Whitehawk Terbang Tinggi, Whitehawk Terancam Mati

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Whitehawk Terbang Tinggi, Whitehawk Terancam Mati

Tidak perlu malu mengakui jika nama Whitehawk FC asing bagi Anda. Bagi saya juga. Karena sekarang Whitehawk sudah masuk ke dalam kehidupan media-media Inggris, mari kita nikmati sisa waktu yang tersedia sebelum kesebelasan yang sedang menarik banyak perhatian ini tidak lagi ada.

Kejutan Whitehawk tidak terhenti di putaran pertama Piala FA, ketika mereka menang kandang 5-3 melawan kesebelasan yang satu divisi lebih tinggi, Lincoln City. Di putaran kedua Whitehawk melanjutkan kejutan mereka saat bermain tandang melawan Dagenham & Redbridge. Keunggulan Dagenham & Redbridge, yang mereka peroleh di awal pertandingan lewat Jamie Cureton, menguap di menit kelima masa injury time saat Jordan Rose menyundul masuk umpan Sam Deering. Pertandingan replay baru akan dilaksanakan pada 15 Desember sementara lawan untuk putaran ketiga sudah ditentukan: Everton.

Bukan hasil dua pertandingan itu saja yang membuat Whitehawk menjadi perhatian. Mereka sedang memperjuangkan dua hal. Pertama, lolos ke putaran ketiga Piala FA untuk kali pertama. Kedua, mengubah nama. Yang pertama lebih mudah. Keduanya berhubungan.

Whitehawk sudah merasakan tiga kali promosi sejak John Summers menjadi chairman. Pebisnis lokal tersebut mengubah Whitehawk menjadi mesin kemenangan dengan mendatangkan pemain-pemain berkualitas (berkualitas untuk standar divisi keenam, tentu saja).

Musim ini saja Summers mendatangkan 14 pemain yang pernah bermain di level profesional. Salah satunya, Dean Leacock, bahkan pernah bermain di Premier League bersama Derby County. Sam Deering, pencetak assist yang memaksa terjadinya pertandingan replay, juga pernah bermain di level profesional bersama Cheltenham. Jika pemain-pemain profesional sampai rela bermain di level semi-profesional, pasti ada yang tidak biasa dalam cara Summers menarik mereka.

Dan memang tidak biasa. Sergio Torres, misalnya. Pemain berkebangsaan Argentina ini mau bermain untuk Whitehawk karena bagian dalam penawaran Summers untuknya adalah pekerjaan di salah satu perusahaan Summers.

“Saya tidak pernah berpikir saya mau bekerja kantoran,” ujar Torres sebagaimana dikutip dari Telegraph. “Tapi semua orang di sini gila sepakbola sehingga saya kerasan.”

Summers memberi promosi demi promosi. Namun memberi bukan satu-satunya yang ia lakukan. Summers juga mengambil. Ia ingin nama Whitehawk tak lagi ada.

“Kami membutuhkan pengubahan nama untuk terus berkembang sebagaimana yang kami inginkan,” ujar Summers sebagaimana dikutip dari Telegraph. “Untuk alasan korporasi dan bisnis ini masuk akal. Ini mungkin bukan saat yang tepat karena kami sedang berkonsentrasi kepada Piala FA. Namun itu juga bagian dari rencana kami.”

Soal pengubahan nama menjadi Brighton & Hove City ini Summers sudah diupayakan sejak lama. Namun permohonannya kepada FA selalu ditolak. Alasannya, jika ada lebih dari satu kesebelasan yang menggunakan nama daerah yang sama, akan tercipta kesulitan penanganan dalam situasi darurat; alasan yang tidak Summers terima. Ada lebih dari satu Manchester di Manchester dan ada lebih dari satu Sheffield di Sheffield. Ada pula keberatan dari Brighton & Hove Albion sehingga FA menolak permohonan Whitehawk.

Sadar kalah kuat, Summers pun memilih Piala FA sebagai kendaraannya. Di antara para pemain Whitehawk, yang paling mengerti pemanfaatan Piala FA ini barangkali adalah Torres, yang pernah merasakan kekuatan Piala FA saat masih bermain untuk Crawley.

“Di Crawley, Piala FA adalah bagian dari cerita,” ujar Torres. “Sebelumnya Crawley tidak pernah lolos dari putaran pertama. Lalu aku mencetak gol kemenangan menit akhir melawan Derby dan setelahnya kami bermain di Old Trafford di hadapan 75 ribu orang.”

Whitehawk memang belum tentu lolos ke putaran ketiga. Namun sekarang saja sudah lebih banyak orang yang mengenal mereka dan tujuan mereka. Namun andai berhasil mencapai putaran ketiga dan mendapat lebih banyak dukungan, apakah ini benar-benar yang Whitehawk inginkan? Summers jelas menginginkannya, namun Whitehawk kan bukan Summers saja. Toh, kalau alasannya adalah untuk menegaskan diri sebagai wakil daerah, Whitehawk juga kan nama daerah. Salah satu yang tidak menginginkan pengubahan nama adalah Rory Milton, pengibar bendera di setiap pertandingan Whitehawk.

“Salah satu pemain Lincoln ditanya dalam sebuah wawancara apa pendapatnya ketika ia melihat kesebelasannya akan bertanding melawan Whitehawk dan ia berkata: ‘Ya, aku harus mencari (tahu apa itu Whitehawk) di Google,’ dan ia tertawa,” ujar Milton sebagaimana dikutip dari Guardian. “Namun kami hampir sampai di titik yang akan membuat seisi negara mengenal kami, ketika kami bermain di putaran pertama Piala FA dan kami dibicarakan karena kami adalah kesebelasan Conference. Orang-orang merasa nama kami terdengar seperti band metal tahun 80-an. Ini nama yang keren. Sebaiknya kami berkembang secara alami dan lihat saja dapat sejauh mana kami berkembang dengan cara itu."

Ya, kami pun merasa sebaiknya Whitehawk tidak perlu mengubah nama mereka. Alasannya, selain karena merepresentasikan daerah mereka berasal, Whitehawk memang nama yang keren. Betul, kan?

Komentar