Rafael Benítez Spesialis 8-0

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Rafael Benítez Spesialis 8-0

Real Madrid menyudahi fase grup Champions League 2015/16 dengan kemenangan kandang 8-0 saat menjamu kesebelasan Swedia, Malmö FF. Meski skor tersebut cukup langka, tapi Madrid bukan kesebelasan pertama yang memenangi pertandingan Champions League dengan delapan gol. Madrid juga bukan kesebelasan pertama yang menenangi pertandingan Champions League delapan gol tanpa balas. Berita besarnya bukan Real Madrid, namun Rafael Benítez.

Hanya tiga kali, sepanjang sejarah, pertandingan Champions League berakhir dengan sang pemenang mencetak delapan gol. Yang pertama terjadi pada musim 2003/04 ketika AS Monaco menang kandang 8-3 melawan Deportivo de La Coruña. Berikutnya pada musim 2007/08: Liverpool FC 8-0 Be?ikta? JK. Yang terbaru, tentu saja, Real Madrid. Hanya dua kali pertandingan Champions League berakhir dengan kedudukan 8-0; dan dalam kedua kesempatan tersebut juru taktik kesebelasan pemenang adalah orang yang sama: Rafael Benítez.

Dua kali memenangi pertandingan Champions League dengan skor 8-0, yang merupakan kemenangan terbesar sepanjang sejarah Liga Champions, memang tidak begitu saja menjadikan Benítez spesialis menang delapan gol tanpa balas. Namun, ia satu-satunya orang yang melakukan itu dua kali, dan di dua kesebelasan yang berbeda pula.

Di antara semua starter dalam kemenangan terbesar Liverpool di Champions League, sudah tidak ada satu pemain pun yang masih bermain untuk Liverpool. Yang tersisa dari semua pemain yang bertanding hari itu hanya Lucas Leiva, yang masuk sebagai pemain pengganti – menggantikan Steven Gerrard – di menit ke-73. Yang masih aktif bermain memang banyak, namun hanya Leiva yang masih di Liverpool. Termasuk di antara yang masih aktif bermain adalah Álvaro Arbeloa; dan ia juga bermain dalam kemenangan Madrid semalam.

“Kami telah melangkah maju,” ujar Benítez dalam jumpa pers setelah pertandingan. “Kami telah memenangi lima pertandingan berturut-turut dan menang dengan cara ini selalu positif. Juga, kami melakukannya di Eropa, dan itu semua memberi pengaruh tentunya.”

Dengan menang delapan gol tanpa balas, Madrid melampaui kemenangan terbesar mereka sebelumnya: 6-0 melawan KRC Genk tahun 2002. Sebuah pertandingan yang sudah sangat lama berlalu. Sangat lama sampai Iker Casillas yang sekarang sudah tidak di Madrid pun saat itu belum menjadi kapten.

Yang juga pantas mendapat perhatian selain Benítez adalah Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo. Benzema yang sedang menjadi sorotan karena kasus tuduhan pemerasan terhadap Mathieu Valbuena, mencetak dua gol. Terakhir kali ia mencetak setidaknya dua gol untuk Madrid di Champions League adalah tepat lima tahun lalu, ketika mencetak tiga gol dalam kemenangan 4-0 Madrid atas AJ Auxerre.

Cristiano Ronaldo sendiri, dengan tambahan empat golnya, menjadi pemain pertama yang mencetak 11 gol dalam satu fase grup Champions League. Sebelum ini jumlah gol terbanyak untuk satu pemain dalam satu fase grup Champions League adalah sembilan gol. Ronaldo menorehkan catatan tersebut pada 2013/14, dan Luiz Adriano menyamainya pada 2014/15.

Komentar