Pemain Buangan Hentikan Arsenal?

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pemain Buangan Hentikan Arsenal?

Arsenal menduduki peringkat keempat tabel klasemen sementara Premier League 2015/16. Mereka gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir dan hari ini akan bertanding melawan Bournemouth yang penyerangnya, Benik Afobe, selalu mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir. Itu artinya Arsenal bisa kehilangan peluang juara oleh pemain yang setahun lalu mereka lepas ke Wolverhampton Wanderers karena kalah saing di Emirates Stadium; pemain yang sudah menjadi bagian dari Arsenal sejak usia enam tahun namun tak pernah sekali pun tampil membela kesebelasan utama.

Terlepas dari fakta tersebut Afobe tidak menyesali masa-masa yang ia habiskan di Arsenal (termasuk dipinjamkan ke enam kesebelasan berbeda). Pemain berusia 22 ini malah bersyukur. “Mereka berperan sangat banyak karena aku sudah di sana sejak berusia enam tahun,” ujar Afobe sebagaimana diwartakan oleh Guardian. “Dalam usia enam tahun kita masih sangat muda, masih bayi malah. Mereka memainkan peran besar dalam cara aku bermain sepakbola dan membantu aku berkembang sebagai pemain, jadi aku harus banyak berterima kasih kepada mereka dan aku sangat menghormati mereka.”

“Aku tidak menyimpan dendam,” lanjut pemain yang lahir pada 12 Februari 1993 tersebut. “Aku sudah mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan terakhirku jadi aku tidak perlu membuktikan apa pun kepada Arsenal. Menjualku adalah keputusan mereka dan aku sudah merelakannya. Sudah setahun berlalu. Aku punya banyak teman baik di sana, aku tidak perlu mengatakan hal-hal buruk tentang mereka sebagai klub. Aku ingin mendapat kesempatan [di Arsenal] namun itu tidak terjadi.”

Menurut Afobe, yang membuatnya tidak sukses di Arsenal adalah ketidaksesuaian gaya main. Yang Arsenal inginkan dari seorang penyerang tengah tak mereka dapatkan dari Afobe.

“Arsenal selalu menekankan bagaimana, secara teknik, sebagai seorang penyerang tengah kita harus menahan bola, memiliki sentuhan pertama yang baik, hal-hal semacam itulah,” ujar Afobe. “Namun caraku mencetak gol adalah berdasarkan insting ... Beberapa orang memilikinya, beberapa tidak. Aku tidak bilang aku memilikinya – aku baru berusia 22 tahun jadi aku masih dapat terus berkembang – yang jelas aku tahu cara mencetak gol.”

Yang tidak Arsenal dapatkan dari Afobe mereka dapatkan dari Olivier Giroud. Walau memiliki gaya main yang berbeda, penyerang berkebangsaan Prancis itu dapat mengerti bekas rekan kesebelasannya tersebut.

“Sepakbola adalah olahraga yang keras dan selai siap secara fisik, kita juga harus siap secara mental,” ujar Giroud sebagaimana dikutip dari situs resmi Arsenal. “[Kesiapan fisik dan mental] itu sangat penting dalam pekerjaan ini. Datang dari divisi bawah membentuk ketangguhan mental. Bagiku hal seperti ini penting karena aku masih muda dan bermain untuk Grenoble dengan tiga penyerang yang lebih tua dariku, lebih berpengalaman dariku. Aku harus meninggalkan kesebelasan dan belajar mencuci pakaian dan memasak makananku sendiri, menjadi pria dewasa.

“Jika kita tahu dari mana kita berasal kita bisa lebih siap menghadapi kesulitan di level tertinggi,” lanjut Giroud. “Hal-hal ini banyak membantu dan dalam sepakbola kita harus menghadapi kesulitan ketika masih muda. Hal-hal semacam ini membuat kita menjadi lebih kuat ketika harus menghadapi kesulitan-kesulitan di masa depan, terutama di level tertinggi ... Kita membutuhkan pengalaman dan lebih banyak waktu bermain, penting untuk membuktikan diri ketika masih muda. Benik telah melakukannya di masa lalu dan sekarang ia siap bermain di Premier League. Ia membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan  mencetak gol, baguslah.”

Sementara itu Arsène Wenger, manajer yang melepas Afobe, berujar: “Ia sangat muda, menghadapi persaingan yang sangat ketat melawan Robin van  Persie dan pemain-pemain semacamnya jadi saya berikan kepadanya kebebasan untuk bermain di tempat lain dan ia mengambilnya. Kita mendidiki orang-orang untuk memberi pengaruh dan kesuksesan dalam kehidupan mereka, itulah yang kami lakukan. Jika mereka tidak berhasil bermain untuk kami, kami akan tetap senang jika mereka berhasil di tempat lain. Benik telah melakukan pekerjaan yang sangat baik, bahkan melampaui ekspektasi banyak orang dan itu bagus. Semuanya berkat kerja kerasnya dan selamat untuknya.”

Komentar