Agar Bisa Bertahan di Papan Atas, Fiorentina Harus Perdalam Skuatnya

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Agar Bisa Bertahan di Papan Atas, Fiorentina Harus Perdalam Skuatnya

Paulo Sousa, Pelatih Fiorentina, telah membuat para pendukung Juventus bergembira di Stadion Juventus pada 14 Desember lalu. Saat itu Sousa bertemu kembali dengan kesebelasan yang pernah membesarkan namanya sewaktu masih menjadi pemain, sejarah yang menjadi bahan pergunjingan para suporter Fiorentina saat kedatangannya di awal musim ini.

Tapi suporter Fiorentina pelan-pelan bisa melupakan masa lalu Sousa. Toh, ia berhasil membawa Fiorentina melejit sejauh ini. Sayangnya, Sousa tidak bisa menyempurnakannya pada malam itu. Pasalnya, Fiorentina ditaklukan Juventus dengan skor 3-1.

Sebelumnya, klub berjuluk Viola itu bisa lebih percaya diri. Penampilan buruk Juventus pada awal musim ini cukup mengejutkan. Mereka cuma bisa meraih delapan poin dari tujuh pertandingan pertama Serie A 2015/2016. Tapi Massimilliano Allegri, Pelatih Juventus, berhasil melunasinya. Dirinya memperlihatkan kegigihan skuatnya dengan mengambil poin maksimal dari tujuh laga Serie A sebelum Natal, termasuk menaklukan Fiorentina.

Pada pertemuan antara kedua rival itu, suporter Juventus sempat dikejutkan dengan gol penalti Josip Ilicic pada menit ke-3. Tapi kegembiraan Gonzalo Rodriguez dkk cuma berjalan singkat. Juan Cuadrado yang merupakan mantan pemain Fiorentina menyamakan kedudukan tiga menit kemudian. Dua gol Juventus berikutnya pun menghujam gawang Ciprian Tatarusanu.

"Sayangnya bagi kita, Juventus sekarang dalam bentuk terbaiknya," ujar Sousa dengan setengah bercanda. "Sejak Juve menemukan keseimbangannya lagi dalam hal kebugaran, pertahanan mereka adalah yang terkuat, paling matang, dan tahu bagaimana membaca berbagai momen pertandingan," sambungnya seperti dikutip dari Football Italia.

Serangan-serangan berbahaya Viola bisa ditaklukan pertahan Juventus yang kuat. Pergantian pemain yang dilakukan Allegri juga menjadi kunci kemenangan. Menunjukan kekuatan mereka jauh lebih unggul secara mendalam. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa tiga pergantian pemain Fiorentina pada lima menit terakhir telah terlambat. Sousa tidak memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mengubah permainan.

Hal itu menjadi jelas bahwa Sousa tidak memiliki kedalaman skuat yang diperlukan untuk mengalahkan kesebelasan besar. Agenda Fiorentina musim ini cukup padat dengan tiga kompetisi, termasuk Liga Europa dan Coppa Italia. Hasilnya, Gonzalo dkk disingkirkan Carpi dari ajang Coppa Italia.

Fiorentina Harus Bisa Realistis

Fiorentina perlu evaluasi ulang tentang tujuan musim ini. Termasuk mendatangkan beberapa pemain kunci pada bursa transfer Januari 2016. Agar mereka bisa tetap baik-baik saja di tiga besar Serie A musim ini dan kembali ke Liga Champions.

Akhirnya, masa istirahat untuk para pemain Fiorentina telah tiba. Bahkan mereka menang atas Chievo dengan skor 2-0 sebelum liburan Natal tiba, "Sekarang kami semua harus memberikan sesuatu yang ekstra untuk menjaga konsitensi itu. Kami akan beristirahat atas semua psikologi karena tekanan mental yang kuat ini," ungkap Sousa.

Dalam rangka mempertahankan kualitas dan konsitensi, Sousa pun mengisyaratkan rencana transfer Januari mendatang, "Klub juga harus memberikan sesuatu yang lebih. Kita semua tahu itu," katanya.

Beberapa pemain incaran seperti bek Benfica, Lisandro Lopez, dikabarkan siap merapat. Sousa juga mengincar pemain lain seperti duo Atalanta yakni Alejandro Gomez dan Marten de Roon. Simone Pepe dari Chievo pun diincar, namun klubnya saat ini enggan melepasnya. Hanya saja Sousa terancam kehilangan Giuseppe Rossi.

Manuver-manuver tersebut dirasa wajar. Pasalnya Fiorentina akan goyah jika tidak melakukan pendalaman skuat. Coba bandingkan dengan skuat Internazionale Milan, Napoli, Juventus, dan AS Roma. Kesebelasan-kesebelasan tersebut memiliki cadangan yang kekuatannya hampir sama dengan skuat utama. Sementara Sousa harus siap jika ada pemainnya yang terkena cedera.

Coba tengok lini belakang Viola. Sousa hanya memiliki tujuh bek siap pakai. Padahal ia bisa menggunakan empat sampai lima bek pada setiap pertandingannya. Jika dua antara bek tersebut cedera, maka lima pemain belakang akan dipaksakan dalam satu pertandingan. Sousa membutuhkan bek yang kuat dan berpengalaman untuk direkrut pada Januari 2016.

Bisa dikatakan jika masalah yang sama terjadi pada lini tengah. Titik terkuat Sousa pada lini tersebut adalah Borja Valero yang sudah menjadi andalan sejak kepelatihan Vincenzo Montela. Sejauh ini Valero berhasil menciptakan 36 operan kunci untuk Fiorentina. Torehan yang luar biasa untuknya pada musim ini. Kualitasnya tidak kalah hebat dengan gelandang Serie A lainnya yang saat ini sedang bersinar seperti Maxi Moralez (Atalanta), Marek Hamsik (Napoli), Miralem Pjanic (AS Roma), dan Giacomo Bonaventura (AC Milan).

Sebetulnya Sousa memiliki Matias Fernandez sebagai pelapis Valero, namun Fiorentina tetap membutuhkan satu gelandang tambahan. Lini depan lebih aman. Fiorentina masih memiliki Khouma Babacar jika Rossi jadi hengkang.

Tapi terkadang bursa transfer Januari tidak selalu menjadi solusi. Ketidakcocokan bisa merusak harmoni ruang ganti. Sehingga Viola harus tetap mengambil langkah realistis pada musim ini. Ingat, target mereka cuma mengakhiri musim di tiga besar. Sedangkan scudetto bisa dibilang cuma bonus.

Memang tidak ada salahnya untuk tetap mendalamkan skuatnya pada Januari nanti. Lagipula persaingan capolista Serie A musim ini masih belum pasti. Fiorentina juga mesti ingat dengan persaingan di Liga Europa musim ini. Pasalnya, Tottenham Hotspur siap balas dendam karena disingkirkan pada musim lalu.

Komentar