Nazar Potong Kuncir Palacio yang Akan Membawanya Pulang dengan Kenangan

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Nazar Potong Kuncir Palacio yang Akan Membawanya Pulang dengan Kenangan

Rodrigo Palacio mencetak gol penyama kedudukan ketika membela Boca Juniors saat menghadapi AC Milan di final Piala Dunia Antar Klub 2007. Kendati kalah dengan skor 2-4 dan gagal membawa Boca juara, tapi ia dipilih menjadi pemain terbaik ketiga setelah Clarence Seedorf dan Kaka. Dua tahun setelah momen itu, Palacio meniti karier di Italia untuk bergabung bersama Genoa.

Palacio pernah bercerita tentang nostalgianya bersama Boca kepada majalah EL Grafico pada 2013 lalu. Dirinya merasa jika permainan sepakbola terbaiknya adalah ketika memperkuat Boca. Informasi dari majalah Argentina tersebut membuat media-media Italia berspekulasi jika Palacio ingin kembali ke Boca.

Kendati demikian, Palacio tetap bangga dan nyaman bersama Inter yang telah ia bela sejak 2012 lalu. Apalagi saat itu masih ada kompatriot sesama Argentina seperti Diego Milito, Walter Samuel, dan Javier Zanetti, yang menyambutnya.

Pemain bernomor punggung delapan ini berperan sebagai second striker yang terkenal tanpa lelah. Para pendukung Inter menjadikannya sebagai salah satu pemain favorit karena kegigihannya di lapangan. Dari hal-hal tersebut, Palacio sering dianggap sebagai manusia tanpa paru-paru, saking kuatnya stamina sang pemain.

Baca juga : Uji Konsistensi Eksperimen Taktik Roberto Mancini Bersama Inter Milan.


Pemain kelahiran 5 Februari 1982 ini juga bukan tipikal penyerang egois. Palacio kerap memberikan peluang mencetak golnya kepada rekan-rekan lainnya di lini depan. Ia pun memberikan tujuh assist dan mencetak 12 gol untuk musim perdana Inter pada Serie A 2012/2013. Penampilan Palacio layaknya pemain yang masih berumur 22 tahun saat itu.

Musim berikutnya ia lebih produktif atas 17 gol dan tujuh assist yang disumbangkannya. Padahal Palacio sempat absen karena cedera. Raihannya itu membantu Inter kembali berkiprah ke Liga Europa dengan duduk di peringkat kelima klasemen akhir 2013/2014.

Musim berikutnya dihadapi Palacio lebih percaya diri. Namun cedera pergelangan kakinya kambuh lebih parah. Dirinya seperti tidak mampu memenuhi tuntutan di lapangan seperti biasanya. Perlahan-lahan produktivitas pemain yang pernah memperkuat Banfield ini berkurang. Palacio pun hanya mencetak delapan gol saja sampai musim lalu berakhir.

Musim ini, Palacio belum menyumbang gol ataupun assist sejak 12 laga Serie-A 2015/2016. Palacio cuma mampu melepaskan 0,5 tembakan tepat sasaran per laga. Padahal ia sanggup melepaskan 1,7 tembakan tepat sasaran per laga musim lalu. Dirinya seolah kehilangan kecepatan pada musim ini. Keahlian identiknya membuat pertahanan lawan kocar-kacir sudah tidak bisa dinikmati lagi oleh para pendukungnya.

Perpanjangan Kontrak yang Akan Memenuhi Nazarnya

Beberapa media pun menyarankan agar Inter melepas Palacio pada Januari ini. Dikabarkan kalau Fiorentina pun meminatinya. Palacio dianggap sudah tidak mampu memicu beberapa inovasi dalam serangan I Nerazzurri, julukan Inter. Kedatangan Jonathan Calleri sempat diduga menjadi upaya untuk menyingkirkan Palacio menuju daftar jual Januari ini.

Tapi pihak klub tampak memiliki pandangan berbeda dengan media dan para pendukungnya. Pemain 33 tahun ini baru memperpanjang kontraknya untuk satu tahun ke depan, "F.C Internazionale sangat senang untuk mengungumkan bahwa Rodrigo Palacio telah memperpanjang kontraknya sampai Juni 2017. Tidak ada yang bermain sepertinya di klub ini. Saya senang dan tidak bisa sabar untuk melibatkannya dalam pertandingan besar musim ini untuk kami," tulis pernyataan Inter melalui web resminya.

Baca juga : Pemain-pemain yang Kontraknya Habis Akhir Musim 2015/2016.


Selain itu, perpanjangan kontrak Palacio disambut suka cita oleh Zanetti yang kini mejabat Wakil Presiden Inter. Menurutnya, Palacio adalah pemain penting di dalam, maupun luar lapangan. Pengalaman Palacio bisa berkontribusi untuk kesebelasannya. Mengingat ia pun menjadi mentor bagi Mauro Icardi sejak direkrut dari Sampdoria pada 2013 lalu. Palacio akhirnya bisa lega karena masih bisa memperkuat Nerazzurri satu tahun ke depan dan bisa terlibat meraih scudetto musim ini.

"Saya sangat senang bisa terus bertempur dengan seragam (Inter) ini. Saya tidak sabar untuk turun ke lapangan lagi dan menghadapi tantangan yang dihadirkan musim ini. Saya ingin berterima kasih untuk klub dan fans untuk kesempatan ini," ujar Palacio seperti dikutip dari Gazzetta World.

Keputusan direksi Inter cukup bijak saat ini. Mengingat kesebelasan itu sedang berada dalam trek untuk meraih scudetto seperti yang didambakan Palacio. Saya pun masih ingat nazar yang dijanjikan Palacio ketika baru bergabung dengan Inter. Saat itu Palacio berjanji akan memotong kuncir kepalanya jika kesebelasannya ini berhasil meraih scudetto. Janji itu juga diikuti teman saya yang memiliki gaya rambut persis seperti Palacio.

Sekarang, Inter sudah memperpanjang kontraknya. Apalagi kesempatan Palacio memberikan scudetto kepada Nerazzurri masih terbuka lebar. Jika scudetto musim ini berhasil dipersembahkannya, maka ia akan meninggalkan Inter dengan kenangan pada akhir kontraknya nanti. Pergi ke kampung halamanyanya dengan membawa cerita kesuksesannya di Italia. Pergi dengan meninggalkan potongan kuncir rambutnya di rumput Stadion Giusseppe Meazza. Sebelum ia mengikuti nostalgia yang membuat Tevez terlihat bahagia mengangkat tropi di atas tiang gawang.



Sumber lain : ESPN FC, Football Italia, Who Scored

Komentar