Sensasi Stefano Sensi

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Sensasi Stefano Sensi

Bursa transfer Januari belum menghadirkan transfer-transfer besar di Eropa. Yang ada, sejumlah pemain muda telah mulai mengintip masa depannya. Beberapa pemain muda Italia cukup meramaikan bursa transfer musim dingin 2016 ini, bahkan untuk seorang pemain Serie D sekalipun.

Kemudian kali ini giliran pemain Serie B, Stefano Sensi, yang telah resmi menjadi milik Sassuolo. Namun pemuda berusia 20 tahun tersebut baru bergabung dengan Sassuolo pada musim depan karena dalam kesepakatan transfernya ia masih akan bermain untuk Cesena hingga musim 2015/16 berakhir.

Sensi sebenarnya merupakan salah satu sensasi baru pemain muda bertalenta Italia. Sebelum Sassuolo mendapatkannya, namanya bahkan diisukan sudah menjadi incaran kesebelasan besar seperti Napoli, Juventus, Fiorentina, AC Milan dan Inter Milan, belum lagi akan ketertarikan Palermo dan Genoa.

Tak hanya di Italia, kabar dari luar Italia pun menyebutkan bahwa Sensi sempat dibidik oleh Valladolid, Southampton dan Chelsea. Lebih jauh, Sensi disebut-sebut diinginkan oleh Jose Mourinho pada awal Desember lalu. Namun karena Mou sudah tak lagi menjadi manajer Chelsea sebelum bursa transfer Januari dibuka, ketertarikan Chelsea terhadap Sensi pun menguap.

Sebut saja ketertarikan Mou akan Sensi hanya isapan jempol belaka. Tapi Pelatih Internazionale Milan, Roberto Mancini, tak ragu untuk memantau Sensi langsung dengan mendatangi Stadion Dino Manuzzi, kandang Cesena. Setelah menyaksikannya langsung dengan mata kepalanya sendiri, Mancini pun memuji kemampuan yang dimiliki Sensi.

"Dia pemain bagus. Berteknik, cepat, dan memiliki kepribadian yang bagus di lapangan," ujar Mancini ketika dimintai keterangan mengenai Sensi oleh LaPresse.

Inter pun kemudian siap melayangkan 10 juta euro untuk merekrut Sensi. Hanya saja mereka harus menjual dulu pemainnya untuk menyeimbangkan pengeluaran tim. Hal ini menjadi kendala kesebelasan berjuluk La Beneamata ini pada bursa transfer Januari ini.

Sensi disebut-sebut media Italia sebagai Marco Verratti baru. Selain itu, kemampuan pemain yang baru saja membela timnas Italia U20 ini dalam menguasai lapangan tengah dengan operan-operan akuratnya juga membuatnya dilabeli sebagai The Next Pirlo layaknya Verratti.

"Dengan Veratti, kami mungkin memiliki kesamaan visi bermain dan teknik. Khususnya tinggi badan,"? ujar Sensi sambil tertawa seperti yang dikutip dari Gazzetta. "Tapi tentu ia jauh lebih baik dari saya. Saya harus berkembang lebih pesat lagi."

Pada wawacara tersebut, ia juga mengatakan bahwa yang memengaruhi gaya permainannya adalah eks kapten Barcelona, Xavi Hernandez. Meski pada awalnya ia bermain sebagai pemain belakang, namun permainan Xavi membuatnya banyak belajar sehingga ia mencoba untuk mempraktekkannya kala bermain.

"Xavi,"? jawab Sensi ketika ditanya siapa pemain idolanya. "Saya menyukai sepakbola yang menghibur. Barcelona memiliki permainan terbaik di dunia. Xavi begitu kuat pengaruhnya. Saya sudah menyaksikannya sejak kecil dan saya mempelajari bagaimana pergerakannya, juga mempraktikkannya ketika bermain."

Keputusan Sensi memilih Xavi sebagai panutan dan idola bukan tanpa alasan. Sensi memiliki postur badan yang terbilang pendek untuk pemain Eropa, 168cm. Ia mencari pemain kelas dunia yang sekiranya bisa menunjang kemampuannya. Dan hal itu ada dalam diri Xavi yang memiliki tinggi 170cm.

Ia sendiri percaya bahwa di sepakbola tinggi badan bukan persoalan. Hal ini terkait anggapan banyak orang yang menyebut bahwa dirinya bermain bagus namun memiliki postur tubuh yang kecil.

"Kebanyakan pemain memiliki tinggi di atas 168cm. Tapi sepakbola dimainkan oleh kaki, jadi saya bisa bermain dengan cara saya sendiri. Apalagi ketika saya kecil saya bermain sebagai bek tengah. Mungkin karena itu mereka meragukan kemampuan saya,"? tutur Sensi.

Sementara itu, sebelum namanya mulai diperbincangkan banyak media, Sensi sempat menempa diri di San Marino Calcio yang bermain di Serie C2 atau divisi empat Liga Italia. Meski San Marino akhirnya harus terdegradasi ke Serie D pada musim kedua Sensi di sana, ia mendapatkan banyak kesempatan bermain selama dua musim dipinjamkan Cesena dengan bermain sebanyak 59 kali dan mencetak 10 gol.

Musim 2015/16 ia kembali ke Cesena. Ia pun bermain cukup reguler bersama skuat asuhan Massimo Drago ini. Hanya saja pemain bernomor punggung lima Cesena ini kurang bisa mengangkat posisi Cesena pada klasemen sementara Serie B di mana pada paruh musim mereka berada di peringkat ke-19 (dari 22 kesebelasan), zona degradasi membayangi mereka.

Karenanya ini akan menjadi tugas Sensi sebagai bentuk pengabdian terakhirnya pada Cesena yang membesarkannya. Ia akan berupaya untuk menjaga agar Cesena tetap berada di Serie B sebelum ia memulai tantangan baru bersama Sassuolo di Serie A musim depan.



foto: tuttomercatoweb

Komentar