Siapa yang Sanggup Hentikan Juventus?

Berita

by Redaksi 34

Redaksi 34

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Siapa yang Sanggup Hentikan Juventus?

Rentetan hasil tak memuaskan di awal kompetisi ibarat menjadi aib bagi Juventus. Bagaimana tidak, catatan negatif tersebut merusak beragam rekor apik yang diciptakan beberapa musim sebelumnya. Di antaranya tujuh kemenangan dan satu hasil imbang yang diraih Juventus pada musim 2014/15 dan enam kemenangan dan satu hasil imbang di dua musim lalu. Pencatat statistik, Opta, bahkan menyebut catatan 12 poin Juventus dari 10 pertandingan awal Serie A musim ini merupakan yang terburuk sejak 1994.

Beragam cara pun mulai dilakukan oleh Massimiliano Allegri. Perubahan yang paling mendasar tentu adalah merekonstruksi taktik yang mereka gunakan. Perubahan mendasar tersebut pun berefek pada kemenangan atas Torino (31/10), yang mana berhasil mereka menangkan dengan skor 2-1.

Allegri pun berpendapat kemenangan atas Torino pun menjadikan bebannya semakin mudah, “Kami membutuhkan perbaikan di semua lini. Ini hanya menjadi pijakan kecil bagi kami. Pertandingan sendiri berlangsung cukup berimbang. Kami harus lebih bekerja keras di pertandingan selanjutnya,” ujar Allegri kala diwawancarai Calciomercato usai lawan Torino.

Ucapan Allegri pun tak hanya sekdar diucapkannya, pasalnya kemenangan demi kemenangan menjadi torehan baru eks pelatih AC Milan ini. Pertandingan melawan Hellas Verona (7/1) menjadi bukti bahwa Juventus masih harus diperhitungkan sebagai calon juara Serie A. Kemenangan 3-0 Juve atas Verona juga mencatatkan rekor kemenangan beruntun mereka menjadi delapan laga.

Mengacu pada statistik, apapun hasil evaluasi yang dilakukkan Allegri dalam tiga bulan terakhir berbuah manis. Pasalnya ada beberapa catatan statistik yang menegaskan bahwa Juventus memang salah satu tim terbaik, terutama di Serie A.

Catatan kebobolan 14 gol Juventus, tersedikit kedua bersama Napoli (di bawah Inter) dibuktikan dengan pertahanan mereka yang benar-benar kuat. Lini pertahanan Juventus sangat kuat dalam duel udara di mana rataan kemenangan duel udara bek Juventus mencapai 58,7 %, sementara Napoli yang berada di atasnya hanya berhasil 56 %. Selain itu, rataan tekel pemain Juventus termasuk yang tertinggi dengan 15,8 tekel per laga. Mario Lemina, Patrice Evra, dan Stefano Sturaro tercatat sebagai pemain terbanyak melakukan tekel lebih dari dua kali per laga.

Untuk aspek penguasaan bola Juventus termasuk salah satu yang terbaik dari 20 kontestan Serie A. Mereka mampu menguasai 55% penguasaan bola per pertandingan. Sementara untuk kesuksesan passing, Juventus mampu membuat 85,4% umpan berhasil, di mana Inter dan Napoli hanya mencatatkan angka keberhasilan 82,5% dan 84,7% per laga.

Cara Juventus mencetak gol juga menarik. Kelebihan pemain mereka dalam melakukan dribbling dan set piece membuat Juventus dapat memanfaatkan situasi apapun untuk mencetak gol. Skema serangan sisi sayap mereka berhasil mencetak 22 gol dari 31 gol yang dicetak Juventus berdasarkan arah serangan. Sementara untuk bola mati sudah mengoleksi empat gol berdasarkan jenis permainan. 

Membahayakan lewat open play dan bisa mencetak gol dari bola mati membuat Juventus memiliki banyak cara untuk mencetak gol. Dengan penampilan mereka yang masih terlihat belum menurun, akan sulit bagi lawan-lawan mereka untuk bisa mengalahkan kesebelasan berjuluk Si Nyonya Tua tersebut.

Sumber : ESPNFC, The Guardian, Opta, Football Italian, Whoscored, Squawka

Komentar