Yang Berubah dan Tetap sama untuk Flanagan

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Yang Berubah dan Tetap sama untuk Flanagan

Nama Sheyi Ojo tercatat dalam sejarah sebagai pencetak gol termuda Liverpool ketika bola yang ia tendang dengan kaki kirinya melewati garis gawang Exeter City di menit ke-74. Namun momen emosional pertandingan replay ini terjadi pada menit ke-51, ketika Jon Flanagan masuk menggantikan Connor Randall. Mengapa?

Flanagan tidak sekali pun tampil di kejuaraan mana pun sepanjang musim lalu karena cedera parah yang ia derita. Mengingat kontraknya habis pada Juni nanti, penting bagi Flanagan untuk sembuh dan membela Liverpool secepatnya di musim ini.

“Pada satu titik aku berpikir masa depanku mungkin bukan di Liverpool,” ujar Flanagan pada 2013. “Dengan banyaknya saingan aku berpikir aku mungkin tidak akan pernah mendapat peluang. Aku sulit mengakui ini karena aku pendukung Liverpool dan aku sangat ingin bermain untuk Liverpool namun aku juga harus realistis dan saat itu begitulah aku memandang keadaanku.”

Flanagan salah. Ia, yang pernah disebut memiliki gaya permainan seperti legenda Brasil, Cafu, bisa dimaafkan karena berpikir demikian namun Flanagan salah.

Meski sejak menjalani debut pada 11 April 2011 di bawah arahan Kenny Dalglish, Flanagan secara keseluruhan hanya bermain dalam tujuh pertandingan Premier League musim 2010/11, lima pertandingan Premier League musim 2011/12, dan tidak sekali pun tampil di Premier League sepanjang musim 2012/13), ada dua hal yang membuat masa depannya tetap berada di Liverpool; Jumlah pertandingan Premier League yang ia mainkan meroket pada musim 2013/14 serta Liverpool adalah untuknya dan Flanagan adalah untuk Liverpool.

Dalam 23 pertandingan Premier League musim 2013/14, Flanagan menorehkan catatan keseluruhan yang sangat baik. Ia memenangi 74,7% tackle, melakukan 40 interception, dan memiliki akurasi umpan sebesar 83,7%.

“Sepanjang musim 2013/14 dapat kita lihat kualitas tackle Flanagan dan kita dapat menjagokannya dalam setiap situasi 50-50,” ujar Sean Rogers, analis taktik untuk podcast The Anfield Wrap yang juga seorang pelatih dengan lisensi B UEFA. “Mengingat Liverpool tidak memiliki pemain-pemain yang cukup baik dalam kelakukan tackle – kecuali Lucas Leiva – Jon Flanagan membuat Liverpool lebih fisikal dan meningkatkan jumlah tackle Liverpool.”

Termasuk di antara 23 penampilan Flanagan sepanjang musim 2013/14 adalah pertandingan melawan Everton di Goodison Park, 23 November 2013. Flanagan bermain gemilang dan terpilih menjadi man of the match. Steven Gerrard, kapten Liverpool saat itu, menyebut penampilan Flanagan sebagai salah satu penampilan derby terbaik yang ia lihat selama bertahun-tahun. “Jon pemain bintang kami yang tampil jauh lebih baik dari perkiraan.”

Penampilan gemilang Flanagan sepanjang musim 2013/14 membawanya masuk ke daftar stand-by Tim Nasional Inggris untuk Piala Dunia 2014. Ia bahkan menjalani debut internasionalnya pada pertandingan persahabatan pra Piala Dunia melawan Ekuador. Liverpool sudah mempersiapkan kontrak baru namun pembicaraan tertahan karena Flanagan menderita cedera lutut pada persiapan pramusim Liverpool untuk menyambut musim 2014/15. Cedera, pada akhirnya, terbukti hanya membuat pembicaraan kontrak tertunda; bukan batal sepenuhnya.

Per April 2015 Flanagan sudah tiga kali menjalani operasi lutut. Operasi terbaru diprediksi akan membuatnya menepi enam hingga sembilan bulan. Liverpool tidak peduli. Mei, mereka memperpanjang kontrak Flanagan walau hanya 12 bulan saja.

“Ia [Flanagan] pemain yang sangat penting dan merupakan kerugian besar bagi kami musim ini,” ujar Brendan Rodgers setelah Flanagan menandatangani perpanjangan kontrak. “Jalannya masih panjang empat atau enam bulan ke depan namun saya percaya ia akan mendapat hadiah pada akhirnya.”

Rodgers benar, namun bukan ia yang memberi hadiah kesempatan tampil kepada Flanagan. Banyak hal berubah selama Flanagan menepi. Terakhir kali Flanagan bermain untuk Liverpool di Premier League, ia masih mengenakan seragam yang sama dengan Luis Suárez, Raheem Sterling, Glen Johnson, Daniel Agger, dan tentu saja Steven Gerrard. Sekarang semua pemain tersebut sudah tidak membela Liverpool dan manajer yang memberinya kesempatan tampil di pertandingan kompetitif untuk kali pertama sejak 11 Mei 2014 bukan Rodgers, melainkan Jürgen Klopp.

Beberapa hal, toh, tetap sama. Salah satunya, Flanagan masih dicintai manajernya. Selepas pertandingan melawan Exeter, Klopp berujar: “Ini momen emosional. Flanno pantas mendapatkannya. Ia sudah cedera dalam jangka waktu yang lama sejak saya datang namun tidak pernah ia berada dalam suasana hati yang buruk. Ia pemuda yang sangat tangguh.”

Setelah semua yang terjadi, terbukti sudah: Flanagan adalah untuk Liverpool dan Liverpool adalah untuk Flanagan.

Komentar