Masa Depan Immobile Kembali Terombang-ambing

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Masa Depan Immobile Kembali Terombang-ambing

Michael Zorc, Direktrur Olaharaga Borussia Dortmund, berang ketika menanggapi pernyataan Ciro Immobile. Penyerang asal Italia itu mengklaim tidak mendapat dukungan selama berseragam Borussia Dortmund musim lalu,

"Jika kritikan (Immobile) itu benar adanya, maka itu membuat saya ingin muntah. Seharusnya ia mengoreksi dirinya sendiri, daripada menyalahkan pihak lain," imbuh Zorc seperti dikutip dari Kicker.

Kiprah Immobile bersama Dortmund tidak seindah sewaktu berada di Torino. Dirinya cuma sembilan kali diturunkan sejak menit pertama dari 24 laganya pada Bundesliga 2014/2015. Immobile kalah bersaing dengan Pierre-Emeric Aubameyang sebagai penyerang utama. Immobile pun cuma mencetak tiga gol Bundesliga, berbeda dengan 22 gol bersama Torino pada Serie-A 2013/2014.

Baca juga : Siapa Lagi Pemain Masa Depan Italia dari Torino ?

Bahkan, Movie TV Tech Geeks menganggap Immobile merupakan rekrutan paling buruk Bundesliga musim lalu. Immobile direkrut Dortmund seharga 13 juta poundsterling pada bursa transfer 2014. Saat itu, ia berpredikat sebagai top skor Serie-A 2013/2014 dan salah satu andalan Kesebelasan Negara Italia sewaktu Piala Dunia 2014.

Tapi produktivitas gol yang menurun bersama Dortmund membuatnya didepak pada Juli lalu. Sevilla bersedia menampungnya dengan membayar 2,15 juta poundsterling untuk meminjam Immobile. Mereka pun siap membayar sisa 10,7 juta poundsterling untuk mempermanenkan Immobile jika tampil memuaskan.

Alasannya, Sevilla baru kehilangan penyerang andalannya, Carlos Bacca, yang hengkang ke AC Milan, "Sekarang kita harus mencari Bacca yang lain, dengan nama yang berbeda tapi dengan karakteristik yang sama," ujar Unai Emery seperti dikutip Corriere dello Sport.

Penyerang 25 tahun itu pun lolos tes medis di Sevilla. Dirinya juga bahagia bisa meninggalkan Dormtund. Padahal, pada bursa transfer saaat itu ia tengah diminati Napoli.

"Saya sangat senang karena sekaran saya adalah bagian dari keluarga ini, keluarga Sevilla. Saya juga sangat senang karena Sevilla adalah tim penting. Saya harap bisa berada di Sevilla dalam jangka panjang karena saya tidak suka berganti-ganti tim," ujar Immobile seperti dikutip dari Bleacher Reports.

Pemain bernomor punggung 11 itu diperkirakan bakal sukses bersama Sevilla. Tapi pada kenyataannya, ia masih belum bisa mengubah situasi seperti berseragam Dortmund. Immobile baru diberi kesempatan bermain tujuh kali, Cuma tiga kali diturunkan sebagai starter. Dirinya pun harus bersaing dengan Fernando Llorente sebagai penyerang utama. Bahkan, Immobile baru mencetak satu gol di La Liga, namun sudah mendapat dua kartu kuning.

Hal ini membuat Immobile diperkirakan bakal dibiarkan hengkang menuju kesebelasan lain pada Januari 2016 jika ia ingin. Diam-diam Tottenham Hotpsur dan OSC Lille pun mengincarnya. Tapi Immobile justru ingin pulang ke Italia. Dirinya ingin memperkuat Napoli yang merupakan kesebelasan kelahirannya.

"Musim panas ini, nama saya sering dikaitkan dengan kepindahan ke Napoli, tetapi mereka tidak bergerak," imbuhnya kepada Radio Kiss Kiss. "Saya tidak tahu akan bermain untuk Napoli atau tidak. Sekarang saya harus fokus, saya memiliki kontrak dengan Sevilla, saya nyaman di Spanyol dan saya menjalani hidup yang besar. Mungkin suatu hari saya bisa mewujudkan impian saya (bermain untuk Napoli)."

Tottenham Hotspur tengah membutuhkan penyerang pelapis Harry Kane. Mereka juga mengincar Michy Basthuayi.

Meskipun begitu, ia masih berjuang bersama Sevilla. Golnya juga berhasil membantu meloloskan kesebelasannya dari 32 besar Copa del Rey. Namun hal itu belum memastikan tempat utama dalam skuat Sevilla. Padahal ia membutuhkan banyak menit bermain untuk menjaga asanya agar bisa tampil di Piala Eropa 2016.

Sumber lain : Daily Mail, ESPN FC, Forza Italian Football, Football-Espana, HITC, The Guardian

 

Komentar