Ketatnya Persaingan Capolista Serie A

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Ketatnya Persaingan Capolista Serie A

Jika Juventus berhasil menjuarai Serie A musim 2015/2016, kesebelasan berjuluk Si Nyonya Tua tersebut akan menorehkan lima trofi beruntun untuk kedua kalinya. Meski bukan yang pertama, karena (selain Inter dan Torino) Juve pernah juga mencatatkan lima trofi beruntun pada musim 1930 hingga 1935, hal ini menjadi target utama Juve sejak awal musim 2015/2016 ini.

Tapi untuk meraih pencapaian tersebut, jalan Juve untuk meraih trofi Serie A pada musim ini tak semudah yang mereka kira. Selain karena performa Juve di awal musim sempat mengecewakan, kesebelasan-kesebelasan lain pun begitu berambisi untuk menambah trofi Serie A untuk lemari trofi mereka.

Dari 15 pekan Serie A yang telah berlalu, tercatat sudah sembilan kali pergantian pemimpin klasemen terjadi. Sejauh ini, enam kesebelasan berbeda telah mencicipi pucuk klasemen. Ini menandakan persaingan di papan atas Serie A pada musim ini begitu ketat.

Sampdoria menjadi kesebelasan pertama yang memuncaki klasemen setelah kemenangan 5-2 atas kesebelasan promosi Carpi pada partai perdana keduanya musim ini. Pada pekan kedua, giliran Chievo Verona yang menyalip Sampdoria pasca menumbangkan Lazio dengan skor 4-0.

Bagi Sampdoria dan Chievo menempati peringkat pertama pada dua pekan awal mungkin bukan hal yang mengejutkan sebagai permulaan liga. Tapi setelah itu, kesebelasan-kesebelasan seperti Internazionale Milan, Fiorentina, AS Roma dan Napoli, mulai menunjukkan kekuatan dan konsistensi mereka dengan secara bergiliran menjadi capolista di klasemen sementara.

Napoli ke puncak klasemen pada pekan ke-14, setelah berhasil mengalahkan Inter. Sementara AS Roma mampu bertahan sebagai capolista selama dua pekan (pekan ke-9 dan 10) sebelum digusur Fiorentina. Fiorentina yang sebenarnya cukup langka berada di peringkat pertama menandakan bahwa mereka pun punya peluang yang sama dengan yang lainnya pada musim ini.

Tapi Inter menjadi kesebelasan yang paling sering berada di puncak klasemen Serie A. Meski kemenangan yang mereka raih selalu dengan skor tipis, Inter menjadi kesebelasan yang berada di puncak klasemen terlama pada musim ini dengan tiga pekan (pada pekan ketiga hingga kelima). Sempat diselingi oleh Fiorentina dan Roma, Inter kembali ke puncak pada pekan ke-13. Hasil akhir pada pekan ke-15 pun kembali mengantarkan mereka ke puncak klasemen setelah sempat dikudeta Napoli.

Baca juga: Adem Ljaji?, Penebus Dosa Lini Depan Inter Milan

Penampilan menjanjikan kesebelasan-kesebalasan di atas memang lebih impresif jika dibandingkan musim lalu. Berbagai perubahan yang mereka lakukan membuat mereka tetap bisa bersaing di papan atas meskipun tak begitu konsisten dari segi hasil akhir.

Sebelumnya Napoli begitu potensial untuk mengakhiri musim ini sebagai juara. Kala bertemu kesebelasan kuat macam AC Milan, Juventus, Inter, dan Fiorentina pun skuat besutan Maurizio Sarri ini selalu meraih kemenangan.

Kekalahan atas Bologna dengan skor 3-2 tentu saja di luar dugaan. Siapa yang menyangka kesebelasan yang dalam 10 pertandingan terakhir meraih delapan kemenangan dan dua hasil seri (terbaik di Serie A) bisa kalah oleh Bologna yang dalam 10 pekan terakhir hanya berhasil tiga kemenangan?

Bahkan lebih dari itu, seperti yang sudah disebutkan dalam artikel sebelumnya, Napoli belum kalah dari segala kompetisi sejak dikalahkan Sassuolo pada pertandingan resmi pertama musim ini. Kekalahan atas Bologna adalah kekalahan kedua mereka sepanjang musim ini.

Sementara itu, sama halnya seperti Napoli, Juve pun menemukan titik balik setelah dikalahkan Sassuolo. Setelah dikalahkan skuat yang memiliki ideologi berbeda di Italia tersebut, Juve mengalahkan Torino, Empoli, AC Milan, Palermo, dan terakhir Lazio secara beruntun.

Kemenangan atas Lazio merupakan kemenangan kelima beruntun pertama Juventus sepanjang musim ini. Perlahan tapi pasti, mereka menaiki tangga klasemen. Pada pekan ke-15, Juve pun mengumpulkan 27 poin, terpaut enam poin dari pemuncak klasemen Inter.

Baca juga: Berkat Alex Sandro, Sisi Kiri Juventus Menjadi Lebih Produktif

Jika Allegri bisa menjaga konsistensi anak asuhnya, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi kesebelasan ketujuh yang menempati puncak klasemen musim ini, karena seperti yang sudah disebutkan di atas, Inter, Fiorentina, AS Roma, dan Napoli masih akan saling sikut di papan atas.

Hanya saja Inter akan menjadi kandidat terkuat dalam upaya Juve meraih gelar kelima beruntunnya. Inter yang juga pernah meraih lima trofi beruntun pada periode 2005 hingga 2010 lebih mampu menjaga konsistensinya dibandingkan Fiorentina, Roma, dan Napoli.

Hasil 1-0 Inter saat menundukkan Genoa pada pekan ke-14  mencatatkan kemenangan Inter dengan hasil 1-0 ke-8 dari 15 pertandingan. Sementara pelatih Inter, Roberto Mancini, memang menekankan bahwa skuatnya lebih akan mengupayakan kemenangan dengan 1-0 ketimbang harus bermain atraktif tapi gagal meraih kemenangan. Sejauh ini, pragmatisme Mancini cukup berjalan sesuai rencana.

Dari sini kita bisa melihat bahwa perjalanan Juve meraih trofi ke-5 beruntunnya akan berjalan tak mudah. Ada empat kesebelasan (peringkatnya saat ini ada di atas Juve) yang siap menjegal langkah Juve tersebut.

Pekan ke-16 perubahan posisi pada papan atas klasemen pun dipastikan akan kembali terjadi. Hal ini dikarenakan Juve akan menjamu Fiorentina (peringkat dua) di Juventus Stadium sementara AS Roma (peringkat empat) akan bertandang ke kandang Napoli (peringkat tiga).

Bahkan jika kedua laga ini bermain imbang dan Inter yang akan menghadapi Udienese pun hanya meraih satu poin, bukan tak mungkin AC Milan akan memanaskan persaingan di papan atas. Skuat asuhan Sinisa Mihajlovic yang terpaut sembilan poin dari Inter ini akan menjamu peringkat terbawah Serie A, Hellas Verona.

Serie A telah berjalan 15 pekan, perburuan trofi Serie A terbukti cukup ketat dan tak kalah menarik jika dibandingkan dengan liga top Eropa lainnya. Bahkan jika dibandingkan dengan Bundesliga, La Liga, dan Ligue 1, persaingan papan atas Serie A lebih sengit dan masih akan terus terjadi pergeseran posisi setidaknya hingga pertengahan akhir tahun ini. Ya, siapapun kesebelasan yang berada di puncak klasemen Serie A musim ini, mereka tidak akan duduk nyaman karena kesebelasan-kesebelasan di bawahnya sudah siap menyalip siapapun yang lengah.

foto: panorama.it

Komentar