Chelsea vs Manchester United: Antisipasi Serangan Sayap

Analisis

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Chelsea vs Manchester United: Antisipasi Serangan Sayap

Dua kesebelasan dengan nama besar Liga Primer Inggris, Chelsea dan Manchester United, akan bertarung di Stamford Brige malam ini, Minggu (7/2). Chelsea yang bertindak sebagai tuan rumah jelas mengejar  poin penuh, setidaknya agar target untuk menembus zona Liga Champions musim ini dapat terpenuhi, pasalnya saat ini Chelsea yang tengah berada di peringkat 13 berjarak 16 poin dengan Arsenal yang kini berada di spot terakhir Liga Champions.

Dilihat dari statistik Chelsea memiliki sejarah yang baik saat melawan United, yang mana dari enam pertandingan yang dilakoni The Blues memperoleh tiga kali kemenangan dan tiga kali hasil imbang. Tak hanya itu, Chelsea juga belum pernah kalah dari 10 pertandingan terakhir di semua ajang, sementara United, mengalami tiga kali kekalahan dari 10 pertandingan terakhirnya.

Namun, Chelsea juga tak boleh sombong. Pasalnya United tampil baik pekan lalu saat mengalahkan Stoke 3-0 di Old Trafford. Tak hanya menang, permainan impresif juga ditunjukkan oleh anak asuh Louis van Gaal di laga itu. Performa apik yang ditunjukkan United tak dapat dilepaskan oleh skipper mereka, Wayne Rooney yang telah membuat tujuh gol dan dua assist di semua ajang sejak 2016.

Beralih ke formasi, kedua tim diperkirakan akan menggunakan pakem 4-2-3-1. Yang mana, kedua formasi ini digunakan masing-masing tim di laga terakhirnya.

Nama Diego Costa sepertinya akan menjadi ujung tombak Chelsea dalam mencari serangan, dibantu oleh Oscar Emboaba dan Willian Borges yang akan menyisir samping lapangan. Sementara duet gelandang, Nemanja Matic dan John Obi Michael bakal menempati dua posisi pivot Chelsea, serta  mendorong Cesc Fabregas untuk menjadi playmaker.

Untuk ManchesterUnited, yang tak bisa menurunkan Luke Shaw, Phil Jones, Antonio Valencia, Marcos Rojo, Ashley Young dan Bastian Schweinsteiger, tampaknya akan kembali memainkan formasi yang digunakan saat membantai Stoke 3-0. Rooney akan kembali diandalkan sebagai nomer sembilan, disokong oleh Jesse Lingard, Anthony Martial, dan Juan Mata.

Perang Masing-masing Kedua Gelandang Bertahan

Salah satu gaya permainan United di bawah asuhan van Gaal  adalah memainkan bola di lini pertahanan sendiri. Kebiasaan United mengoper bola kepada satu per satu antara pemain belakang, membuat mereka dapat mencari ruang yang pas untuk membangun serangan.

Hal tersebut memang cukup bagus untuk penguasaan bola dan menemukan ruang di pertahanan  lawan, namun perlu diketahui jika taktik ini harus dihindari melawan Chelsea nanti. Pasalnya, lini depan Chelsea hobi memberikan tekanan kepada bek lawan yang memiliki bola. Empat pemain terdepan dalam formasi 4-2-3-1 yang kerap diterapkan The Blues, cukup baik dalam membayangi bek lawan yang tengah menguasai bola. Apalagi mereka punya Diego Costa yang bisa saja menjebol gawang United jika pemain belakang tak hati-hati dalam melepaskan umpan.

Melihat hal tersebut peran gelandang bertahan United wajib dilakukan. Gelandang bertahan yang kemungkinan diisi oleh Michael Carrick dan Morgan Schneiderlin harus mampu mengatur jarak antara mereka dengan empat bek. pasalnya, jika mereka terlalu naik, kemungkinan bola akan ditutup oleh pemain Chelsea akan semakin besar.

Sementara bagi gelandang bertahan Chelsea, tugas utama mereka tampaknya menutup pergerakan pemain United dan menutup area di depan kotak penalti. Pasalnya, para pemain United termasuk sang kapten, Wayne Rooney, memiliki kelebihan dalam melepaskan umpan kunci dari area sekitar kotak penalti.

Meredam sayap Serangan Sayap

Baik Chelsea maupun United sama-sama memiliki kecenderungan untuk bermain di sayap. Kendati Eden Hazard belum mampu tampil maksimal untuk Chelsea, namun sayap kiri menjadi senjata utama The Blues. Kelebihan Oscar dan Cesar Azpilicueta dalam melepas crossing maupun cut-back membuat sayap kiri Chelsea, mendominasi serangan hingga 39 % per laganya.

Sementara itu United juga tak mau kalah, Anthony Martial yang baru didatangkan musim ini dari AS Monaco terbukti dapat langsung nyetel di United. Ia bahkan menjadi pemain yang paling banyak melakukan ofensif dribbling di United, dengan 2,9 dribble per laganya, jauh lebih banyak ketimbang pemain United lainnya.

Sama-sama mengandalkan sayap kiri membuat kedua tim harus sama-sama siaga. Pertahanan sayap kanan Chelsea yang diisi Branislav Ivanovic jelas tak boleh overlap terlalu jauh, mengingat Ivanovic kerap ketinggalan bila diajak lawan beradu lari. Tak hanya itu, Ivanovic juga harus mengantisipasi pertukaran posisi antara sayap, penyerang dan gelandang serang United di sepertiga akhir daerah lawan. Bisa saja Ivanovic berhadapan dengan Martial, Mata, atau pun Rooney.

Tak hanya Ivanovic, Matteo Darmian juga harus bekerja keras dalam laga ini. Pasalnya, winger kanan yang nampaknya diturunkan United, Jesse Lingard tak terlalu memiliki catatan defensif yang apik. Melihat hal ini nampaknya overlap Darmian tampaknya tak terlalu diharapkan van Gaal.

Komentar