Soriano Beberkan Alasan Manchester City Tak Pilih Mourinho

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Soriano Beberkan Alasan Manchester City Tak Pilih Mourinho

Manchester City telah mengumumkan manajer baru mereka per 2 Februari 2016 lalu, yang mana nama Josep “Pep” Guardiola ditunjuk sebagai suksesor Manuel Pellegrini. Nama Pep tetap menjadi buruan utama Manchester City meski saat itu (hingga saat ini) masih terdapat Jose Mourinho, pelatih hebat lainnya, yang masih menganggur.

Hal ini tentu saja menarik, sebab kedua pelatih memiliki riwayat pindah klub yang hampir bersamaan. Jose Mourinho dan Guardiola sama-sama melatih di klub baru yakni Internazionale dan FC Barcelona pada musim 2008/09. Padahal melihat latar belakang keduanya, nama Mourinho tak kalah mentereng ketimbang Guardiola, sebab Mou sudah terlebih dahulu berhasil kala melatih FC Porto dan Chelsea.

Tak hanya itu, di musim ini keduanya juga pernah sama-sama berstatus belum memiliki pekerjaan untuk musim depan, sebelum Guardiola memutuskan memilih Manchester City.

Atas dasar itu, beberapa media Inggris pun bertanya kepada Ferran Soriano, CEO Manchester City, yang dulunya juga merupakan atasan Guardiola di Barcelona, mengenai alasannya lebih memilih eks pemain Brescia tersebut ketimbang Mourinho.

“Pendekatan yang dilakukan keduanya (Guardiola dan Mourinho) sangat berbeda. Guardiola memiliki semangat yang besar untuk memadukan tim. Dia juga merupakan sosok yang selalu menyiapkan tindakan pencegahan bagi tim sebelum muncul gangguan,” ujarnya seperti dikutip The Sun (10/2).

“Sedangkan Mourinho, terlihat lebih peduli dengan skill dan bakat yang dimiliki pemainnya. Hal ini membuatnya tak pandai mengatasi konflik dalam tim,” imbuhnya.

Soriano menambahkan bahwa Guardiola lebih tertarik dengan jumlah skuat yang kecil. Hal ini lah yang membuatnya mudah melakukan rotasi serta tak banyak melakukan persaingan internal dalam tim.

“Saat bersama Barcelona jumlah pemain sangat sedikit, bahkan mungkin hanya 14 hingga 15 pemain yang benar-benar ia percaya untuk bermain. Hasilnya penampilan tim yang ia latih lebih stabil dan tak ada konflik di ruang ganti,” ucapnya.

“Sementara, pendekatan yang dilakukan Mourinho sangat berbeda. Ia terbiasa melatih pemain dengan nama-nama besar. Mourinho lebih fokus kepada hasil, sementara ia lupa menata ego para pemainnya,” pungkas Soriano.

Pernyataan yang diungkapkan oleh Soriano tampaknya memang benar. Pasalnya selama keduanya melatih, riwayat keharmosin keduanya dengan pemain jelas berbeda. Guardiola bahkan dikenal sebagai sosok yang tak terlalu sering berkonfrontasi dengan pemainnya. Mungkin hanya Zlatan Ibrahimovic yang diketahui bermusuhan dengan Guardiola.

Tak seperti Guardiola, Mourinho seringkali dikabarkan tengah bermasalah dengan para pemain yang ia latih. Di Chelsea, ia diisukan memiliki sejumlah pemain yang tak nyaman dengan kepelatihannya. Sementara saat masih menukangi Real Madrid, ia juga kerap diberitakan tengah bermasalah dengan superstar-superstar Madrid, salah satunya Cristiano Ronaldo.

Baca juga: Natal, Pep, dan Mourinho

Tampaknya Soriano tak mau pengganti Pellegrini memiliki masalah dengan pemainnya di masa yang akan datang. Pellegrini sendiri tak pernah mendapatkan masalah berarti kala menangani para pemainnya selama di Manchester City. Inilah yang membuat Guardiola lebih dipilih Manchester City ketimbang Mou.

Komentar