Tentang Pengkhianatan dalam Kekalahan Chelsea atas Leicester

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tentang Pengkhianatan dalam Kekalahan Chelsea atas Leicester

Dengan kekalahan 1-2 dari Leicester City di pekan ke-16 Premier League musim ini berarti Chelsea telah menelan lima kekalahan dari tujuh pertandingan terakhir mereka di liga. Sejauh ini Chelsea kalah sebanyak sembilan kali; jumlah yang sama dengan total kekalahan mereka dalam dua musim terakhir di Premier League. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut  Manajer Chelsea, José Mourinho, adalah karena para pemain berkhianat kepadanya.

“Saya merasa hasil kerja saya dikhianati,” ujar Mourinho sebagaimana dikutip dari Guardian, “Saya bekerja empat hari di tempat latihan untuk pertandingan ini. Saya mengidentifikasi empat cara Leicester bergerak mencetak kebanyakan gol mereka dan dengan dua dari empat situasi yang saya identifikasi mereka mencetak gol (ke gawang Chelsea). Saya menyampaikan ini kepada para pemain, tanya saja mereka.”

Mourinho, yang biasanya membela para pemainnya dalam setiap kekalahan, bahkan menyebut para pemain Chelsea bukan megabintang dan mereka seharusnya merasa berada di level yang sama dengan kesebelasan-kesebelasan papan bawah.

“Saya merasa tidak adil jika saya menghadap dewan direksi dan pihak kesebelasan dan berkata bahwa para pemain tidak bagus, bahwa kami perlu mengeluarkan biaya transfer sebesar 50 juta pound sterling atau 100 juta poundsterling atau berapa pun,” ujar Mourinho.

“Kami memiliki para pemain dan dengan para pemain inilah kami harus maju. Para pemain yang tidak tampil baik seharusnya merasa terusik kebanggaan dan harga dirinya dan mereka harus melakukan segala hal untuk mulai memenangi pertandingan dengan rendah hati. Saya pikir saat ini mereka tidak seharusnya merasa pemain kelas satu atau merasa megabintang. Mereka harus berkaca kepada para pemain Leicester dan merasa bahwa mereka (para pemain Leicester) itulah bintangnya, merekalah pemain kelas satu. Para pemain Chelsea harus melihat Sunderland dan Watford (dua lawan Chelsea setelah Leicester) dan berkata: ‘kami ada di level yang sama. Saya bukan megabintang, saya bukan pemain terbaik musim ini, saya bukan juara dunia, saya bukan juara Premier League. Saat ini, saya berada di level yang sama dengan Anda.’”

Menyoal pertandingan Chelsea berikutnya, Mourinho sendiri tidak yakin ia akan masih menangani Chelsea dalam pertandingan melawan Sunderland.

“Satu-satunya hal yang dapat saya katakan adalah saya ingin (masih menangani Chelsea),” ujar Mourinho, “Saya tidak ragu dan saya rasa Anda mengenal saya cukup baik bahwa, tiga tahun saat ini, ditambah tiga tahun saat itu, saya tidak takut terhadap tantangan besar, dan saat ini saya sedang menghadapi tantangan yang sangat besar. Saya ingin bertahan, saya harap Tuan Abramovich dan dewan direksi ingin saya bertahan.”

Komentar