Sekarang, Siniša Mihajlovi? Bisa Rayakan Natal dengan Tenang

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Sekarang, Siniša Mihajlovi? Bisa Rayakan Natal dengan Tenang

Revolusi di dalam tubuh AC Milan harus dilakukan secara hati-hati. Sejak pra-musim, pemberitaan terkait kerja sama Presiden Silvio Berlusconi dan Bee Taechaubo melahirkan ekspektasi tinggi. Para pendukung Milan berharap lunturnya pragmatisme Berlusconi bisa mengembalikan kejayaan Milan, minimal kembali ke era 1990-an saat mereka royal belanja pemain.

Musim ini, total sebanyak 90 juta poundsterling digelontorkan Milan untuk mendatangkan para pemain barunya. Namun, perubahan besar itu tidak langsung berdampak secara instan. Saat ini, Ricardo Montolivo dkk., masih belum bermain secara konsisten. Penggawa Milan masih tampil angin-anginan.

Lini pertahanan yang sempat bobrok, musim ini menjadi lebih kuat. Namun, ada satu masalah yang menghinggapi: lini depan tumpul. Tumpulnya lini depan Milan sempat terobati ketika mereka mengalahkan Sampdoria dengan skor 4-1. Akan tetapi Rossoneri kembali inkonsisten. Dua penampilan berikutnya di Serie-A, mereka ditahan imbang Carpi 0-0 dan Hellas Verona 1-1. Apa Milan harus selalu berharap terjadinya sebuah gol bunuh diri?

Pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, pun dikambinghitamkan atas kelambanan revolusi Milan. Padahal ia sudah dipercaya jauh lebih baik daripada Clarence Seedorf dan Filippo Inzaghi, yang sebelumnya melatih Milan dan dianggap gagal. Namun, rupanya mantan pelatih Sampdoria itu sama saja dengan mereka.

Baca juga : Sinisa Mihajlovic Belum Lebih Baik Daripada Filippo Inzaghi.

Meskipun demikian, Mihajlovic memberikan harapan dengan memainkan para pemain muda asal Italia seperti Davide Calabria, Rodrigo Ely ,dan Gianluigi Donnarumma. Semoga saja kesempatan kepada mereka bukan menjadi sesuatu yang sia-sia, seperti yang terjadi pada Mattia De Sciglio, yang digadang-gadang sebagai Paolo Maldini baru, namun ia cenderung tampak seperti Francesco Coco.

Para pemain Milan yang lebih senior belum menunjukan kepemimpinannya. Montolivo dianggap sebagai kapten paling lembek selama era Berlusconi. Bahkan, Alessio Cerci disarankan sudah waktunya berkarier di MLS, Liga Amerika Serikat. Di sana ia bisa membantai sekumpulan pesepakbola kuliahan dari Nebraska. Lalu, Cerci bisa mendapat upah tahunan yang hampir setara dengan gaji Andrea Pirlo.

Khusus Carlos Bacca, para pendukung Rossoneri harus bersabar. Dirinya masih perlu waktu untuk menemukan nalurinya kembali. Gonzalo Higuain bisa dijadikan contoh. Dirinya sempat melempem pada musim lalu bersama Napoli, namun musim ini ia sangat luar biasa. Jika bersabar dan momentumnya pas, Bacca bisa menjadi Marco Van Basten baru untuk Milan.

Tapi di sisi lain, isu pemecatan Mihajlovic tetap ada. Cristian Brocchi dan Mauro Tassotti dipersiapkan menjadi tim yang akan menggantikannya. Mihajlovic diberi kesempatan sampai menghadapi Sampdoria pada babak perempat final Copa Italia 2015/2016 di Stadion Luigi Ferraris, Jumat (18/12) kemarin.

Alhasil, Mihajlovic memberikan kemenangan dua gol tanpa balas. Angka yang dicetak M'Baye Niang dan Carlos Bacca membuat Vincenzo Montela merasa tidak layak kalah. Tapi Mihajlovic menegaskan kapasitasnya, "Kita pantas menang dan kita menang," tegasnya dikutip dari Football-Italia.

Pelatih asal Serbia itu tampak mengeluarkan karakter permainan sesungguhnya. Melalui tekanan agresif para pemain Milan membuat Roberto Soriano tidak berkutik. Dampaknya, Luis Muriel pun kurang mendapat suplai bola di lini depan. Muriel tambah kesulitan karena partnernya di lini serang, Citadin Eder, absen.

"Kita memperlihatkan karakter yang kita punya. Sekarang kita akan melakukan persiapan untuk pertandingan melawan Frosisone. Kita bisa mendapatkan kedamaian dalam Natal," kata Mihajlovic.

Mihajlovic berhasil membuat para pendukung Milan terpesona dengan semangat Niang. Tidak cuma melancarkan tekanan kepada penguasaan bola lawan, namun ia berhasil mencetak gol. Sebagaimana fungsinya yang pernah dikeluhkan Mihajlovic beberapa laga sebelumnya.

Dirinya pun berhasil lolos dari pemecatan untuk sementara ini. Mihajlovic bisa sedikit bernapas lega. Kemenangan atas Sampdoria tersebut membuat kepercayaan dirinya meningkat kembali. Isu pemecatan kepadanya pun tidak ingin dipikirkan dalam waktu dekat ini, "Saya hanya berpikir tentang pekerjaan ini. Saya punya karakter yang kuat dan isu itu seperti air dari punggung bebek bagi saya. Saya tidak khawatir, karena kita latihan dengan level tinggi. Saya akan khawatir jika tim tidak berlatih dnegan baik, tapi itu tidak terjadi," ujar Mihajlovic.

Pada intinya, para penggemar Milan mesti lebih sadar dan memandang Milan saat ini secara realistis. Pergantian kepemilikan kepada "Mr Bee" tak kunjung pasti. Yang jelas, Mihajlovic mungkin membutuhkan tekanan lebih agar Milan kembali menunjukkan karakter mereka yang sebenarnya.

Sumber lain : Corriere dello Sport, Forza Italian,Gazetta World, Transfermarkt.

Komentar