Ranieri: "Lawan Berusaha Mencederai Mahrez"

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ranieri:

Menjadi tim dengan presentase kemenangan terbaik ketiga di liga Inggris, membuat Leicester City semakin di waspadai lawan-lawannya. Tak heran, rentetan hasil positif yang mereka raih di awal kompetisi, kini mulai macet. Selain karena penampilan keseluruhan tim yang melorot, performa beberapa pemain Leicester pun dianggap menurun, salah satunya adalah Riyad Mahrez.

Manajer Leicester, Claudio Ranieri, setuju bahwa penampilan Mahrez menurun. Namun ia menilai bahwa menurunnya performa Mahrez tidak bisa hanya dinilai dari penampilan Mahrez saja, tapi juga harus melihat apa yang dilakukan oleh bek lawan kepadanya.

“Riyad (Mahrez) harus mulai membiasakan diri sebagai pemain yang diwaspadai lawan karena penampilan luar biasanya di awal kompetisi. Kini Riyad menjadi salah satu target lawan, tak hanya bola yang diambil darinya, kadang lawan pun mencoba untuk mencederainya. Menurut saya, penting bagi wasit untuk berada di sekitarnya,” ujar Ranieri kepada Guardian kemarin (17/1).

Pernyataan Ranieri pun dipertegas oleh statistik yang membuktikan bahwa Mahrez memang merupakan sosok yang paling diwaspadai di Leicester. Liga Primer mengumpulkan dari 2,1 perebutan bola yang melibatkan Mahrez, 95 persennya membuat Mahrez dilanggar. Angka ini menjadi yang tertinggi di kompetisi divisi teratas Inggris.

Ranieri pun mengungkapkan bahwa dengan banyaknya pelanggaran yang diterimanya, harusnya membuat Mahrez sadar bahwa kemampuannya memang baik, “Riyad adalah pemain kunci tim ini dan dia harus sadar bahwa kualitas yang ia miliki memang besar. Ia harusnya dapat bermain lebih baik, pasalnya pemain besar kerap mendapatkan hal yang sama sepertinya, dan mereka bermain lebih baik setelahnya.”

Performa Mahrez memang sempat mendapat kredit dari Ranieri, sebab kontribusinya untuk kesebelasan berjuluk The Foxes begitu besar di awal kompetisi. Tak heran, ia menjadi idola baru bagi pendukung Leicester karena sumbangan empat gol dan dua assist-nya di lima laga awal Liecester musim ini.

Tapi seiring berjalannya waktu serta pemberitaan mengenai Mahrez, permainan winger timnas Aljazair pun menurun. Yang paling terlihat jelas adalah kontribusinya bagi tim di lima laga terakhir Leicester di liga, yang mana Mahrez tak mampu mencetak gol dan assist. Bahkan di laga melawan Villa, Mahrez gagal membuat timnya menang karena kegagalannya mengeksekusi penalti. Kesempatan emas yang ia kerjakan dengan baik di awal musim, belum membuahkan hasil di bulan Januari ini.

Sumber: The Guardian, Whoscored, Express

Komentar