Barcelona vs Celta Vigo: Pembuktian Bahwa Balas Dendam Itu Lebih Menyakitkan

Analisis

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Barcelona vs Celta Vigo: Pembuktian Bahwa Balas Dendam Itu Lebih Menyakitkan

Misi balas dendam yang diusung oleh Barcelona berakhir manis. Tak hanya berhasil mencukur Celta Vigo dengan skor telak 6-1, tapi El Blaugrana juga berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 16 pertandingan di La Liga. Gol Barcelona dicetak oleh Lionel Messi pada menit ke-28, Luis Suarez ke-59, ke-75, ke-82, serta Ivan Rakitic menit ke-85, dan Neymar menit ke-90, sementara, gol Celta dicetak lewat penalti John Guidetti menit ke-39.

Tak ada perubahan berarti yang dilakukan oleh skuat Barcelona, hanya kemunculan nama Sergi Roberto yang mengagetkan dalam starting line up yang mereka turunkan. Sementara itu, Celta tak diperkuat oleh trio strikernya, Fabian Orellana, Iago Aspas, dan Nolito. Selain itu, bek tangguh, Sergi Gomez juga tak bisa tampil akibat akumulasi kartu.

Meski tidak ada yang berbeda, sebab Barcelona mampu menang telak seperti biasanya, namun, pertandingan ini menyedot banyak antusiasme dari penggemar sepakbola di seluruh dunia. Sebab, gol ketiga Luis Suarez bermula dari skema penalti yang berujung pada umpan, yang mana metode ini jarang dilakukan oleh pemain sepakbola di manapun. Tak hanya itu, penalti ini juga mengundang pro dan kontra pemain serta penikmat sepakbola.

Lepas dari penalti yang membuat gempar, penampilan Barcelona secara keseluruhan memang tampil apik. Mengawali pertandingan dengan bermain tenang dan tak terburu-buru, Barcelona malah membuat balas dendam yang mereka berikan ke Celta Vigo lebih menyakitkan.

formasi

Barcelona Tak Terburu-Buru dalam Membangun Serangan di Awal Laga

Di awal pertandingan, Barcelona tak terburu-buru membangun serangan. Setiap bola yang akan digulirkan ke depan, selalu mereka putar kembali di lini tengah. Tujuannya yakni untuk membuat pemain Celta tertarik untuk merebut bola. Pasalnya pemain Celta memainkan taktik man marking yang otomatis membuat pergerakan pemain Celta di daerah permainan mereka jadi tak teratur.

Kesabaran pemain Barcelona dalam menarik pemain Celta untuk bergerak ke depan berbuah hasil. Berawal dari perebutan bola di sisi kanan daerah permainan Barcelona, Andres Iniesta yang dijaga dua orang melepas umpan ke Luis Suarez yang melakukan pergerakan tanpa bola ke daerah permainan Barcelona. Suarez pun memiliki peluang emas untuk memasuki 1/3 terakhir daerah permainan Celta, andai pemain tak menjatuhkannya, sebab hanya di depan Suarez hanya ada tiga bek Celta. Pemain Celta pun memilih melakukan tackling ketimbang membayangi Suarez. Dampaknya, Barcelona memperoleh tendangan bebas dan dieksekusi dengan baik oleh Lionel Messi.

Suarez kosong
Luis Suarez memanfaatkan keteledoran pemain Celta Vigo yang akhirnya berbuah gol pertama

Serangan Celta Vigo Selalu Buntu di Babak Kedua

Ketergantungan Barcelona dalam sisi sayap musim ini, yang mana kedua sayap menyumbang 71% serangan Barcelona, membuat Celta tak terlalu memaksa kedua bek sayapnya, Hugo Mallo di kanan dan Carles Planas di kiri untuk terlalu sering melakukan overlap. Imbasnya, peran untuk membangun serangan diserahkan sepenuhnya ke dua gelandang Celta, Daniel Wass dan Pablo Hernandez. Ketergantungan Celta terhadap Wass pun disadari betul oleh Luis Enrique.

Wass bahkan menjadi pemain yang membuat Barcelona terkena penalti setelah umpan terobosannya membuat Jordi Alba dan John Guidetti mengalami perebutan bola. Imbas ketergantungan akan Wass yang tinggi dirasakan Celta di babak kedua. Terhitung tiga kali ia kehilangan bola dan Barcelona mampu memanfaatkannya.

Selain Wass, winger kiri Celta, Josep Sene, yang menjadi tumpuan serangan Celta juga tak lepas dari pressing pemain Barcelona. Tak hanya Daniel Alves yang dua kali berhasil merebut bola dari Sene, Sergi Roberto, juga tampil apik dalam meng-cover pergerakan Sene.

Selain Sergi Roberto, penampilan Sergio Busquets juga tak bisa dilepaskan dari apiknya upaya Barcelona dalam mematikan serangan Celta. Pasalnya, upaya-upaya defensif yang dilakukan oleh Busquets sangat vital karena peran untuk merebut bola di lini tengah lapangan lebih banyak dilakukannya ketimbang dua pemain lain, yang bermain lebih ofensif ketimbang Busquets. Meski ia bukan pemain Barcelona pertama yang bertugas merebut bola, tapi ia adalah tembok pertama yang harus dilewati pemain Celta sebelum masuk ke 2/3 terakhir daerah permainan Barcelona. Ia pun membuat beberapa catatan defensif yang paling tinggi ketimbang pemain Barcelona lainnya, di antaranya dua tekel berhasil, serta lima duel udara dimenangkan,  dan empat potongan (intercept)

Penjagaan terhadap dua pemain ini secara tidak langsung membuat serangan yang dibangun Celta tak lagi menakutkan. Pasalnya, peran kedua pemain ini dalam membangun serangan Celta sangat terlihat di awal babak pertama. Sementara nama-nama lain tak mampu mengkreasi serangan seapik keduanya.

Beberapa Pergerakan Tanpa Bola Barcelona Tak Diawasi Celta

Di laga ini, Barcelona tak hanya menunjukkan dominasinya dalam memutus serangan Celta sebelum bola bergulir di daerah permainan Barcelona, tapi mereka juga menunjukkan pergerakan tanpa bola pemain mereka yang terbilang baik. Kesalahan pertama dalam mengantisipasi pergerakan tanpa bola pemain Barcelona terjadi pada menit ke-59, yang mana, saat itu pemain Celta terlalu fokus pada arah bergulirnya bola ketimbang memperhatikan penempatan posisi pemain Barcelona yang memang cukup apik di saat tersebut.

Berawal dari umpan Gerard Pique ke Luis Suarez, striker asal Uruguay ini melepaskan umpan ke Lionel Messi yang berfungsi sebagai pemantul bola. Kecerdikan Messi dalam menentukan momentum yang tepat untuk mengembalikan bola ke Suarez, membuat Suarez dapat dengan mudah mencetak gol ke gawang Alvarez.

Pergerakan Neymar tak diwaspadai oleh pemain Celta Vigo
Pergerakan Neymar tak diwaspadai oleh pemain Celta Vigo

Tak hanya itu, beberapa peluang lain pun muncul akibat kelalaian pemain Celta dalam menjaga pemain Barcelona di daerah permainan mereka. Di antaranya peluang pada menit ke-80 ketika Neymar melakukan pergerakan tanpa bola dengan sangat baik untuk lepas dari penjagaan pemain Celta.

Beruntung sepakan ke gawang Neymar masih mengenai tangan kiper Sergio Alvarez dan dapat diselamatkan oleh Jonny. Meskipun demikian, beberapa detik setelah kejadian tersebut, Suarez dapat dengan cerdik mengirimkan umpan ke Messi yang sayangnya berada di posisi offside.

Belum lagi gol kelima Barcelona yang dicetak oleh Ivan Rakitic. Pasalnya tak hanya kepintaran Ivan Rakitic yang berusaha melepaskan diri dari menumpuknya pemain Celta, tapi juga cara Suarez yang memilih untuk melepas umpan dengan cara mencungkil bola.

Sontak, upaya Suarez ini membuat pemain Celta yang hanya fokus terhadap bola jadi kebingungan. Hingga akhirnya, Ivan Rakitic hanya sedikit menyentuh bola dengan ujung kakinya sebelum menghujam gawang Alvarez dan membuat skor menjadi 5-1.

Komentar