Rangkuman Peristiwa Babak Ketiga Piala FA

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rangkuman Peristiwa Babak Ketiga Piala FA

Kesebelasan Premier League sudah ambil bagian pada babak ketiga Piala FA 2015/2016. Sejumlah kejutan terjadi, termasuk Exeter City yang mampu menahan imbang Liverpool 2-2 pada Jumat (8/1) silam.

Eastleigh Kesebelasan Divisi Terendah

Salah satu hal unik dari Piala FA adalah semua kesebelasan di semua tingkat kompetisi berpeluang memberi kejutan. Berbeda dengan Piala Liga yang hanya melibatkan empat divisi teratas, Piala FA adalah representasi dari harapan semua kesebelasan.

Eastleigh menjadi kesebelasan dari divisi terendah yang tampil di babak ketiga. Mereka masih berpeluang melanjutkan perjuangan karena berhasil menahan imbang kesebelasan divisi dua, Bolton Wanderers 1-1.

Eastleigh berbasis di Hampshire yang terletak di ujung selatan Inggris. Kesebelasan yang didirikan pada 1946 tersebut berkompetisi di National League atau kompetisi divisi kelima.

Perjalanan Eastleigh di babak utama Piala FA bermula saat mereka mengandaskan kesebelasan divisi ketiga, Crewe Alexandra, 1-0. Dalam pertandingan yang digelar di Gresty Road, kandang Crewe, Eastleigh menang lewat gol dari tendangan penalti Ben Strevens.

Di babak kedua, mereka mengalahkan kesebelasan divisi tujuh, Stoubridge, dengan skor 2-0. Usai dua kemenangan tersebut, mereka akhirnya bisa menggelar pertandingan Piala FA, di kandang mereka, di Stadion Ten Acres.

Menjamu Bolton, Eastleigh hampir langsung melaju ke babak selanjutnya lewat gol bunuh diri bek tengah Bolton, Dorian Dervite pada menit ke-51. Namun, harapan tersebut sirna setelah tiga menit sebelum pertandingan berakhir, Bolton menyamakan kedudukan lewat Darren Pratley.

Eastleigh akan menjalani pertandingan ulangan (replay) pada 19 Januari mendatang  dengan bertandang ke Stadion Macron, markas Bolton. Kalau berhasil menang, Eastleigh akan menjadi satu-satunya kesebelasan non-league di babak keempat Piala FA musim ini.

Baca juga: Bolton yang Terlilit Utang

Tim Premier League Gagal Menang

Dari 32 pertandingan di babak ketiga Piala FA, 15 di antaranya melibatkan kesebelasan-kesebelasan Premier League. Sebanyak 10 kesebelasan Premier League saling berhadapan, sementara 10 lainnya menghadapi kesebelasan divisi bawah.

Dari 10 pertandingan itu, hanya West Ham United, AFC Bournemouth, Everton, Stoke City, Manchester United, dan Chelsea yang mampu meraup kemenangan. Sementara itu, Liverpool, Aston Villa dan West Bromwich Albion, ditahan imbang kesebelasan divisi bawah. Nasib tragis dirasakan Swansea City, yang terlempar dari Piala FA setelah dikalahkan kesebelasan divisi keempat, Oxford United, 2-3.

Swansea menyusul kesebelasan Premier League yang dikalahkan sesama kesebelasan Premier League lainnya seperti Newcastle United yang dikalahkan Watford 0-1, Sunderland yang dikalahkan Arsenal 1-3, Southampton yang dikalahkan Crystal Palace 1-2, serta Norwich City yang dibantai Manchester City tiga gol tanpa balas.

Satu-satunya pertandingan ulangan yang melibatkan sesama kesebelasan Premier League yakni Tottenham Hotspur dan Leicester City. Kedua kesebelasan berman imbang 2-2 dalam pertandingan yang digelar di Stadion White Hart Lane. Spurs unggul lebih dulu lewat gol Christian Eriksen. Lalu, 11 menit berselang, Leicester menyamakan kedudukan lewat Marcin Wasilewskia. The Foxes balik unggul pada menit ke-48 lewat gol Shinji Okazaki. Leicester bisa saja menang andai mereka tidak kehilangan konsentrasi pada menit-menit akhir (atau tidak ada kontroversi?). Harry Kane menjadi pembuyar harapan Leicester setelah mencetak gol lewat titik putih pada menit ke-89.

Pertandingan Ulangan

Dari 31 pertandingan (pertandingan Newport County menghadapi Blackburn Rovers tengah dijadwalkan ulang), 10 di antaranya berakhir dengan hasil seri. Ini membuat mereka akan kembali bertemu pada 19 Januari mendatang.

Pertandingan ulangan merupakan hal yang unik di Piala FA. Bisa jadi karena padatnya jadwal yang membuat Piala FA tidak mengenal sistem home-away atau pertandingan dua leg. Hasil seri tidak membuat pertandingan berakhir dengan adu tendangan penalti. Kedua kesebelasan mesti bertanding ulang dengan kandang tim away di pertandingan pertama.

Sejak musim 1991/1992, pertandingan ulangan digelar minimal 10 hari setelah pertandingan yang berakhir seri. Hal ini dilakukan atas saran Kepolisian Inggris kala itu. Pertandingan ulangan ditiadakan saat memasuki babak semifinal. Sama seperti Piala Liga, pertandingan semifinal dan final digelar di Stadion Wembley.

Persaingan Arsenal dan Manchester United

Baik Arsenal dan Manchester United sama-sama lolos ke babak keempat. Arsenal mengalahkan kesebelasan yang diasuh Sam Allardyce, Sunderland dengan skor meyakinkan 3-1. Sementara itu, MU harus bersusah-susah mengalahkan kesebelasan divisi ketiga, Sheffield United dengan skor 1-0. Gol MU baru tercipta tiga menit pada waktu tambahan lewat tendangan penalti Wayne Rooney.

Arsenal saat ini telah menjuarai Piala FA sebanyak 12 kali. Di bawah mereka ada Manchester United yang memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.

Manajer MU, Louis van Gaal, sudah semestinya menjadikan Piala FA sebagai target utama mereka musim ini. Memenangkan Piala FA disebut-sebut mampu memanjangkan nafas Van Gaal di MU. Selain itu, Piala FA pula yang menjadi tonggak kesuksesan Sir Alex Ferguson sebelum menjadi juara Premier League.

Bukan cuma itu, menjadi juara Piala FA akan begitu bermakan buat Setan Merah. Pasalnya, terakhir kali MU memenangkan Piala FA lebih dari satu dekade silam atau tepatnya pada musim 2003/2004. Setelah itu, MU selalu gagal membawa Piala FA kembali ke Old Trafford.

Sementara itu, Arsene Wenger yang kerap dikritik karena tak bisa memberikan prestasi layak buat Arsenal setelah gelar juara Premier League terakhir kalinya, mulai kembali menunjukkan kualitasnya. Dengan skuat yang kian komplet, Wenger meraih gelar Piala FA dua kali berturut-turut sejak musim 2013/2014.

Hanya saja fokus Arsenal musim ini akan terbagi karena mereka pun amat berpeluang meraih gelar juara Premier League. Di sisi lain, meraih gelar juara Piala FA tiga kali beruntun pun adalah sebuah hal yang prestisius. Sebelumnya, Arsenal pernah meraih capaian tersebut pada 1932/1933 hingga 1934/1935.

Tentu menarik jika kedua kesebelasan tersebut bertemu di babak final Piala FA musim ini. Kalau MU menang, mereka akan menyamai capaian The Gunners. Namun, kalau Arsenal menang, itu bisa menjadi motivasi mereka untuk meraih gelar juara Premier League musim ini.

">January 8, 2016

Komentar