Jangan Heran Kalau Liverpool Kembali Gagal Meraih Kemenangan

Analisis

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Jangan Heran Kalau Liverpool Kembali Gagal Meraih Kemenangan

Liverpool akan menghadapi Leicester City pada boxing day kali ini. Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, menyatakan ketakutannya menghadapi sang pemuncak klasemen sementara Liga Primer tersebut. Klopp menyoroti serangan balik skuat asuhan Claudio Ranieri yang begitu mematikan.

Selain itu, terdapat masalah lain dalam skuatnya. Masalah-masalah ini bisa memperpanjang laga tanpa kemenangan Liverpool yang saat ini yang sudah berjumlah empat laga. Masalah-masalah ini merupakan PR yang harus ditemukan Klopp solusinya sebelum menghadapi Leicester City malam nanti.

Lini Pertahanan Pincang

Saat menghadapi Leicester nanti, Liverpool dipastikan akan tampil tanpa tujuh pemainnya. Dari tujuh tersebut, empat di antaranya adalah pemain belakang. Cederanya Martin Skrtel saat menghadapi Watford, menyusul cedera yang lebih dulu dialami Jon Flanagan, Joseph Gomez, dan Dejan Lovren.

Kolo Toure dan Mamadou Sakho akan menjadi pilihan utama pada laga ini. Hal ini jelas tidak memberikan rasa aman bagi Klopp. Toure kualitasnya semakin menurun dimakan usia dan belum pernah sekalipun dipasang sejak menit pertama pada Liga Primer musim ini, sementara Sakho masih belum kembali ke performa terbaiknya pasca pulih dari cedera.

Alternatif lain adalah Klopp memasang Emre Can sebagai bek tengah. Namun biasanya Can dimainkan sebagai bek tengah kala Liverpool menggunakan skema tiga bek. Sedangkan sejak era Klopp, Can selalu ditempatkan di lini tengah.

Simon Mignolet Belum Pulih 100%

Lini pertahanan semakin mengkhawatirkan karena kondisi Simon Mignolet masih belum sepenuhnya pulih dari cedera. Whoscored pun masih memberikan status doubtful pada kiper asal Belgia ini yang artinya ia bisa saja masih harus beristirahat pada laga ini.

Liverpool sendiri masih memiliki Adam Bogdan sebenarnya. Namun melihat penampilan debutnya saat menghadapi Watford, Klopp mungkin akan mempertimbangkan ulang untuk memainkannya kembali. Hal ini bisa jadi akan memaksakan Mignolet meski ia belum pulih benar.

Serangan Balik Leicester Mematikan

Serangan balik adalah hal yang paling disoroti oleh Klopp dari skuat asuhan Claudio Ranieri pada laga ini. Sementara Liverpool sendiri merupakan kesebelasan yang sangat kesulitan menghadapi kesebelasan yang mengandalkan serangan balik.

Saat dikalahkan Newcastle, Liverpool memiliki penguasaan bola mencapai 59%. Sementara ketika imbang melawan Sion dan West Bromwich Albion, persentase kesebelasan berjuluk The Reds ini mencapai 63% dan 68% secara berurutan. Sedangkan ketika dihajar Watford dengan skor 3-0, penguasaan bola Liverpool mencapai 64%. Penguasaan bola Liverpool sendiri merupakan yang terbaik kelima di Liga Primer musim ini dengan rataan 54%.

Hal tersebut akan menjadi sasaran empuk bagi Leicester City. Skuat berjuluk The Foxes ini menjadi kesebelasan ketiga terbawah untuk urusan penguasaan bola dengan rataan 46,6% per pertandingan. Sementara untuk gol lewat skema open play, Leiceseter berada di urutan kedua bersama Manchester City dengan 23 gol.

Bahkan pada tiga laga terakhir Leicester yang kesemuanya berakhir dengan kemenangan, hanya satu laga di mana Leicester meraih penguasaan bola mencapai di atas 40%, ketika mengalahkan Swansea dengan 44%. Saat menjungkalkan Chelsea, penguasaan bola Leicester hanya 36% sedangkan saat menumbangkan Everton hanya 35%.

Sanggupkan Moreno Menghadapi Mahrez?

Riyad Mahrez merupakan pemain yang begitu diandalkan Leicester City dalam membangun serangan. Bahkan tanpa Mahrez, belum tentu Jamie Vardy mampu mencetak banyak gol seperti sekarang ini. Karenanya sisi kanan Leicester, posisi Mahrez bermain, akan menjadi area favorit Leicester kala melancarkan serangan.

Mahrez nantinya akan menghadapi Alberto Moreno. Moreno tentunya harus berhati-hati pada laga ini. Apalagi ia sering ditugaskan pula membantu serangan. Jika terlambat kembali ke pertahanan, Sakho dipastikan akan lebih mudah dieksploitasi lini serang Leicester.

Liverpool Kesulitan Menghadapi Kesebelasan yang Kerap Bermain dengan Umpan-Umpan Panjang

Sebagai catatan, pada musim ini Liverpool belum pernah menang menghadapi kesebelasan dengan rataan jumlah umpan panjang terbanyak dari peringkat pertama hingga peringkat ke-11. Dalam daftar kesebelasan dengan rataan umpan panjang terbanyak terdapat Watford di urutan pertama yang mengalahkan Liverpool dengan skor 3-0, yang diikuti secara berurutan oleh West Bromwich Albion (2-2), Manchester United (1-3), Crystal Palace (1-2), Everton (0-0), Newcastle (0-2), Norwich (1-1), West Ham (0-3), Southampton (1-1) dan Tottenham Hotspur (0-0).

Leicester sendiri merupakan kesebelasan yang akan memainkan memainkan umpan-umpan panjang baik itu direct ke area tengah maupun ke area flank. Leicester saat ini menjadi kesebelasan dengan rataan operan pendek paling sedikit kedua di Liga Primer dengan 263 operan pendek.

Soal umpan panjang, Leicester saat ini berada di urutan ke-6 terbanyak dengan rataan 70 kali operan panjang per pertandingan. Dengan WBA, yang berada di urutan kedua, hanya terpaut dua operan. Ini tentunya akan menjadi mimpi buruk Liverpool lainnya saat menghadapi Leicester City nanti.

***

Klopp jelas harus mengubah strategi permainannya saat menghadapi Liverpool. Karena berdasarkan data-data di atas, Liverpool memiliki banyak kelemahan yang bisa dieksploitasi oleh Leicester, yang bahkan merupakan aspek keunggulan Leicester seperti kekuatan di sisi kanan.

Namun bukan tak mungkin pula Liverpool untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan. Karena Leicester saat ini merupakan kesebelasan dengan kebobolan terbanyak di antara kesebelasan penghuni papan atas Liga Primer.

Liverpool bisa mencetak gol pada laga ini, namun mereka pun harus memerhatikan kualitas lini pertahanan mereka. Jika lini pertahanan Liverpool tak berhasil dibenahi, jangan heran kalau Liverpool kembali gagal meraih poin penuh pada laga ini.

Komentar