Optimisme Siniša Mihajlovi? di Tengah Tekanan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Optimisme Siniša Mihajlovi? di Tengah Tekanan

Sinisa Mihajlovic membutuhkan kerja keras dan ketenangan untuk melatih AC Milan, apalagi pasca kekalahan 1-0 dari Bologna membuat posisinya semakin genting. Mihajlovic ingin membenahi kesalahan-kesalahan dan kurang tajamnya para pemain Milan. Pasalnya, para pemain Milan tidak mampu mencetak gol walau tercipta banyak peluang pada pertandingan tersebut.

Saat ini kesebelasan berjuluk I Rossoneri itu kembali menjalani musim yang mengecewakan. Target mereka untuk lolos ke kompetisi Eropa musim depan justru tersendat di peringkat delapan klasemen sementara pada paruh musim Serie-A 2015/2016. Milan tampak jauh mengembalikan scudetto yang terakhir diraih 2011 lalu.

Para suporter Milan pun masih belum berhenti mencemooh kesebelasannya. Justru mereka lebih memberikan simpatik kepada Roberto Donadoni, Pelatih Bologna, pada pertengahan pekan lalu. Kendati demikian, Mihajlovic menegaskan tidak akan menyerah atau mundur sebagai Pelatih Rossoneri. Masih ada harapan untuknya dengan menjuarai Coppa Italia musim ini.

Atas situasi yang dihadapi Mihajlovic, para pemain Milan pun mulai angkat bicara, salah satunya dari Riccardo Montolivo, kapten Milan. Dirinya masih memiliki kepercayaan kepada Mihajlovic.

"Saya tidak senang dengan opini dari tim ini dan para pemainnya. Dalam sepakbola, hasil menggambarkan opini. Tapi saya tahu pelatih [Mihajlovic] lebih baik dari siapapun dan dia memberikan yang terbaik ketika di bawah tekanan," ujar Montolivo seperti dikutip dari 90 Min.

Baca juga : Menilai Formasi 4-3-1-2 Milan Bersama Mihajlovic.

Nada-nada optimisme itu masih tetap terjaga jelang menghadapi AS Roma pada akhir pekan lalu. Tapi rupanya Milan hanya mampu bermain imbang 1-1 di Stadion Olimpico pada laga yang digelar Minggu (10/1). Milan pun kembali kehilangan peluang untuk merengsek ke papan atas klasemen.

Kendati demikian, Mihajlovic mengapresiasi kebangkitan para anak asuhnya. Pasalnya, Milan sempat mengakhiri babak pertama dengan kekalahan 1-0, kemudian mampu bangkit dan selamat dari kekalahan sampai akhir laga. Mihajlovic pun menganggap jika kesebelasannya layak menang pada pertandingan tersebut.

Dirinya pun memuji performa Kevin-Prince Boateng serta menyindir Alessio Romagnoli karena tidak mampu mengawal Umar Sadiq dan terjadinya gol Roma yang dicetak Antonio Rudiger. Mihajlovic juga masih optimis Rossoneri akan semakin baik pasca mencuri poin di kandang Roma.

Tapi tetap saja hasil itu tidak menyenangkan bagi para petinggi Milan. Adriano Galliani yang menyaksikan langsung di tribun Olimpico pun mengaku tidak puas, "Tim ini tidak tampil seperti yang kami harapkan," cetusnya seperti dikutip dari The Telegraph.

Baca juga : Arti Penting Kepemilikan Kesebelasan-kesebelasan Italia.

Perkataan Galliani itu membuktikan jika mantan Pelatih Samdporia itu belum bisa lepas dari tekanan. Isu-isu pemecatan masih berada di sekitarannya dan tiga nama calon pelatih seperti Marcello Lippi, Fabio Capello dan Christian Brocchi, disiapkan sebagai pengganti Mihajlovic.

Maka, jika Mihajlovic masih tidak menyerah, kesempatan terakhirnya adalah mengalahkan Carpi pada ajang Coppa Italia musim ini di Stadion San Siro pada Kamis (14/1) mendatang. Jika tersingkir, Mihajlovic harus bersiap-siap menjadi pelatih ke-empat Milan yang diganti dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Sumber lain : ESPN FC, Football-Italia, The Guardian

Komentar