(Sepakbola) Indonesia Harus Iri Pada Australia

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

(Sepakbola) Indonesia Harus Iri Pada Australia

Di Australia, sepakbola tumbuh dengan cepat. Hasil audit Federasi Sepakbola Australia (FFA) menyebutkan, selama  2015 partisipasi masyarakat Australia dalam sepakbola meningkat sebanyak 20%, sementara tahun lalu peningkatan hanya sebanyak 7%.

Lebih tepatnya, hasil audit menyebutkan bahwa kini 1.188.911 orang telah memainkan sepakbola. Pada tahun ini pun untuk pertama kalinya jumlah pesepakbola perempuan yang terdaftar di kesebelasan yang berkompetisi di sepakbola di Australia melebihi 100 ribu perempuan. Hal ini pun dikuatkan dengan hasi penelitian yang dilakukan Roy Morgan yang menyurvey para pemuda di Australia, “Olahraga renang masih menjadi olahraga terfavorit, namun sepakbola kini berada di peringkat kedua.”

Dengan meningkatnya jumlah peminat pada sepakbola bahkan yang memainkannya mendekati dua juta jiwa FFA pun antusias menghadapi situasi ini. Mereka tak tinggal diam menghadapi situasi ini dan ingin memberdayakan sepakbola sebagai olahraga masyarakat.

FFA menyebutkan peningkatan partisipasi sepabola ini memberikan tantangan baru bagi mereka. Semakin besar komunitas masyrakat Australia memainkan sepakbola, semaikin banyak pula mereka harus menciptakan ruang untuk bermain sepakbola.

“Meledaknya sepakbola menyebabkan tekanan yang luar biasa terhadap lapangan yang tersedia, lapangan sekolah, dan pusat olahraga indoor,” ujar David Gallop, ketua FFA, pada Four Four Two. “Pemasangan lampu sorot, lapangan buatan dan fasilitas yang lebih baik menjadi tantangan bagi para pemangku jabatan.”

FFA tak sendirian untuk mewujudkan rencanannya tersebut.  Mereka kemudian menggandeng pemerintah untuk bekerja sama agar pembangunan-pembangunan tersebut bisa segera terealisasi dan mengalami percepatan.

“Kami akan menggunakan bukti pertumbuhan sepakbola di segala level ini pada pemerintah dan meyakinkan bahwa investasi pada sepakbola harus menjadi prioritas utama untuk membangun infrastruktur sosial di Australia,” tambah Gallop.

baca juga:

Kapan Stadion di Indonesia Bisa Senyaman di Australia?

Membangun Sepakbola Bersama Seluruh Lapisan Masyarakat ala Australia


Gallop pun kemudian memuji kinerja pihak penyelenggara kompetisi dan kesebelasan-kesebelasan Hyundai A-League yang turut berperan dalam meledaknya minat masyarakat Australia terhadap sepakbola, “Para pahlawan dari cerita ini adalah ribuan relawan di seluruh kesebelasan Australia terasuk yang di pinggiran kota. Peningkatan besar ini tidak mungkin akan terjadi tanpa upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi dari semuanya.”

“Karena komitmen mereka kini begitu banyak orang Australia dari segala usia memainkan permainan indah ini. Saya berterima kasih kepada setiap relawan dan anggota staf yang telah memberikan kontribusi bagi keberhasilan ini,” tambah Gallop lagi.

Apa yang terjadi di Australia di atas tentunya membuat kita sebagai masyarakat Indonesia iri. Sementara sepakbola di Indonesia masih tak jelas arah rimbanya, Australia, kompetitor Indonesia di Asia, telah mengupayakan banyak cara untuk memajukan sepakbola. Hal ini bisa jadi akan membuat sepakbola Indonesia semakin tertinggal.

foto: hufftingtonpost

Komentar