Kenakalan yang Jadi Sisi Lain Dele Alli

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kenakalan yang Jadi Sisi Lain Dele Alli

Muda, berbakat, dan berkontribusi besar terhadap tim, mungkin dapat menggambarkan wonderkid Tottenham saat ini, Dele Alli. Ketiga hal, terutama kontribusi Alli terhadap Tottenham di liga sejauh ini, tak pantas dipertanyakan karena ia telah menyumbang lima gol, yang menjadikannya pemain Tottenham kedua paling banyak mencetak gol di liga setelah Harry Kane.

Tapi berkaca pada laga melawan Sunderland (16/1), tampaknya ada role tambahan yang diberikan oleh Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino kepada Alli; kenakalan. Dalam laga tersebut, Alli memang terkena kartu kuning, yang bukan karena dia melakukan sliding atau pelanggaran keras kepada lawan, tapi karena ia melempar bola yang keluar dengan saja tepat ke wajah bek kiri Sunderland, Patrick Van Aanholt.

Van Aanholt yang tak terima langsung bereaksi, ia pun sempat protes ke hakim garis, dan sempat menunjukkan emosinya ke Alli. Beruntung, Alli tak terkena kartu dari wasit Mike Dean. Tapi melihat kejadian tersebut, banyak yang bilang bahwa permainan gelandang yang memulai debutnya di Timnas Inggris di tahun 2015 ini nakal, tak terkecuali oleh Pochettino.

https://youtu.be/hdtuwnvnSJg

“Saya tidak melihatnya secara langsung, tapi saya setuju bahwa dia bermain sedikit nakal. Tak mengagetkan melihatnya melakukan hal itu, sebab dia masih sangat muda dan masih perlu belajar banyak. Saya pun menyukainya jika dia bermain seperti itu sebab Anda perlu sedikit nakal jika bermain sepakbola,” ujar eks pembesut Southampton itu.

Pochettino menambahkan bahwa kenakalan yang ditunjukkan oleh Alli bukanlah merupakan suatu kerugian, namun justru akan menjadikannya keuntungan karena membuat lawan tak konsentrasi. Tapi meskipun begitu, ia juga merasa bahwa Alli harus belajar agar kenakalannya tak merugikan timnya.

“Dia masih terlalu muda dan harus belajar cara mengontrol kenakalan yang sesuai dengan batas profesional. Meski musim lalu ia bermain di level profesional, kenakalan adalah karakternya. Namun, saya akan mengatakan kepadanya untuk berbuat lebih baik agar tidak menimbulkan resiko bagi dia dan tim,” jelasnya.

Kenakalan Alli memang berhasil ditutupi oleh talentanya. Tapi jika sekilas melihat statistik gelandang 19 tahun ini, rasanya aksi-aksi Alli akan terus berlanjut. Pasalnya dari 20 laga yang telah dilakoninya, Alli telah mengoleksi enam kartu kuning, lebih banyak dari duet bek Spurs, Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld. Di akhir musim nanti, jangan heran jiga koleksi kartunya ternyata mencapai dua digit.

Sumber: Daily Mail, The Guardian, transfermarkt

Komentar