimu Cherysev,” dari 60.000 orang yang berada di Estadio Camp Nou seolah satu suara menginginkan Cherysev segera ambil bagian dalam pertandingan.

Akhirnya, waktu yang ditunggu fans Barcelona pun tiba. Cherysev dimasukkan oleh Gary Neville menggantikan Joao Cancelo. Seketika 60.000 orang tersebut pun berdiri dan memberikan sebuah sambutan dan standing ovation untuk Cherysev.

Usut punya usut, Cherysev ternyata juga mendapatkan standing ovation serupa dari pendukung Cadiz, tim divisi dua liga Spanyol. Cherysev dianggap sebagai pahlawan oleh para pendukung Cadiz karena membuat Cadiz bisa lolos ke babak selanjutnya. Ternyata memang, Cherysev memiliki masalah suspensi saat masih membela Villarreal di ajang yang sama setahun sebelumnya dan yang menjadi masalah adalah, Madrid masih memainkannya.

Secara tidak langsung, bisa juga dikatakan Cherysev sudah membuat Madrid tertendang dari ajang Copa del Rey meskipun sebenarnya Cherysev saat itu mencetak gol perdana Real Madrid. Atas kasus yang terjadi ini, Cherysev akhirnya kembali dipinjamkan ke klub lain. Kali ini, dia dipinjamkan ke Valencia.

Oleh karenanya, para fans Barca menganggap Cherysev sebagai pahlawan juga bagi Barcelona. Berkatnya, Barcelona tidak harus menghadapi lawan tangguh di ajang Copa del Rey. Standing ovation diberikan bagi Cherysev, dan akhirnya membuat Cherysev mungkin sedikit trauma dengan yang namanya standing ovation.

Waktu berlalu, dan akhirnya Cherysev pun kembali bermain bersama Valencia dalam laga melawan Espanyol. Dalam laga ini, dia tidak lagi menjadi pesakitan seperti saat laga melawan Barcelona dengan mencetak gol kemenangan Valencia di menit ke-76. Mestalla bergemuruh menyambut gol kemenangan yang dicetak oleh Cherysev. Cherysev pun bahagia karena akhirnya dia bisa mencetak gol kembali.

Pertandingan usai. Skor 2-1 untuk kemenangan bagi Valencia. Kemenangan yang menjadikan mereka sedikit menjauh dari zona degradasi. Mestalla berpesta. Bukan pesta juara, melainkan pesta perayaan setelah dalam 12 pertandingan terakhir La Liga Spanyol Valencia begitu jauh dengan yang namanya kemenangan. Lalu, bagaimana dengan Cherysev?

Sang pemain dielu-elukan. Seusai pertandingan, orang-orang yang berada di Mestalla sontak meneriaki namanya, memujinya, bahkan memberikan standing ovation untuknya!

Namun, kali ini bukanlah standing ovation yang bersifat sarkastik seperti yang pernah dia alami sebelumnya. Standing ovation kali ini bukan sebuah penghinaan bagi dirinya seperti yang terjadi dalam laga Barcelona melawan Valencia ataupun Cadiz melawan Real Madrid.

Standing ovation kali ini adalah berupa pujian. Pujian yang diberikan atas dedikasi permainannya di lapangan untuk Valencia. Lebih jauh, standing ovation ini merupakan bentuk apresiasi dari para pendukung Valencia atas apa yang telah dia lakukan di lapangan selama pertandingan.

Standing ovation yang tepat dan juga benar-benar pantas dia dapatkan saat itu. Tak salah jika seharusnya Cherysev berbahagia seusai pertandingan saat itu. Dan tentu saja ia berharap bukan kali itu saja ia mendapatkan standing ovation yang berbentuk pujian dari kesebelasan yang ia bela.

(sf)

Sumber: guardian, dailymail, ESPN FC, Transfermarkt.

Foto: Getty Images

Komentar