Penyanyi Rap Inggris Dituntut Karena Memarodikan Kostum PSG

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Penyanyi Rap Inggris Dituntut Karena Memarodikan Kostum PSG

Menjadi kesebelasan dengan sumber dana hampir tak terbatas, bukan berarti Paris Saint-Germain diam saja melihat ada isu yang merugikan mereka secara finansial. Salah satu contohnya adalah ketika ada rapper wanita Inggris Mathangi "Maya" Arulpragasam atau yang akrab disapa M.I.A, yang menggunakan jersey mereka dalam salah satu video klip miliknya.

Bukan masalah penggunaan jersey Paris Saint-Germain yang diprotes oleh klub milik pengusaha Qatar, Nasser Al-Khelaifi ini, melainkan sponsor yang diparodikan oleh M.I.A. Sebab, dalam video klip pada lagu M.I.A yang berjudul Borders, tulisan sponsor “Fly Emirates” diganti dengan tulisan “Fly Pirates”. Selain itu juga, penggunaan jersey dalam lagu ini juga terkait dengan tema pengungsi yang sempat mendatangi Eropa.

Jelas hal itu diprotes oleh Paris Saint-Germain, pasalnya kontrak mereka dengan perusahaan penerbangan asal Dubai tersebut mencapai 18 juta poundsterling atau 24 juta euro per tahun. Klub yang bermarkas di Parc des Princes tersebut pun menjadi klub sepakbola ketiga tertinggi yang dikontrak oleh Fly Emirates setelah Arsenal dan Real Madrid.

Deputi CEO Paris Saint-Germain, Jean Claude Blanc pun mengirimkan surat kepada M.I.A serta Universal Music, yang memiliki hak eksklusifnya untuk mencabut segala bentuk tayangan yang telah tersebar di Youtube dan Itunes dan meminta kompensasi akibat kerugian yang diderita atas penayangan video klip tersebut.

Dalam surat yang dikirim per tanggal 14 Desember 2015, Blanc mengungkapkan bahwa Paris Saint-Germain kecewa melihat jersey putih mereka dihubungkan dengan lagu tersebut. “Kami menganggap bahwa penggunaan merk dan citra kami di video klip tersebut merupakan salah satu bentuk perlakuan terhadap pengungsi. Hal tersebut tentu mendiskreditkan klub kami,” ujar Blanc dalam surat tersebut.

Blanc juga mengungkapkan bahwa Paris Saint-Germain juga  memiliki kontribusi atas kegiatan sosial yang telah diberikan kepada lembaga PBB untuk mengatasi pengungsi, UNHCR. Selain itu, Ia juga menyimpulkan bahwa penggunaan jersey Paris Saint-Germain dalam video klip tersebut, bertujuan untuk menarik perhatian publik. Ia menambahkan bahwa video klip tersebut, telah mengambil keuntungan dari popularitas klub juara Ligue 1 musim lalu serta meningkatkan daya tarik artis serta Universal Music.

M.I.A sendiri menyatakan kebingungannya atas surat yang diberikan oleh Paris Saint-Germain lewat akun twitternya. Anak aktivitis Tamil, Arul Pragasam ini juga mengatakan bahwa Paris Saint-Germain, tidak ingin memiliki hubungan dengan pihak yang tidak istimewa. “Mereka tidak ingin memiliki hubungan dengan orang-orang yang tidak istimewa. Meskipun begitu mereka juga memiliki pemain yang (keturunan) imigran,” ujar M.I.A di akun instagram miliknya.

Sumber: The Verge, Newsweek, Independent

Komentar